Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
STOISISME (Filosofi Stoa) - Coggle Diagram
STOISISME (Filosofi Stoa)
Poin Utama
Kebajikan (arete), Jalan Menuju Kebahagiaan (Eudaimonia)
Empat Kebajikan Utama
Kebijaksanaan
Keadilan
Keberanian
Pengendalian Diri
Kekayaan, status, dan kenikmatan jasmani dianggap sekunder
Hidup Sesuai dengan Alam
Alam semesta memiliki keteraturan dan diatur oleh hukum rasional yang disebut "Logos"
Hidup sesuai alam, bertindak rasional dan harmonis dengan hukum alam
Pengendalian Emosi (Apatheia)
Mengendalikan emosi, dapat mencapai ketenangan batin
Penderitaan berasal dari reaksi emosional berlebihan dari peristiwa di luar kendali diri
Dikotomi Kendali
Hal-hal yang dapat dikendalikan sendiri
Sikap
Tindakan
Pikiran
Hal-hal yang diluar kendali sendiri
Kesehatan
Kekayaan
Pendapat orang lain
Terima hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan, fokus pada apa yang dapat kita kendalikan
Penerimaan dan Ketabahan
Juga disebut istilah "Amor Fati" (Cinta pada Takdir)
Segala peristiwa, baik buruknya, bagian dari tatanan kosmik dan ada alasannya
Terima semua peristiwa dengan tenang dan tanpa keluhan
Kesetaraan dan Kemanusiaan
Pentingnya hidup memperhatikan dan menunjukkan kebaikan kepada orang lain, tanpa memandang status sosial, ras, atau kekayaan
Memento Mori (Kesadaran akan Kematian)
Menyadari kematian bagian dari kehidupan dan tidak bisa dihindari, kita dapat lebih menghargai kehidupan dan menjalani setiap momen dengan penuh kesadaran dan kebajikan
Membayangkan yang Terburuk (Premeditatio malorum)
Membayangkan skenario terburuk secara mental akan membantu menghadapi ketidakpastian hidup
"MEDITATION" oleh Marcus Aurelius
Kontrol Diri dan Kebajikan
Mengendalikan pikiran, emosi, dan tindakan
Seseorang hanya bisa mengendalikan respon terhadap peristiwa, bukan peristiwa itu sendiri
Dikotomi Kendali
Perbedaan antara apa yang bisa kita kendalikan dan yang tidak bisa kita kendalikan
Terima dengan tenang hal-hal yang bukan kendali kita
Fokus harus diberikan pada tindakan kita sendiri dan cara menghadapi keadaan
Pasrah pada takdir (Amor Fati)
Apapun yang terjadi dalam hidup, baik atau buruk, diterima sebagai bagian dari tatanan alam semesta yang lebih besar, semua ada maksud dan tujuan
Kesementaraan Hidup
Sadar akan kefanaan, hidup itu singkat dan tak abadi
Pentingnya hidup dengan integritas dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin
Kemanusiaan dan Keadilan
Pentingnya hubungan manusia dan tanggung jawab sosial
Melayani rakyat, memperlakukan semua orang adil dan bermartabat
Manusia, homo socius, harus bekerja bersama-sama untuk kebaikan bersama
Logos dan Rasionalitas
Setiap manusia memiliki kemampuan untuk menggunakan rasionalitasnya untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan alam dan tatanan kosmos
Ketabahan Menghadapi Kesulitan
Stoisisme membantu tetap kuat dan tidak terpengaruh oleh keadaan eksternal
Tetap tenang dan sabar menghadapi kesulitan hidup
Kutipan-kutipan
"You have power over your mind—not outside events. Realize this, and you will find strength." (Anda memiliki kendali atas pikiran Anda—bukan atas peristiwa eksternal. Sadarilah ini, dan Anda akan menemukan kekuatan.)
"The best revenge is to be unlike him who performed the injury." (Pembalasan terbaik adalah menjadi tidak seperti dia yang melakukan kejahatan terhadap Anda.)
"The happiness of your life depends upon the quality of your thoughts." (Kebahagiaan hidup Anda bergantung pada kualitas pikiran Anda.)
Stoisisme dan
Kekristenan
Pengendalian Diri
Galatia 5:22-23
(ayat 22) Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
(ayat 23) kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Mendorong setiap orang untuk menjaga hati dan pikiran tetap tenang meskipun berada dalan situasi yang sulit
Kebajikan (virtue)
Kebajikan juga dapat berperan sebagai dasar kehidupan yang berkenan di hadapan Tuhan
2 Petrus 1:5-7
(ayat 5) Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
(ayat 6) dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
(ayat 7) dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
Kesabaran dan Ketabahan
Diperlukan ketika menghadapi penderitaan atau ujian hidup
Yakobus 1:2-4
(ayat 2) Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
(ayat 3) sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
(ayat 4) Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
Menerima Takdir (Amor Fati)
Dalam konteks Kristen, prinsipnya yaitu menerima kehendak Tuhan.
Roma 8:28
Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.
Menghargai Waktu dan Kehidupan
Mendorong individu untuk menjalani hidup dengan bijaksana, mengingat bahwa hidup di dunia ini terbatas.
Mazmur 90:12
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, sehingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Contoh Penerapan Filosofi Stoa
Daripada marah karena terjebak macet, kita bisa terima situasinya dan memilih untuk tetap tenang atau manfaatkan waktu mendengarkan podcast yang bermanfaat
Ketika menghadapi kegagalan pekerjaan, daripada merasa hancur, kita bisa merenungkan bahwa nilai diri kita tidak ditentukan oleh kesuksesan materi.
Kita bisa berlatih kebajikan dengan jujur dalam bekerja, adil dalam memutuskan sesuatu, dan bersikap baik kepada orang lain, bahkan ketika mereka tidak menyenangkan.
Sebelum melakukan presentasi, bayangkan kesalahan atau hambatan yang mungkin terjadi, sehingga dapat mengurangi kecemasan dan mempersiapkan respon yang lebih baik jika hal-hal tak terduga terjadi.
Menyadari bahwa waktu kita di dunia ini terbatas, kita mungkin lebih termotivasi untuk menghabiskan waktu dengan orang-orang yang kita cintai, atau mengejar tujuan yang bermakna.