Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Panca Dasa Paramiteng Prabhu - Coggle Diagram
Panca Dasa Paramiteng Prabhu
Wijayana
Kemampuan untuk senantiasa memenangkan setiap peperangan, pemimpin yang berani mempertahankan kedaulatan negara.
Pancadasa Paramiteng Prabhu merupakan kerangka nilai kepemimpinan yang bersumber dari tradisi Jawa/Hindu dimana memuat 15 sifat utama yang ideal dimiliki oleh seorang pemimpin. Hal ini digunakan sebagai pedoman agar pemimpin “bijaksana, adil, dan bertanggung jawab demi kesejahteraan bersama”.
Satya Bhaktya Prabhu
Kesetiaan dan ketaatan yang selalu dijunjung tinggi terhadap atasan/otoritas yang lebih tinggi.
Nindia/12D
Mantriwira
Sifat berani dan heroik dalam membela negara; untuk menjaga stabilitas pemerintahan.
Wicaksanengnaya
Pemimpin harus cerdas, pandai, dan bijaksana dalam menjalankan tugas pemerintahan; perencanaan matang.
Matanggwan
Kekuatan tabah, keteguhan, kekokohan, dan ketetapan hati dalam mengambil keputusan yang bermanfaat bagi banyak orang.
Wagmiwakapadu
Kemampuan seorang pemimpin dalam bertutur kata dengan baik, memakai kalimat yang padu dan intonasi sempurna agar tidak menimbulkan salah pengertian.
Sarjjawopasama
Pemimpin harus tenang, rendah hati, sabar dalam menghadapi persoalan; mampu mengekang diri dari hawa nafsu; sikap stabil dan seimbang dalam segala situasi.
Dhirotsaha
Pemimpin harus memiliki sifat yang kokoh, tetap dan mantap; kuat, teguh, berani, tenang, tabah, dan sabar.
Tan Lalana
Tanpa istirahat: selalu memikirkan kemajuan pemerintahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat; orientasi pada kebaikan dan pembangunan tanpa kenal lelah.
Gineng Pratigina
Pemimpin memiliki kualitas, keunggulan, dan bakat khusus yang melebihi rata-rata masyarakat; sehingga dapat memberi kontribusi signifikan.
Nayakken Musuh
Pemimpin harus mampu mengatasi musuh negara, baik dari dalam maupun luar; ancaman militer, keamanan dalam negeri atau tantangan kedaulatan.
Dibyacita
Pemimpin memiliki sifat kedewataan (daivi sampad) yang menuntunnya menciptakan kedamaian dan kesejahteraan bagi masyarakat, etis dan bermoral.
Tan Satresna
Pemimpin tidak boleh terjebak nafsu birahi atau keinginan pribadi yang tidak sejalan dengan kepentingan negara dan masyarakat; mengutamakan kepentingan umum.
Asih i Samastabhuwana
Pemimpin harus mengasihi bumi dan isinya serta bertanggung jawab melestarikan alam dan keanekaragaman hayati; perlindungan bagi semua makhluk hidup.
Sumantri
Pemimpin harus menjadi penasihat yang bijaksana bagi semua orang termasuk bawahan dan pimpinan tertinggi; menekankan komunikasi, kerjasama, dan konsultasi dalam pengambilan keputusan.