Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Alergi & Pseudo Alergi, border, Border, Border, Border, Muhammad Nico…

- - - - Berhubungan dengan
        
        Hipersensitivitas
        
        Definisi
        
        Hipersensitivitas adalah respon imun yang tidak tepat terhadap antigen umum, biasanya terhadap antigen tidak berbahaya
  - - - Memproduksi histamin, protease, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (campuran leukotrientoksik), zat kemotaktik eosinofil, zat kemotaktik neutrofil, heparin, dan faktor pengaktif trombosit
        
        Menyebabkan efek pelebaran pembuluh darah, daya tarik eosinofil dan neutrofil ke situs reaktif, peningkatan permeabilitas kapiler dengan hilangnya cairan ke dalam jaringan, dan kontraksi otot polos
  - - - Sesak dada, sesak napas, mengi, suara serak, stridor, rinore
    - - Kejang dada dengan mual dan tersedak, muntah, kram perut, diare
    - - Pembengkakkan bibir, lidah, konjungtiva, tenggorokan penuh atau kesulitan menelan
    - - Pruritus, kemerahan pada kulit, dan urtikaria
    - - Distimia, perubahan status mental, ketakutan, ansietas, kejang, sakit kepala
    - - Gatal periorbital, edema, robekan, eritema konjungtiva
    - - Takikardia, sinkop, kolaps, hipotensi, nyeri dada, palpitas
    - - Kram kandung kemih, kram rahim
- - - - Terjadi sensitisasi terlebih dahulu pada paparan pertama alergen (1-4)
        
        Terdiri dari dua fase: fase respons akut dan fase respons lambat
        
        Pada paparan kedua baru terjadi reaksi hipersensitivitas
        
        Fase respons akut (menit setelah paparan alergen) → dimediasi oleh amin vasoaktif, histamin
        
        Pada fase lambat (6-24 jam setelah paparan) ada keterlibatan eosinofil, IL-4, dan sitokin lainnya
      - Gambar
  - - - Antigen → paparan kedua → FcεR1 (terikat IgE) terikat silang → aktivasi jalur transduksi sinyal → degranulasi & aktivasi sel mast
        
        gambar
      - Antigen → paparan pertama → degranulasi & aktivasi sel mast
- - - - Sering ditimbulkan dosis pertama obat → induksi sel mast dan basofil → degranulasi
        
        Respon yang ditimbulkan:
        
        Aktivasi sistem komplemen
        
        Sintesis atipikal eikosanoid
        
        Membangkitkan pelepasan histamin
        
        Penghambatan pemecahan bradikinin
    - - Complement-Activation Related Pseudoallergy
        
        Gambar
        
        Terjadi secara langsung pada paparan pertama
        
        Contoh agen yang memicu mekanisme ini: liposom, NSAIDs, TCMIs
      - Mast-Cell Activation Related Pseudoallergy
        
        Disebabkan stimuli endogen:
        degranulasi sel mast secara langsung distimulasi oleh komponen imun: IgG, komponen komplemen, neuropeptida, sitokin, kemokin, dan produk inflamasi lainnya
        
        Disebabkan oleh stimuli eksogen:
        Senyawa seperti obat menginduksi degranulasi sel mast dan mengubah aktivitas enzim
        
        Bronkokonstriksi yang terjadi dimediasi oleh cysLT dan histamin
      - Drug Induced Pseudoallergy
        (beda obat beda mekanisme pseudoalergi)
        
        TCMI
        
        NSAID
        
        Dalam mekanisme kerjanya, NSAIDs menginhibisi COX → menyebabkan peningkatan sintesis cysLT → cysLT bekerja pada reseptor LTE4 → menginduksi bronkokonstriksi, kebocoran vaskuler, dan eosinofilia
        
        Gambar
        
        Obat Opioid
        
        Hampir semua opioid dapat menyebabkan pseudoalergi dengan mekanisme yang secara langsung memicu degranulasi sel mast
        
        Aktivasi sel mast → induksi pelepasan histamin → menyebabkan flushing atau pruritus
        
        Gambar
  - - - Obat opioid; Obat pseudoalergenik terkait aktivasi komplemen; Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID); Suntikan obat tradisional Cina (TCMI)
    - - Secara langsung dari sel efektor dan bentuk anafilatoksin yang diproduksi
- - - - Lokal:
        ruam kulit/luka, pengeluaran nasal/konjungtival, rhinitis alergi (hay fever), asma, gastroentritis alergi
      - Sistemik:
        tersengat lebah, ingesti kacang (potensi syok fatal)
- - - - Yang terjadi pada sistemik dalam onset yang sangat cepat dan dapat mengancam jiwa dengan terjadinya pelepasan cepat mediator imunologis dari sel mast dan basofil.
    - - Makanan
      - Sengatan serangga
      - Obat-obatan (Antibiotik (terutama β-laktam dan fluoroquinolones), NSAID, agen penghambat neuromuskular, agen kemoterapi, dan antibodi monoklonal)
    - - Reaksi kulit → gatal-gatal dan kulit memerah atau pucat
      - Tekanan darah rendah (hipotensi)
      - Kesulitan bernapas
      - Denyut nadi lemah dan cepat
      - Mual, muntah atau diare
      - Pusing atau pingsan
    - - IgE
        
        Pada pasien dengan alergi, kadar IgE akan meningkat
      - IgG
        
        Anafilaksis yang dimediasi IgG biasanya membutuhkan dosis yang jauh lebih besar antigen daripada anafilaksis yang dimediasi IgE,
      - Anafilatoksin
        
        Aktivasi kaskade komplemen terjadi sebagai respons terhadap banyak rangsangan dan mengarah pada pembentukan polipeptida kecil C3a, C4a, dan C5a, juga disebut anafilatoksin, yang potensial mediator inflamasi.
    - - Monosit/Makrofag
        
        Monosit dan makrofag mengekspresikan tingkat pengaktifan FcγRs yang tinggi dan juga dapat merespons anafilatoksin
      - Sel Mast
        
        Mengekspresikan sejumlah besar reseptor IgE dengan afinitas tinggi FcεRI
      - Basofil
        
        Mengekspresikan reseptor IgE FcεRI tingkat tinggi dan mengekspresikan reseptor IgG pengaktif FcgRIIA dan reseptor IgG penghambat FcgRIIB
      - Neutrofil
        
        Pada pasien anafilaksis, enzim mieloperoksidase (MPO) yang ada pada neutrofil meningkat
      - Platelet
        
        Anafilaksis pada manusia dikaitkan dengan aktivasi trombosit
    - - PAF
        
        Mediator kuat. Apabila jumlahnya meningkat, anafilaksis bisa semakin parah
      - CysLTs
        
        3 senyawa bioaktif → LTB4, LTC4, and LTD4; akan meningkat bersamaan dengan onset anafilaksis, dapat menjadi biomarker anafilaksis
      - Histamin
        
        Mediator penting anafilaksis. H1-antihistamin biasanya digunakan sebagai adjunctive pengobatan untuk anafilaksis akut dan reaksi anafilaktoid
      - Lainnya
        
        Prostaglandin, Triptase, Sitokin/Kemokin
    - - Mengaktivasi sel TH2 dan produksi antibodi IgE
        
        Sel TH2 yang diinduksi mengeluarkan beberapa sitokin (IL-4, IL-5, dan IL-13)
        
        IL-4 → sel B
        
        IL-5 → mengaktifkan eosinofil
        
        IL-13 → merangsang sekresi lendir
        
        Sensitisasi sel mast oleh antibodi IgE
        
        Aktivasi sel mast dan pelepasan mediator
      - Gambar