Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Skenario 1 - Coggle Diagram
Skenario 1
Diagnosis Banding
Pneumonia
Pneumonia dapat didefinisikan sebagai infeksi paru-paru yang secara khas melibatkan rongga alveolus
Bronkitis
Bronkitis akut, infeksi pernapasan yang umum terjadi, merupakan masalah medis yang signifikan, khususnya di antara pasien dewasa.
TB Paru
Tuberculosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
Bronkiektasis
kelainan kronik yang ditandai dengan dilatasi bronkus secara permanen, disertai proses inflamasi pada dinding bronkus dan parenkim paru sekitarnya
HIV
HIV didefinisikan sebagai virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan segala penyakit yang datang
Alur Diagnosis
Anamnesis
Seorang laki laki berusia 25 tahun
keluhan utama
batuk sejak 1 bulan yang lalu
keluhan penyerta
sariawan, diare, Penurunan BB
Pemeriksaan Fisik
KU : Lemah
Vital Sign
Tensi : 100/70; Nadi : 90; suhu : 36; RR : 38
Kepala Leher
A/I/C/D : -/-/-/-
Thorax
Palpasi : trimitus
Auskultasi : Vesikuler (+), Whezing (+)
Abdomen
Ekstremitas
bawah : Akral pucat
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan bakteriologis
Pemeriksaan Mikroskopis BTA
Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM)
Definisi, Etiologi, Klasifikasi
HIV
Definisi : virus yang menyerang sistem kekebaӏan tubuh manusia => sistem kekebalan tubuh menurun
Etiologi : Human Immunodeficiency Virus
Klasifikasi
HIV akut
HIV kronis
AIDS
TB Paru
Definisi : penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim paru
Etiologi : Mycobacterium Tuberculosis
Klasifikasi
TBC paru BTA +
TBC Paru BTA -
TBC Paru Relaps
Gambaran Radiologi TBC paru inaktif
Faktor resiko dan epidemiologi
Faktor resiko
berganti ganti pasangan
menggunakan jarum suntik bersamaan
dari ibu hamil ke janin melalui plasenta
Epidemiologi
Data infeksi HIV di Indonesia pertahun 2020 menunjukkan 540.000 orang terinveksi HIV. Dari data tersebut 16.000 merupakan anak usia<15 tahun dan 520.000 berusia>15 tahun.
Patogenesis
Virus masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui perantara darah, cairan semen dan sekret vagina. Setelah virus masuk ke dalam tubuh manusia, RNA virus diubah menjadi DNA oleh enzim Reverse transcryptase yang dimiliki oleh HIV. Setelah itu DNA provirus akan diintegrasikan ke dalam sel pejamu kemudian diprogramkan untuk membentuk gen virus
Patofisiologi
:red_flag:
Invasi virus
I
Menurunkan kekebalan tubuh
I
Terjadi infeksi Oportunistik
Sistem Respiratori
:star:
Mucobakterium TB > PCP (pneumonia pneumocystis) > demam,
batuk
non-produktif, nafas pendek
MK:
HT, pola nafas tidak efektif, bersihan jalan nafas
Sistem
GIT
:star:
Virus HIV + salmonella/clostridium/candida
I
invasi mukosa saluran cerna
I
peningkatan peristaltik
I
diare
MK:
perubahan BAB, ggn nutrisi, kekurangan vol cairan.
Infeksi Jamur > kerusakan membra mukosa oral
MK:
Lesi pada mulut
Sistem Reproduksi :star:
Candidiasis > ulkus genital
MK:
kerusakan integritas kulit
Integumen :star:
HSV > dermatitis seboroik > ruam, difus, sisik, folikel, kulit kering, eksema > psoriasis
MK:
kerusakan integritas kulit.
Sistem Neurologi :star:
Kriptococcus > Meningitis kriptococcus > perubahan status mental, kejang, kaku kuduk, kelemahan, mual, hilang nafsu makan, vomitus, demam, pusing
MK:
resiko cidera, intoleransi aktivitas
Tatalaksana
preventif
cegah penularan
Setia dan menghindari berganti-ganti pasangan
Menghindari penggunaan narkotika, terutama yang melalui jarum suntik
Melakukan hubungan seksual yang aman
Menghindari penggunaan alat pribadi bersama orang lain
promotif
Memberikan informasi, edukasi, komunikasi, sosialisasi, advokasi, bina suasana, pemberdayaan, dan kemitraan
rehabilitative
Pemantauan Viral load
Pemantauan CD4
kuratif
NRTIs
Lamivudin (150 mg 2 kali sehari), Tenofovir (300 mg sekali sehari), Zidovudin (500-600mg/hari terbagi dalam 2 atau 3 dosis), Abacavir (300 mg 2 kali sehari), Emtricitabine (200 mg sekali sehari)
NNRTIs
Efavirenz (600 mg sekali sehari), Nevirapine (200 mg sekali sehari untuk 14 hari pertam)
Integrase inhibitor
Dolutegravir (50 mg sekali sehari)
Penghambat Protease
Lopinavir (400/100 mg 2 kali sehar), Darunavir (800/100 mg sekali sehari)
struktur dan morfologi virus
edukasi pandangan islam
Edukasi
Meningkatkan patuh berobat
Modifikasi gaya hidup
Menekankan pentingnya memulai terapi antiretroviral (ART)
Dalam Al Qur'an surah as syura ayat 32 larangan untuk berzina, yang dianggap sebagai penyebab berbagai masalah
Fisiologi Imun terhadap HIV