Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Motivasi dan Emosi - Coggle Diagram
Motivasi dan Emosi
-
Emosi
Perasaan, atau afek, yang melibatkan ketergugahan fisiologis (seperti denyut jantung meningkat), pengalaman kesadaran (berpikir tentang perasaan terhadap orang lain), dan ekspresi behavioral (seperti senyum atau menyeringai)
Faktor biologis
- automatic nervous system (ANS) mengambil pesan dari dan ke organ internal tubuh, memonitor proses seperti bernafas, denyut jantung dan pencernaan
- ANS terbagi menjadi saraf simpatetik dan parasimpatetik
Teori Emosi
- James-Lange Theory: teori yang menyatakan bahwa emosi merupakan hasil dari kondisi fisiologis yang dipicu oleh stimulus dari lingkungan
- Cannon-Bard Theory: Dalil yang menyatakan bahwa emosi dan reaksi fisiologis muncul secara simultan (bersamaan)
Neural Circuits & Neurotransmitters
- neurotransmitter yang terlibat pengalaman emosional: serotonin, endorfin
- struktur otak yang terlibat pengalaman emosional: jalur tidak langsung (talamus–korteks sensoris–amigdala), jalur langsung (talamus–amigdala), sistem limbik (amigdala)
Faktor behavioral
- facial feedback hypothesis: gagasan bahwa ekspresi wajah dapat memengaruhi emosi sebagaimana ekspresi wajah dapat merefleksikan emosi
Faktor Sosiokultural
- ekspresi wajah dari emosi dasar bersifat universal, tetapi aturan tampilan (display rules) untuk emosi bervariasi
- display rules: standar sosiokultural yang menentukan kapan, dimana, dan bagaimana emosi harus diekspresikan
Klasifikasi Emosi
- valensi: merujuk pada apakah perasaan itu menyenangkan atau tidak
- afek negatif: merujuk pada emosi seperti rasa marah, bersalah, sedih
- afek positif: merujuk pada kebahagiaan, kesenangan, dan minat
- level ketergugahan dari emosi merupakan derajat dimana emosi direfleksikan dalam perilaku individu menjadi lebih aktif, terlibat, atau bersemangat vs pasif, kurang terlibat atau lebih tenang
- emosi positif dan negatif dalam memiliki level ketergugahan (arousal) yang tinggi atau rendah
Fungsi adaptif emosi
- broaden-and-build: model yang dikembangkan Fredrickson mengenai emosi positif, yang menyatakan bahwa fungsi dari emosi positif terletak pada efeknya terhadap atensi individu dan kemampuan untuk membangun sumber daya
Motivation, Emotion, & Health and Wellness
- biological factors in happiness: set point dalam kebahagiaan
- obstacles in the pursuit of happiness: hedonic treadmill, mengejar kebahagiaan
- happiness activity & goal striving: aktivitas intensional, jurnal rasa syukur, komitmen mengejar tujuan yang bermakna
Resiliensi
- emosi positif memiliki peran penting dalam kemampuan resiliensi individu untuk menghadapi tantangan hidupnya secara sukses
- individu yang resilien menunjukkan beberapa karakteristik seperti penuh semangat, optimis, energik dalam menghadapi permasalahan hidup
Movies:
- inside out (2015)
- to the bone (2017)
- cast away (2000)
- the pursuit of happyness (2006)
- the road (2009)
Faktor kognitif:
- two factor theory of emotion: ketergugahan fisiologis dan label kognitif
- ketergugahan fisiologis: reaksi fisik yang muncul
- label kognitif: penilaian individu terhadap emosi yang dirasakan
Motivasi
Daya yang menggerakkan orang untuk berperilaku, berpikir, dan merasa sebagaimana yang mereka alami
Teori Motivasi
- Pendekatan Evolusioner = pendekatan yang menekankan pada peran insting dalam motivasi organisme
- Drive Reduction Theory = pendekatan yang menekankan pada fungsi dorongan kebutuhan untuk memahami motivasi
- Optimum Arousal Theory = pendekatan yang melihat bagaimana motivasi memengaruhi performa individu
Kelaparan, Obesitas, dan Gangguan Makan
Rasa Lapar:
- Sinyal lambung: lambung memberikan sinyal ketika lapar, dipengaruhi oleh adanya hormon cholecystokinin (CCK)
- Kimia darah
- Pemrosesan otak
Obesitas
- Faktor biologis: disebabkan predisposisi genetik, pola makan saat anak-anak, overating pada masa dewasa
- Faktor psikologis: ketidakbahagiaan dan external food cues, asosiasi waktu dan tempat dengan perilaku makan
Gangguan Makan (Anoreksia Nervosa)
Gangguan makan yang melibatkan usaha tanpa henti untuk menjadi kurus dengan cara melaparkan diri, lebih banyak dialami oleh wanita dibandingkan pria
- berat badan kurang dari 85% berat badan normal
- mengalami ketakutan intens akan peningkatan berat badan yang tidak akan menurun dengan pengurangan berat badan
- memiliki body image yang terdistorsi (terganggu)
- amenorrhea (menstruasi terganggu) pada perempuan yang mencapai pubertas
Gangguan Makan (Binge Eating Disorder)
Gangguan makan yang dicirikan dengan episode berulang untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dimana individu merasa kurang dapat mengendalikan makan berlebih
Penyebab:
- gen, dopamin di otak, stres, regulasi emosi
Penanganan:
- berfokus pada mengurangi berat badan
- menangani masalah psikologis
Gangguan Makan (Bulimia Nervosa)
- Bulimia Nervosa: gangguan makan dimana individu secara konsisten mengikuti pola makan binge-and-purge
- Binge-and-purge: makan berlebihan (binge) lalu dimuntahkan atau dikeluarkan melalui metode yang tidak alami
- Individu dengan bulimia nervosa biasanya sibuk dengan makanan, mengalami ketakutan menjadi gemuk, dan mengalami kecemasan
- lebih sulit diketahui karena berat badan tampak normal
- dalam jangka waktu lama dapat mengalami gangguan kesehatan seperti: sakit tenggorokan kronis, gangguan ginjal, dehidrasi, dan gangguan gastrointestinal
- lebih banyak dialami perempuan, biasanya muncul di masa remaja akhir atau awal masa dewasa
Penyebab anoreksia dan bulimia:
- faktor sosiokultur
- predisposisi genetik
- faktor fisiologis
Cara penanganan:
- promosi peningkatan berat badan
- mengubah keyakinan keliru
- terapi obat