Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab penyimpangan-penyimpangan semu hukum…
- Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab penyimpangan-penyimpangan semu hukum Mendel.
- Mahasiswa mampu menjelaskan macam-macam penyimpangan semu hukum Mendel dengan aplikasinya.
- Menjelaskan penyebab penyimpangan-penyimpangan semua hukum Mendel
Penyimpangan semu hukum Mendel adalah fenomena di mana hasil persilangan tidak mengikuti rasio fenotip yang diharapkan berdasarkan hukum Mendel, meskipun rasio genotip tetap sesuai. Berikut adalah beberapa penyebab penyimpangan semu ini:
- Interaksi Genetik
Interaksi antara gen yang berbeda dapat menyebabkan penyimpangan dalam rasio fenotip.
-
-
- Kodominansi dan Intermediet
-
-
a. Polimeri
Melibatkan beberapa gen yang berkontribusi pada satu sifat, menghasilkan variasi fenotip yang lebih luas.
b. Kriptomeri
Penyimpangan di mana rasio fenotip yang dihasilkan adalah 9:3:4, meskipun genotipnya tetap mengikuti hukum Mendel.
- Menjelaskan macam-macam penyimpangan semu hukum Mendel dengan aplikasinya
Penyimpangan semu hukum Mendel adalah fenomena di mana hasil persilangan tidak mengikuti rasio fenotip yang diharapkan berdasarkan hukum Mendel, meskipun rasio genotip tetap sesuai. Berikut adalah beberapa macam penyimpangan semu hukum Mendel beserta aplikasinya:
- Epistasis
Epistasis terjadi ketika satu gen mempengaruhi ekspresi gen lainnya.
-
- Atavisme
Atavisme adalah fenomena di mana sifat-sifat yang tampaknya hilang muncul kembali pada keturunannya.
-
- Kriptomeri
Kriptomeri terjadi ketika rasio fenotip yang dihasilkan adalah 9:3:4, meskipun genotipnya mengikuti hukum Mendel.
Aplikasi:
Penting dalam studi genetika untuk memahami variasi fenotip yang mungkin muncul dalam populasi.
- Polimer
Polimeri melibatkan beberapa gen yang berkontribusi pada satu sifat, menghasilkan variasi fenotip yang lebih luas.
-
- Kodominansi dan Intermediet
Kodominansi : Kedua alel mengungkapkan secara bersamaan, seperti pada golongan darah AB.
-