Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SISTEM RESPIRASI, James Fernandes G. Sistem Pernapasan Manusia. J Chem Inf…
SISTEM RESPIRASI
Anatomi Organ Respirasi Bawah
Broncus
bronkus terletak setentang pada batas atas vertebra thoracalis 5
3 sub bagian:
Bronchus sekunder/ bronchus lobaris
Bronchus tersier/ bronchus segmentalis
Bronchus primer/ bronchus principalis
Organ saluran pernafasan berupa pipa saluran lanjutan dari trakea yang bercabang. Strukturnya juga dibangun oleh tulang rawan cincin yang tidak komplit dan jaringan otot polos.
Trakea
terdiri dari beberapa bagian organ:
Musculus trachealis
Cartilago trachealis
Bifurcatio trachealis: terdapat carina yang menyokong trachea
mulai dari lanjutan larynx setinggi vertebrata cervicalis VI berjalan kebawah di depan oesofagus memasuki mediastinum superior setinggi angulus sterni atau diskus vertebrae Th4-5
Organ saluran pernafasan yang dibangun oleh cincin-cincin tulang rawan (cartilago).
Alveolus
Berupa saluran udara buntu membentuk gelembung-gelembung udara, dindingnya tipis setebal selapis sel, lembab dan berikatan dengan kapiler darah.
Regulasi Pernapasan
Kendali pernapasan volunter
Terletak di cortex cerebri dan impuls dikirimkan ke neuron motorik otot pernafasan melalui jaras kortikospinal
Kendali pernapasan otomatis
Kelompok neuron medulla oblongata ventralis yang terutama merupakan area ekspirasi
Area didalam pons yang membantu mengatur kecepatan pernafasan
Kelompok neuron medulla oblongata dorsalis, yang terutama merupakan area inspirasi
Histologi Organ Respirasi
Menuju bronchulus
Epithelium simplex columnare ciliatum
Bronchulus terminal
Epithelium simplex columnare ciliatum
Pars konduksi
Epithelium pseudostrarificatum columnare ciliatum
Alveolus
Sel pneumosit I
Epithelium simplex squamosum
Sel pneumosit II
Epithelium simplex cuboid, permukaan apical berbentuk kubah
Rongga hidung
Vascular: menghangatkan udara
kelenjar seromukus: melembabkan udara
Vibrissae & sel goblet > mukus : menyaring menangkap debu
Keseimbangan Asam-Basa
Asidosi adalah penambahan H+ yang berlebihan
Respon kompensasinya adalah penambahan HCO3 oleh ginjal, sehingga mengimbangi kadar PCO2 yang meningkat, dan mengembalikan pH darah kembali normal
Asidosis metabolic adlah semua tipe asidosis selain yang disebabkan oleh kelebihan CO2
Asidosis terbagi 2, yaitu asidosis respiratorik dan asidosis metabolic
alkalosis adalah pengeluaran H+ yang berlebihan dari tubuh
Pada alkalosis respiratorik, terjadi peningkatan pH dan penurunan konsentrasi H+
Alkalosis respiratorik disebabkan oleh penurunan PCO2 plasma yang disebabkan oleh hiperventilasi
Alkalosis terbagi 2, yaitu alkalosis respiratorik dan alkalosis metabolic
proses pernafasan mempunyai proses kimiawi
Peningkatan oksigen oleh hemoglobin : Hb+ O2 ---> HbO2
Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2
Pembungan CO2 dari paru-paru : H+ HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2
Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2
Mekanisme pernapasan
Pernapasan dada
Inspirasi
Otot interkostalis eksternal berkontraksi → otot interkostalis terangkat (elevasi) → volume rongga dada membesar → paru-paru mengembang → tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dari tekanan udara di luar → udara luar masuk ke paru-paru.
Ekspirasi
Otot interkostalis eksternal relaksasi → otot interkostalis menurun (depresi) → volume rongga dada mengecil → paru-paru menyusut → tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dari tekanan udara di luar → udara keluar dari paru-paru.
Pernapasan perut
Inspirasi
Otot diafragma berkontraksi → otot diafragma yang melengkung menjadi mendatar → volume rongga dada membesar → paru-paru mengembang → tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dari tekanan udara di luar → udara masuk
Ekspirasi
Otot diafragma relaksasi → otot diafragma yang mendatar kembali melengkung → volume rongga dada mengecil → paru-paru mengempis→ tekanan udara di paru-paru lebih besar dari tekanan udara di luar → udara keluar dari paru-paru.
Transportasi Gas
tiap masing-masing senyawa gas punya tekanan parsial masing-masing
berpindah dari paru-paru ke pembuluh darah, dari pembuluh darah ke sel organ, dan sebaliknya hingga dari sel organ kembali ke paru-paru
Gas didalam tubuh di transportasi oleh darah
Sistem Buffer dan pH Darah
Bila konsentrasi H+ meningkat, reaksi dipaksa bergeser ke kanan dan lebih banyak H+ yang berikatan dengan buffer.
Bila konsentrasi H+ menurun, reaksi dipaksa bergeser ke kiri dan H+ dilepaskan dari buffer
Buffer adalah zat apapun yang secara reversible dapat mengikat H+
Jenis-jenis sistem buffer : buffer bikarbonat, buffer fosfat, buffer protein
pH darah normal 7,35-7,45
Sistem buffer bekerja agar pH darah selalu dalam kondisi normal
Anatomi Organ Respirasi Atas
Faring
Letaknya dibawah basis cranii, dibelakang cavum nasi, cavum oris dan laring
Bagian organ : 1. nasofaring, 2. orofaring, 3. laringofaring
Adalah organ berotot berbentuk pipa yang berjalan dari dasar tenggorokan sampai persambungannya dengan oesopagus setentang VC-6
Laring
organ bertulang rawan yang terbentuk dari tulang rawan hyalin sebagai penghubung faring dan trakea
Letak : terletak di depan bagian terendah faring dan masuk kedalam trakea dibawahnya
Nasal
Nasal externus (hidung luar); Struktur organ : radix nasi, dorsum nasi, alae nasi, nares (lubang hidung luar)
Cavum nasi (rongga hidung); Struktur organ : vestibulum nasi, septum nasi, concha nasi (superior,media,inferior), meatus nasi (superior, media, inferior), dan choana (lubang hidung dalam)
Definisi dan fungsi sistem pernapasan
Sekumpulan jaringan organ yang membantu tubuh bernafas, sistem respirasi/pernapasan bertujuan memasukkan oksigen (O2) ke dalam tubuh serta mengeluarkan karbondioksida keluar tubuh
James Fernandes G. Sistem Pernapasan Manusia. J Chem Inf Model [Internet]. 2018
Agur, A. M. R., & Dalley, A. F. (2021). Grant's Atlas of Anatomy. 15th edition. Wolters Kluwer.
Junqueira, L. C., & Carneiro, J. (2022). Basic Histology: Text & Atlas. 15th edition. McGraw-Hill Education.
Sherwood, L. (2023). Human Physiology: From Cells to Systems. 10th edition. Cengage Learning.
Grodzinsky, E., & Bernstein, I. (2023). Acid-Base Disorders: A Comprehensive Guide. Springer.
REFERENSI
TASYA AMANDAH SIANIPAR 2108260114