Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
TEORI PSIKOANALISA DALAM MENJELASKAN PERILAKU, PUTRI ANNISA 2310713105 -…
TEORI PSIKOANALISA DALAM MENJELASKAN PERILAKU
Ego
Conscious mind
Perwujudan tingkah laku, hasil dari id dan superego
Sigmund Freud
Freiberg, 6 Mei 1856
Fakultas Kedokteran di Wina, lulus 1881
Berguru dengan J Boer
paling disayang ibunya karena kecerdasannya
Mengembangkan teori psikoanalisa
diperoleh dari pengalaman mengobati pasiennya melalui teknik hipnosa dan asosiasi bebas
Struktur Kepribadian Awal
Model Topografis
Prakesadaran (pre-consciousness)
Ketidaksadaran (unconsciousness)
Kesadaran (consciousness)
Kepribadian manusia seperti gunung es, bagian yang terlihat adalah bagian terkecil, sedangkan bagian terbesar ada di bawah permukaan laut
Kesadaran hanya bagian kecil, bagian terbesarnya adalah ketidak sadaran
Ciri-ciri Khusus Teori Psikodinamika
Perkembangan kepribadian bersifat mekanistik
Aspek intrapsikis lebih besar pengaruhnya dibandingkan aspek lingkungan
Aspek ketidaksadaran sangat berperan
Id
Unconscious mind
Naluri kehidupan
Naaluri kematian
Naluri libido seksual
Superego
Preconscious (outside awareness but accessible)
Norma dan ajaran yang diajarkan sejak kecil
Yang ditekan masuk kompleks terdesak
Kecemasan
Perbuatan keliru
Mekanisme pertahanan
Mimpi
Terapi psikoanalisa
Hipnosis
Analisa mimpi
Asosiasi bebas
Struktur Kepribadian (Hall & Lindzey, 1985)
Berisi energi psikis, termasuk insting yang merupakan bawaan sejak lahir
Tempat ego dan superego berkembang
Id
Prinsip kerja: reduksi ketegangan berdasarkan pleasure principle
Proses-proses: refleks dan proses primer (berkhayal untuk memenuhi kebutuhan)
Ego
Prinsip kerja: menunda ketegangan sampai ditemukan obyek yang sesuai (reality principle)
Proses: proses sekunder (berpikir realistik dan membuat rencana pemenuhan kebutuhan)
Berkembang karena manusia butuh pemenuhan kebutuhan secara obyektif
Berfungsi sebagai eksekutif kepribadian: mengintegrasikan tuntutan id, superego, dan dunia luar
Superego
Aspek nilai dan moral dari kepribadian. Berkembang dari pengalaman memperoleh hukuman (menjadi suara hati) dan hadiah (menjadi ego-ideal)
Fungsi-fungsi pokok
Mendorong ego untuk mengganti tujuan realistis dengan moralistis
Mengajarkan kesempurnaan
Merintangi impuls-impuls id
Dinamika Kepribadian
Insting = Naluri
4 Ciri Instinc (Naluri)
Tujuan: menghilangkan rangsangan jasmaniah
Objek kegiatan antara sumber dan tujuan
Sumber: Kondisi jasmaniah (kebutuhan)
Impetus: daya yang ditentukan oleh intensitas kebutuhan yang mendasarinya
Perwujudan psikologis (hasrat dari suatu sumber rangsangan (kebutuhan) somatik
Teori Insting (Naluri) I
Dorongan seksual (sexual drive)
Dapat ditunda dan dialihakan serta dapat menyebabkan neurosis (gangguan jiwa lainnya)
Dorongan mempertahankan diri (self-preservation drive/ego drive)
Tidak dapat ditunda dan tidak menyebabkan neurosis (gangguan jiwa)
Teori Insting II
Naluri hidup (life instinc; eros); dengan energi: libido
Naluri mati (Death instinc; tanatos)
Perkembangan Kepribadian
Frustasi
Konflik-konflik
Ancaman-ancaman
Proses pertumbuhan fisiologis
Perkembangan Teori Insting
Insting merupakan energi psikis
Penggunaan energi psikis secara bergantian (melalui kateksis dan anti kateksis) menyebabkan kepribadian bergerak terus menerus secara dinamis
Kecemasan muncul bila ego menghadapi stimulasi yang berlebihan dari lingkungan
Kecemasan neurotik (takut konsekuensi dari penyaluran insting)
Kecemasan moral (takut karena suara hati
Kecemasan realistis (adanya ancaman nyata)
Ciri-ciri Mekanisme Pertahanan
Menyangkal, memalsukan atau mendistorsi kenyataan
Bekerja secara tidak disadari
Jenis-jenis mekanisme pertahanan
Regresi
Orang yang mengalami trauma surut/mundur kembali ketingkat perkembangan terdahulu
Kompensasi
Fiksasi
Jika terlalu besar -> perkembangan untuk sementara atau seterusnya terhambat
Sublimasi
Hasil diplacement = pola yang kompleks dari hal-hal yang menandai kepribadian seseorang
Nilaii
Sikap
Pilihat
Kedekatan
Minat
Pembentukan reaksi (reaction formation)
proses penggantian dalam kesadaran suatu impuls/perasaan yang menimbulkan kecemasan dengan impuls/perasaan yang berlawanan
Extravagant, Showiness
Compulsiveness
Rasionalisasi
Proyeksi
proses perubahan kecemasan neurotik/ moral menjadi ketakutan obyektif
Pengurangan kecemasan
Dapat mengekspresikan impuls2nya dibawah selubung `melindungi diri dari musuh
Represi
Ego me-repress objek pilihan ini ke dalam id
Sekali terbentuk sulit hilang
Terjadi bila objek yang menimbulkan kepanikan, diusir dari kesadaran oleh suatu anti-cathexes
Displacement
Mekanisme pembentukan karakter (Freud)
Reaction Formation against the Instinct
Sublimation of the Instinct
Sbg libido tahap pregenital tetap bertahan sampai usia dewasa = Perversion = not true character development
Tahapan Perkembangan Psikoseksual
Phalic Stage (3-5 th)
Identification, kastrasi, oedipus complex, penis envy, electra complex
Latency Stage (5th - pubertas)
Anal Stage (2-3 th)
Anal expulsiveness (sembarangan)
Anal retentiveness (penahanan)
Genital Stage (pubertas - dewasa)
Oral Stage (lahir - 1-2 th)
Berlebihan
Kurang (frustasi)
Ambang Sadar Ego
Merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi-persepsi, ingatan-ingatan, perasaan-perasaan sadar.
Ego melahirkan perasaan identitas dan kontinuitas seseorang
Bagi subjek, ego dipandang sebagai kesadaran
Ketidaksadaran Kolektif
Animus
Great Mother
Anima
Wise Old Man
Shadow
Hero
Persona
Self
Dinamika Kepribadian
Progresi
Adaptasi dunia batin menggnkn arus maju energi pskis
Regresi
Adaptasi dunia batin menggnkn arus Mundur energi pskis
Teleologi
Peristiwa masa kini Membentuk tujuan dan aspirasi kedepan
Kasualitas
Peristiwa masa kini dibentuk asal usul pengalaman masa lalu
Sikap Dasar
Introvensi
Sikap yang mengembalikan energi psikis kedalam sebuah orientasi terhadap subjektifitas
Cirinya: selalu mendengarkan dunia batin dengan semua bias, fantasi, mimpi dan persepsi yg terindividualisasikan
Ekstravensi
Sikap yang mengarahkan energi psikis keluar sehingga diorientasikan menuju sesuatu yang objektif dan menjauh dari sikap subjektifnya
Cirinya: Sikapnya banyak dipengarui oleh lingkungan dari pada batinya, mereka cenderung merepresi sikap subjektifnya
Fungsi Psikologis
Perasaan
Pengindraan
Berpikir
Pengintuisian
Perkembangan Kepribadian
Masa Kanak-kanak
Tahap Monarkis (6-8th)
Tahap Dualistik (8-12th)
Tahap Anarkis (0-6th)
Masa Muda
Paruh baya
Fase kecemasan vs Fase Realisasi Diri
Muncul ketertarikan pada nilai spiritual
Usia Senja
Fase takut menghadapi kematian
PUTRI ANNISA 2310713105