Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Teori Sosiokultural Vygotsky - Coggle Diagram
Teori Sosiokultural Vygotsky
Ide pokok dasar teori Vygotsky
Anak-anak membangun pengetahuan mereka sendiri. Anak-anak peserta yang aktif dlm perkembangan mereka.
Perkembangan tidak bisa dipisahkan dari konteks sosialnya. Proses perkembangan bersandar pada kematangan dan efek-efek lingkungan.
Pembelajaran bisa mengarahkan perkembangan. Pembelajaran menjadi persiapan bagi terjadinya perkembangan.
Bahasa memainkan peranan sentral dalam perkembangan. Bahasa sarana kultural yang memungkinkan pikiran anak untuk tumbuh dan bertambah luas.
Peran budaya
Menilai perkembangan harus memperhitungkan konteks budaya.
Ada 2 prinsip
Melalui institusi/ditawarkan untuk memfasilitasi perkembangan anak.
Cara anak organisasi dan encoding.
Merubah secara mendalam.
Metode belajar menggunakan schaffolding akan memenuhi pengajaran.
Intervensi guru menajadi lebih kompleks dalam tugas belajar, sehingga tugas sulit selalu dalam rangkaian kemampuan belajar.
Akhirnya, tugas harus hati-hati dirangkai dari yang lebih mudah ke lebih sulit dalam proses merangkai anak.
Jika tidak, resiko serius di dalam menaksir perkembangan anak secara rendah.
Anak lahir dengan perangkat kemampuan bawaan.
Ditransmisikan
Perhatian, memori, persepsi
Image dan kesan peristiwa secara langsung dipengaruhi lingkungan.
Anak bersandar pada mediators di mana kemampuan anak semakin bertambah melalui interaksi dengan lingkungannya.
Penggunaan tanda ke media fungsi memori; mulai menggunakan sistem menulis ditransmisikan ke orang lain dari apa yang dilihat.
The Zone of Proximal Development (ZPD)
Jarak antara apa yang dapat dilakukan anak sendiri dan apa yang dapat dilakukan dengan bantuan orang lain.
Anak harus mampu memaksimalkan perkembangan dan pembelajarannya. Menjadi pendorong terjadinya kemajuan dalam perkembangan dan pembelajaran.
Anak dan guru bekerja sama dalam berbagai jenis tugas yang berbeda, dirancang untuk membantu perkembangan anak mempelajari hal-hal yang bisa ia pelajari sendiri.
Scaffolding
Proses pemberian bantuan yang disesuaikan dengan kemampuan anak sehingga anak dapat mencapai tugas yang lebih kompleks.
Memonitor kemajuan dan kemampuan memanage (menjadi asisten) => ketika dibutuhkan.
Penggunaan Zone of Proximal Development dalam Pengajaran Bahasa.
Pentingnya teknik akan modeling, pertanyaan, dan feedback => metode schaffolding.
Menjadi dasar dari KEEP (Kamehameha Early Education Program); Hawaii, Arizona, dan Los Angeles.
ZPD dipertimbangan dalam pendidikan dasar.
Peran bahasa
Kompetensi dasar perkembangan kemampuan intelektual anak.
Berpikir dan bahasa independen dalam perkembangan awal, tetapi bergabung pada tahun kedua kehidupan ketika anak menggunakan label objek.
Pada usia 3 tahun, setelah anak belajar berbicara, berbicara terhadap orang terbagi menjadi bicara komunikatif dan bicara pribadi.
Sekitar usia 7 tahun, bicara pribadi menjadi bicara batin.
Intermental menjadi intramental; komunikasi interpersonal menjadi komunikasi intrapersonal.
Urutan-urutan perkembangan
Tahap primitif/natural (0-2 tahun)
Anak menggunakan pembicaraan hampir sepenuhnya untuk alasan sosial.
Pembicaraan sama sekali tidak memiliki arti bagi perkembangan intelektual anak: gumam ucapan yang tidak jelas, senyum sosial.
Psikologi naif (2-7 tahun)
Tata bahasa dan kalimat menjadi terpadu dalam pembicaraan anak. Bukan pemikiran anak, masih simbolik, mempresentasikan benda-benda, dan tidak selalu ide-ide, belum mampu merekayasa ide-ide.
Anak mengkomunikasikan bahasa untuk mengkomunikasikan kebutuhan dan ide-idenya; tetapi cara berpikir anak tidak dipengaruhi oleh bahasanya, dan pemikiran anak pun tidak memodifikasi bahasanya.
Pembicaraan egosentris (7-12 tahun)
Bahasa benar-benar memengaruhi pikiran anak, dan pada gilirannya anak pun mulai memengaruhi bahasa.
Pertumbuhan internal (usia 12 tahun ke atas)
Bahasa berkembang dalam keadaan yang paling pesat; individu menggunakan simbol secara matang untuk memikirkan dunia.
Pembicaraan internal (pikiran) memengaruhi pembicaraan eksternal (mengkomunikasikan sesuatu dengan orang lain), dan juga sebaliknya.