Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Kinetika dan Stabilitas Obat - Coggle Diagram
Kinetika dan Stabilitas Obat
Jenis Stabilitas
Fisika
Kimia
Mikrobiologi
Pentingnya Stabilitas
Degradasi Kimia Ekstensif - Kehilangan Potensi
Produk Degradasi - Efek samping/tidak aman
Dapat menyebabkan:
Perubahan kinerja (Disolusi/Bioavalabilitas)
Perubahan penampilan fisik (kegagalan produk)
Persyaratan agensi regulasi
Definisi Stabilitas (USP)
Retensi Produk dalam Batas Spesifik
Selama Periode Penyimpanan dan Penggunaan
Mempertahankan Sifat dan Karakteristik Awal
Kinetika Reaksi Degradasi
Prinsip Kinetika
Dipengaruhi oleh konsentrasi, pelarut, suhu, dan tekanan
Rumus umum: Rate = dc/dt
Studi laju perubahan kimia
Pentingnya Studi Kinetika
Menentukan stabilitas obat (t₁/₂)
Menetapkan tanggal kedaluwarsa
Menghitung shelf life (t₀.₉)
Persamaan Arrhenius
Menjelaskan kinetika degradasi zat aktif
Rumus:Rumus: k = A·e^(-Ea/RT)
Keterangan:
k = koefisien laju
Ea = energi aktivasi
T = suhu dalam Kelvin
Laju reaksi meningkat dua kali lipat setiap kenaikan suhu 10°C
Half-life (t₁/₂): waktu dekomposisi
hingga 50% kadar awal
Shelf life (t₀.₉): waktu dekomposisi
hingga 90% kadar awal
Faktor yang Mempengaruhi Stabilitas
Faktor Lingkungan
Suhu
Cahaya
Oksigen
Kelembaban
Karbon Dioksida
Obat atau Eksipien
pH Vehicle
Ukuran Partikel Obat
Kontaminasi Mikroba
Leaching dari Wada
Kontaminasi Logam Jejak
Degradasi Kimia
Implikasi: Kurangnya dekomposisi kimiawi
Kekanisme degradasi
Hidrolisis (pemecahan oleh air)
Oksidasi (kehilangan elektron/molekul H)
Fotolisis (dekomposisi oleh cahaya)
Faktor yang Mempengaruhi laju degradasi
pH
Mempengaruhi laju dekomposisi laju oksidasi
Kompleksasi
Mengurangi laju hidrolisis dan oksidasi
Surfaktan
Membentuk misel, menjebak partikel obat
Mengurangi laju hidrolisis
Logam berat (Cu, Fe, Co, Ni)
Meningkatkan pembentuka radikal bebas
Meningkatkan dekomposisi oksidatif
Cahaya dan kelembaban
Cahaya UV meningkatkan fotolisis
Kelembaban meningkatkan hidrolisis
Stabilisasi obat
Pengaturan suhu
Pengaturan cahaya
pengaturan oksigen
Pengaturan kelembaban
Penggunaan chelating agents
Penggunaan solven
ICH Guidlines (Q1)
Tujuan dan Signifikansi
menjamin kualiats, keamanan, efektivitas selama masa simpan
Menyediakan kerangka kerja ilmiah dan regulator
Harmonisasi data stabilitas registrasi obat
Rincian dokumen
Q1A(R2): Stability Testing of New Substances and Products
Q1B: Photostability Testing (uji sensitivitas terhadap cahaya)
Q1C: Stability Testing for New Dosage Forms
Q1D: Bracketing and Matrixing Designs
Bracketing (uji batch ekstrem)
Matrixing (uji subset kombinasi batch/waktu)
Q1E: Evaluation for Shelf Life (analisis data/regresi linier)
Q1F: Stability Data Package for Climatic Zones III and IV (iklim panas/lembap)
Kondisi pengujian stabilitas
Long-term: 25°C/60% RH atau 30°C/65–75% RH
Accelerated: 40°C/75% RH
Intermediate: 30°C/65% RH
Photostability: sesuai intensitas cahaya
Pembagian zona iklim
Zona I: Dingin/Sedang – 21°C/45% RH
Zona II: Subtropis/Lembab Tinggi – 25°C/60% RH
Zona III: Panas/Lembab Rendah – 30°C/35% RH
Zona IV: Panas/Lembab Tinggi – contoh: Indonesia
Tipe studi formal
Formal Stability Studies: Long-term dan Accelerated
Stress Testing / Forced Degradation: dilakukan pada API dan produk jadi
Parameter yang Dinilai
Potensi (kadar zat aktif)
Produk degradasi
pH, warna, bau, viskositas
Moisture content
Dissolution
Integritas kemasan