Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Amebiasis - Coggle Diagram
Amebiasis
patogenesis
-
- Pembentukan ulkus “flask-shaped”
- Kolonisasi trofozoit di kolon
- Penyebaran hematogen (ekstraintestinal)
-
-
-
- Infeksi berulang / kronik
edukasi dan pencegahan
Mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah pergi ke toilet atau sebelum menyentuh makanan.
-
-
-
-
edukasi
-
-
Promosi penggunaan air bersih dan sanitasi layak, terutama di daerah endemis.
pemeriksaan
-
-
PCR (paling sensitif dan spesifik, jika tersedia).
-
-
DD
| Disentri basiler (shigellosis) | Diare berdarah-lendir, demam tinggi, nyeri perut | Onset lebih akut, leukosit PMN banyak di feses, tanpa trofozoit |
| Kolitis ulseratif (IBD) | Diare kronis berdarah, tenesmus, nyeri perut bawah | Penyakit autoimun, ada gejala sistemik lain (artritis, lesi kulit), tidak ditemukan parasit |
| Giardiasis | Diare, kembung, steatorrhea (feses berminyak), tanpa darah | Tidak ada darah/lendir di feses, ditemukan kista/trofozoit Giardia, bukan Entamoeba |
| Infeksi Salmonella atau Campylobacter | Diare akut, bisa berdarah, demam tinggi | Kultur feses positif bakteri, tidak ditemukan trofozoit atau kista |
| Kanker kolorektal | BAB berdarah, berat badan turun, konstipasi/diare | Usia tua, progresif, ada massa/tumor pada kolonoskopi |
siklus hidup
-
Di usus halus, kista berubah menjadi trofozoit.
-
-
farmakologi
Alternatif / Kombinasi
Ornidazol, Secnidazol, dan Nitazoxanide dapat digunakan sebagai alternatif metronidazol.
-
Iodoquinol: efektif, tapi jarang digunakan karena efek samping neurologis.
-
-
morfologi
trofozoit
Trofozoit berukuran sekitar 15–20 mikrometer, bentuknya amorf (tidak tetap) dengan pseudopodia yang digunakan untuk bergerak dan menelan partikel, termasuk eritrosit.
Trofozoit memiliki satu inti, dengan kariosom sentral (titik gelap di tengah inti) dan kromatin tepi halus yang merata di sepanjang membran inti.
Sitoplasma trofozoit dibagi menjadi dua bagian: ektoplasma (luar, jernih) dan endoplasma (dalam, granular). Ciri khas patogeniknya adalah adanya eritrosit fagositik dalam sitoplasma.
Trofozoit hanya hidup di usus besar dan tidak dapat bertahan lama di luar tubuh, sehingga tidak menular kecuali melalui fase kista.
kista
Kista adalah bentuk infektif, berukuran 10–15 mikrometer, bulat atau oval, dengan dinding tebal yang membuatnya tahan di lingkungan luar.
Kista yang matang memiliki empat inti (pada stadium akhir), dan kadang mengandung badan kromatoid (batang kromatin) berbentuk silindris dengan ujung tumpul.
Kista ditemukan dalam feses padat, dapat bertahan di luar tubuh selama beberapa hari, dan merupakan bentuk utama yang menularkan infeksi melalui makanan/minuman yang terkontaminasi.
Penting untuk membedakan E. histolytica dengan E. dispar (non-patogen), karena keduanya memiliki morfologi mirip, tetapi E. histolytica dapat mengandung eritrosit di trofozoitnya, sedangkan E. dispar tidak.
definisi
Ditularkan melalui jalur fekal-oral, terutama akibat konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi kista.
Amebiasis adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica, protozoa patogen yang menyerang saluran pencernaan, terutama kolon, dan dalam beberapa kasus dapat menyebar ke organ lain seperti hati, paru-paru, otak, dan kulit.
manifestasi klinis
-
Amebiasis Intestinal
tanda
-
-
Dehidrasi ringan hingga sedang, tergantung derajat diare.
-
gejala
-
-
-
Perut kembung, mual, dan kelelahan.
-