Simpulan:
Jurnal yang ditulis oleh Khusnul Himmah dkk. menunjukkan bahwa model experiential learning efektif meningkatkan pemahaman siswa kelas II SD terhadap konsep pecahan sederhana melalui kegiatan konkret, yaitu permainan kartu pecahan. Pembelajaran menjadi lebih bermakna karena siswa belajar dari pengalaman langsung, berdiskusi, menarik kesimpulan, dan mengaplikasikan pengetahuan. Pengalaman ini sejalan dengan praktik saya sebagai guru saat mengajarkan norma dan adat istiadat dalam mata pelajaran IPAS. Dengan menerapkan experiential learning melalui kegiatan seperti roleplay upacara adat, siswa tidak hanya mengenal nilai-nilai sosial dan budaya, tetapi juga merasakannya secara langsung. Mereka menjadi lebih aktif, memahami perbedaan norma, serta menghargai keanekaragaman budaya. Baik dalam jurnal maupun pengalaman mengajar, model ini terbukti mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, dan efektif untuk jenjang sekolah dasar.