Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Pemerolehan Bahasa, Teori ini berpendapat bahwa kemampuan untuk…
Pemerolehan Bahasa
-
-
-
Teori Pemerolehan Bahasa
-
Teori Sosiokultural
Tindakan sukarela antara individu yang mengembangkan bahasa dan individu yang sudah mencoba menjadi ahli dalam bahasa tersebut. (Vygotsky)
-
-
-
Teori ini berpendapat bahwa kemampuan untuk mempelajari bahasa sudah ada sejak lahir dan bahwa manusia dilengkapi dengan Universal Grammar, yang memungkinkan mereka untuk belajar bahasa dengan cepat dan mudah.
Misalnya, seorang anak berusia 2 tahun dapat mulai menggunakan kalimat sederhana seperti "Saya mau susu" tanpa mendapatkan pelajaran bahasa secara formal.
Teori ini menganggap bahwa bahasa diperoleh melalui proses penguatan dan peniruan. Anak-anak belajar bahasa dengan meniru apa yang mereka dengar dan mendapatkan umpan balik dari lingkungan mereka.
Misalnya, seorang anak menirukan kata-kata yang sering diucapkan ibunya.
Teori ini mengaitkan pemerolehan bahasa dengan perkembangan kognitif anak. Bahasa dianggap sebagai bagian dari proses perkembangan kognitif yang lebih luas.
Saat membuat kue, anak belajar istilah seperti "aduk" dan "panggang" sambil mengukur bahan. Ini membantu mereka memahami konsep pengukuran dan proses memasak secara praktis.
Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa. Pemerolehan bahasa itu berhubungan dengan adanya interaksi antara “input” dan kemampuan internal yang dimiliki pembelajaran.
Saat berbelanja, seorang ibu meminta anak untuk memilih buah yang mereka inginkan, seperti "Bisa pilihkan apel yang merah?" Anak belajar kosakata terkait makanan dan bagaimana meminta dan memberi informasi.
Teori ini menekankan bahwa pemerolehan bahasa berhubungan erat dengan perkembangan kognitif anak secara umum. Menurut teori ini, bahasa bukanlah suatu ciri alamiah yang terpisah, melainkan salah satu diantara beberapa kemampuan yang berasal dari kematangan kognitif.
Misalnya, bermain dengan blok bangunan yang membantu anak-anak memahami konsep ruang dan bentuk sambil juga belajar kata-kata baru untuk menggambarkan objek dan tindakan.
-
- Pemerolehan bahasa pertama atau first language acquisition
- Pemerolehan bahasa kedua atau secong language acquisition(Winitiz, 1981 ; Stevens, 1984)
- Pemerolehan bahasa pertama atau first language acquisition
- Pemerolehan bahasa kedua atau second language acquisition
- Pemerolehan berulang-ulang atau re-acquisition
- Pemerolehan satu bahasa atau monolingual acquestion
- Pemerolehan dua bahasa atau bilingual acquestion ( Gracia, 1983)
- Pemerolehan lisan atau oral language acquestion
- Pemerolehan bahasa tulis atau written language acquestion (Freedman, 1985)
- Pemerolehan bahasa asli atau native language acquestion
- Pemerolehan bahasa asing atau foreign language acquestion (Winitz, 1981)
- Fonologi (Bunyi Bahasa)
Contoh: Anak mungkin mengatakan "baba" untuk "bola" karena pengulangan suku kata lebih mudah bagi mereka.
- Morfologi (Struktur Kata)
Contohnya "buka" menjadi "bukakan" (meminta seseorang membuka sesuatu).
- Sintaksis (Struktur Kalimat)
Contoh, "Mama pergi ke pasar".
- Media Lisan (Verbal)
Contoh: Seorang anak belajar menyebutkan kata "mama" karena sering mendengar ibunya atau orang lain memanggil atau berbicara dengan kata tersebut.
- Media Visual (Gambar atau Objek Fisik)
Contoh: Ketika anak melihat gambar kucing di buku dan orang dewasa mengatakan "ini kucing", anak mulai memahami bahwa kata "kucing" merujuk pada hewan tersebut.
- Media Tulisan (Teks atau Buku)
Contoh: Anak melihat kata "rumah" pada buku dan mengasosiasikan kata tersebut dengan gambar rumah atau rumah di kehidupan nyata.
- Bahasa Asli (natural)
a. Interaksi dengan Keluarga
Contoh: Seorang anak belajar kata "makan" ketika ibunya berkata, "Ayo, makan!" di meja makan.
- Bahasa yang diajarkan secara artifisial
a. Materi Pengajaran di Sekolah
Contoh: Anak belajar kalimat "Saya makan nasi" dari buku pelajaran bahasa di sekolah yang dirancang untuk mengajarkan struktur kalimat dasar.
- Tahap Penggunaan Bahasa yang Lengkap (4-5 tahun)
Contoh: "Besok aku akan pergi ke sekolah bersama mama, lalu kita akan belanja di pasar".
- Tahap Penggunaan Bahasa Abstrak dan Kompleks (5 tahun ke atas)
Contoh: "Kalau hujan besok, aku mungkin tidak bisa pergi bermain, tapi aku ingin mengajak teman-teman ke rumah untuk bermain bersama".
- Tahap Kalimat Kompleks (3-4 tahun)
Contoh: "Aku mau pergi ke taman besok", "Mama sedang masak di dapur".
- Tahap Penggunaan Tata Bahasa yang Lebih
Contoh: "Adik sedang bermain di luar rumah", "Aku ingin bermain dengan teman-temanku setelah makan".
Journal of Language, Linguistics and Literature: Theories of First Language Acquisition
MAKALAH BAHASA INDONESIA: Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
-
-