Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Experiential Learning, T3.7 Koneksi Antar Materi, Experiential Learning,…
Experiential Learning
Kelebihan Experiential Learning
Meningkatkan keterlibatan aktif siswa.
Mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
Membantu pembelajaran jangka panjang.
Menumbuhkan kompetensi sosial-emosional (kerja sama, komunikasi, empati).
Menghargai perbedaan gaya belajar siswa.
Tahap Pembelajaran
Concrete Experience (Pengalaman Nyata)
Pengertian
Siswa mengalami atau melakukan sesuatu secara langsung.
Contoh
Membangun jaringan komputer sederhana.
Praktik simulasi bencana untuk pelajaran Geografi.
Observasi tumbuhan langsung di lapangan (Biologi).
Tujuan
Menyentuh emosi dan pengalaman nyata.
Menjadi fondasi refleksi.
Reflective Observation (Refleksi)
Pengertian
Siswa menganalisis pengalaman mereka dengan mengajukan pertanyaan:
"Apa yang terjadi?", "Mengapa terjadi?", "Bagaimana perasaanku?"
Metode
Diskusi berpasangan/kelompok.
Jurnal refleksi.
Forum berbagi pengalaman.
Abstract Conceptualization (Konseptualisasi Abstrak)
Pengertian
Siswa menghubungkan pengalaman ke teori atau prinsip akademis.
Kegiatan
Membuat mind map.
Menulis rangkuman konsep.
Menghubungkan ke materi buku teks.
Contoh
Setelah praktik jaringan, siswa mempelajari fungsi router, switch, dan tipe topologi.
Active Experimentation (Eksperimen Aktif)
Pengertian
Siswa menguji ide baru dalam situasi baru berdasarkan pemahaman mereka.
Aktivitas
Proyek mini.
Studi kasus baru.
Simulasi dengan variabel berbeda.
Prinsip Experiential Learning
Belajar terjadi melalui pengalaman nyata.
Pembelajaran bersifat siklis (terus berputar, tidak linear).
Pentingnya refleksi mendalam.
Pembelajaran melibatkan emosi, logika, dan tindakan.
Peran Guru dalam Experiential Learning
Memandu refleksi dengan pertanyaan kritis.
Membantu siswa menghubungkan pengalaman ke teori.
Menciptakan lingkungan belajar yang aman untuk eksperimen.
Fasilitator pengalaman, bukan pusat pengetahuan.
Peran Siswa dalam Experiential Learning
Mengalami kegiatan secara aktif.
Merefleksikan pengalaman mereka sendiri.
Mengembangkan konsep berdasarkan pengalaman.
Mencoba pendekatan baru di situasi berbeda.
Tantangan dalam Experiential Learning
Membutuhkan perencanaan waktu dan struktur yang baik.
Tidak semua siswa langsung nyaman dengan belajar aktif.
Memerlukan alat, media, atau situasi yang sesuai.
Guru harus siap menghadapi situasi tak terduga.
T3.7 Koneksi Antar Materi
Experiential Learning
Nama : Dwi Nirmalasari
NIM : X942408145
Pembelajaran Sosial Emosional