Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Pemicu 1 Gastrointestinal Lansia Susah Buang Air Besar, Diva Syakira…
Pemicu 1 Gastrointestinal Lansia Susah Buang Air Besar
Nyonya A 79 Tahun
BAB rutin saat masih muda
Overweight (BB 70 kg TB 160 cm)
Jarang berolahraga
Jarang makan buah dan sayur
Tidak ada riwayat hipertensi dan diabetes
Sakit gigi dan gusi
Tidak dapat mengunyah
Konstipasi
Jarang BAB (2-3 kali perminggu)
Sejak 3 bulan lalu (kronik)
Mengejan berlebihan
Tidak merasa lampias
Feses keras
Merasa kembung dan kenyang saat pertengahan makan
Nyeri saat BAB disangkal
Histologi Sistem Pencernaan
Rongga mulut
Epitel berlapis gepeng
Berlapis tanduk/tanpa lapisan tanduk
Lapisan mukosa
Epital berlapis kolumnar
Epitel berlapis gepeng
Lapisan submukosa
Pleksus meissner
Muskularis mucosa
Lapisan muskularis externa
Pleksus auerbach
Lapisan serosa
Fisiologi Sistem Pencernaan
Sekresi
Mucus
Membentuk lapisan mukosa saluran pencernaan
Lieberkuhn crypt
Peran antibakterial
Succus entericus
Asam lambung
Active transport
Secondary active transport
HCL
Pepsinogen
Lipase
Hormon gastrin
Saliva
Simple reflex
Conditioned reflex
Pankreas
Active transport
Secondary active transport
kontrol sekresi aqueous NaHCO3- pankreas
Kontrol sekresi enzim digesti pankreas
Garam Empedu
Derivat kolesterol
Emulsifikasi Lemak
Pembentukkan micelle
Digesti
Mekanis
Kimiawi
Absorpsi
Penyerapan karbohidrat dan protein di usus halus
Penyerapan lemak di usus halus
Penyerapan air dan elektrolit
Motilitas
Tonik
Phasic
Slow wave (pacemaker: cajal cells)
Mulut
Mastikasi
Swallowing
Faring
Swallowing
Esofagus
Peristaltis
Segmentasi
Lambung
Mixing
Usus halus
Peristaltis
Segmentasi
Usus Besar
Peristaltis
Haustrasi
Rektum dan Anal
Defekasi
Biokimia Sistem Pencernaan
Lemak
Emulsifikasi oleh garam empedu
Pemecahan menjadi monogliserida dan asam lemak oleh lipase
Protein
Hidrolisasi peptida dan asam amino leh protease
Pepsin
Tripsin
Kimotripsin karboksipeptidase
Aminopeptidase
Karbohidrat
Pemecahan menjadi monosakarida oleh enzim amilase dan disakaridase
Konstipasi
Etiologi
Mekanis
Obstruksi bowel
Hambatan motilitas
Metabolik
Turun eksitabilitas neuron dari otot polos
Permeabilitas Ca2+ menurun
Disinergia pelvis
Obat analgesik
Inhibisi dari eksitasi neural
Konstriksi peristaltik
Patofisiologi
Hambatan motilitas
Otot sphincter anal externa dan puborectal tidak dapat relaksasi
Konstriksi peristaltik
Klasifikasi
Primer
Normal transit
Slow transit
Obstruksi dan disinergia
Sekunder
Obat
Tumor
Metabolisme
Irritable Bowel Syndrome
Faktor Risiko
Konsumsi alkohol
Kurang asupan cairan
Diet rendah serat
Perempuan
Aktivitas sedenter
Tatalaksana
Farmakologi
Fiber laxative
Osmotik
Stool softener
Non farmakologi
Diet serat
Gaya hidup sehat dan aktif
Bowel training
Diagnosis
Anamnesis
Gejala dan tanda konstipasi
Bentuk feses
Nyeri, onset, dan frekuensi konstipasi
Pola makan
Konsumsi obat
Gaya hidup
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Colok dubur
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan lab darah dan feses
Radiologi
Fisiologi
Memakai kriteria ROME IV
Anatomi Sistem Pencernaan
Mulut
Labia oris
Cavitas oris
Vestibulum oris
Cavitas oris propria
Frenulum labii
Dentis
Gingiva
Lingua
Palatum durum dan molle
Arcus palatoglossus dan palatopharyngeus
Uvula
Isthmus faucium
Rima oris
Dentis
Corona dentis
Cervix dentis
Radix dentis
Glandula Salivaris
Glandula parotideus
Glandula sublingualis
Glandula submaksilaris
Lingua
Filiformis
Fungiformis
Foliata
Vallata
Inervasi
N. glossopharyngeus
N. hypoglossus
N. lingualis
Ossa penyusun
Os.maksilaris
Os.palatina
Os. temporalis
Os. sphenoidalis
Os. mandibularis
Os. hyoid
Cartilago tabung pharyngotympanic
Otot mulut
Otot mastikasi
A. messentrica
N. messentricus
Otot intrinsik lidah
Otot suprahyoid
Otot konstriktor faringes
Esophagus
Right bronchial artery
Superior left bronchial artery
Posterior intercostal arteries
Esophageal branches
Mediastinal branches
Gaster
Cardia
Fundus
Corpus
Pylori
A;V. gastrica sinistra
Aa; Vv. gastricae breves
Hepar dan Vesica Fellea
Lobus dextra
Lobus sinistra
Lobus caudatus
Lobus quadratus
A. hepatica propria
Intestinum Tenue
Duodenum
Jejunum dan Ileum
Intestinum crassum
Caecum dan appendix vermiformis
Colon
Taenia Colon
Haustra colon
Rectum dan canalis analis
Plicae transversae recti
M. sphincter ani externus
M. sphincter ani internus
Appendices epiplocae
Pankreas
Caput
Collum
Corpus
Cauda
Fisiologi Lapar dan Kenyang
Nukleus arkuatus
Masuknya sinyal
Nukleus ventromedial
Pusat kenyang
Kerusakan bilateral
Merasa ingin makan
Makan terus
Obesitas
Lateral hypothalamic area (HLA)
Pusat lapar
Lesi
Tidak ingin makan
Paraventricular nuclei
Kecepatan metabolisme
Short term regulation
Produksi hormon ghrelin
Timbul rasa lapar (aktivasi AgRP atau NPY di nukleus arkuata)
Stimulasi kontraksi lambung
Makan
Long term regulation
Kontrol energi agar seimbang
Insulin
Diproduksi ketika makan
Gula darah meningkat
Kenyang
Leptin
Menurunkan food intake
Menghambat NPY dan AgRP
Induksi POMC
Glucostatic Theory
Aminostatic Theory
Lipostatic Theory
Hormon Rasa Kenyang
Hormon Cholecystokinin
Hormon PYY
Hormon GLP-1
Diva Syakira Anataya PBL 1 DK 6 2206047313