Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
KONSELING INDIVIDUAL (By. ADLER) - Coggle Diagram
KONSELING INDIVIDUAL (By. ADLER)
Pandangan Tentang Manusia
Kata Individual berarti bahwa manusia dipandangan sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Manusia dan kepribadiannya berpadu menjadi suatu kesatuan dan hanya dapat dipahami apabila kepribadian tersebut dipandangan sebagai suatu keseluruhan. Adler berpendapat bahwa manusia mempunyai kebutuhan yang kuat untuk merasa bersatu dengan orang lain, serta diterima oleh orang lain.
Tujuan, Proses, & Teknik Konseling
Tujuan
Bertujuan untuk mengubah konsep tentang diri klien agar dapat mengubah tujuan atau pola fiksinya, dengan demikian klien diharapkan mampu mengubah gaya hidup sehingga terbentuk perilaku sehat yang diharapkan.
Teknik
2) Menginterpretasikan ingatan-ingatan masa lampau yang lebih ada kaitannya dengan kondisi sekarang
3) Penafsiran
1) Menganalisis gaya hidup klien
Proses
Konselor hendaklah memperhatikan kaitan antara tingkah laku tersebut dengan aspek lainnya dari diri individu, seperi 1) tingkah laku holistik, 2) hubungan sebab akibat yang ditimbulkannya, 3) hubungan dengan makhluk sosial, 4) dan minat atau motivasi individu.
Struktur Kepribadian
(2) Inferiority untuk menjadi Superiority (Life Goal)
(3) Minat Sosial (Social Interest)
(1) Tujuan Fiksi (Fictional Goal)
(4) Gaya Hidup (Life Style)
Perkembangan Kepribadian
Sehat
Menurut Adler, seseorang pasti pernah merasa inferior (kurang) dalam dirinya, Dengan berusaha untuk mencapai superioritas, ia ingin mengubah kelemahan dengan kekuatan atau mencoba mencapai keunggulan pada suatu bidang sebagai kompensasi dari kekurangannya di bidang-bidang lain.
Tidak Sehat
Pada awalnya manusia dilahirkan dengan feeling of inferiority (foi) yang selanjutnya menjadi dorongan bagi perjuangannya kearah feeling of superiority (fos). Akan tetapi, apabila Inferiority feeling tidak ditanggulangi dengan baik atau dibesar-besarkan serta berlangsung secara tidak wajar akan dapat menimbulkan bibit ketidak normalan, apalagi dibarengi dengan: (1) kecacatan fisik maupun mental, (2) perlakuan orang tua yang tidak wajar, dan (3) apabila anak diterlantarkan.