Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Lansia susah buang air besar, Athallah Noufal Mubarak (2206046986) -…

- - - - Cavitas Oral
        
        Batas: Os maksila, os mandibula, rima oris, labia oris, mukosa buccal
        
        Dibagi menjadi: Cavitas oris propia dan vestibulum oris → dibatasi arcus dentalis
        
        Cavitas propia oris
        Batas: area palatum, lingua, dasar mulut, isthmus faucium
        
        Palatum durum → prosesus palatina dari 2 os maksila, prosesus horizontal dari 2 os palatina
        Anterior → fossa incisiva, papilla incisiva
        
        Mukosa buccal → muskulus buccinator → berbatasan muskulus masseter (anterior), raphe pterygomandibular, orbicularis oris
    - - Bagian lidah dibagi menjadi 2/3 depan dan 1/3 belakang → dibatasi dengan sulkus terminalis.
        
        Pada bagian median lidah terdapat lipatan yang disebut sulcus median.
        
        Pada lidah terdapat membran mukosa yang melapisi dengan berbagai papilla.
        
        Papila lidah berbentuk filiform, papila fungiformis dan papila sirkumvalata
        
        Jika lidah diangkat, terdapat frenulum
        
        Sekresi glandula sublingualis mayor dan glandula submandibula: caruncula sublingualis.
        
        Plica sublingualis: tempat keluarnya glandula sublingualis minor
    - - Lantai dasar mulut disusun atas empat otot
        
        muskulus geniohyoideus → depresi mandibula
        
        muskulus mylohyoideus → mendorong ke belakang
        
        muskulus digastricus → elevasi hyoid dan depresi mandibula
        
        muskulus stylohyoideus → menggerakkan hyoid dan lidah ke anterior
    - - Muskulus masseter: origo pada arcus maksila dan zigomatikus→ elevasi mandibula dan menutup mulut
        
        Muskulus temporalis: origo di os temporal → elevasi dan menarik mandibula,
        
        Muskulus pterygoideus medial: berfungsi untuk elevasi, memajukan, serta menggerakkan mandibula dari sisi ke sisi
    - - Glandula saliva dibagi menjadi glandula saliva mayor dan minor
        
        Glandula saliva minor dinamai berdasarkan lokasinya → glandula labial, glandula buccal glandula palatina, dan glandula lingual.
        
        Glandula saliva yang paling besar adalah glandula parotid, glandula submandibularis, dan glandula sublingual.
    - - Faring → saluran basis cranii sampai esofagus
        
        Terdiri → nasofaring, orofaring, laringofaring
        
        Nasofaring → berhadapan cavum nasi
        
        Orofating → berhadapan cavitas oris
        
        Laringofaring → berhadapan dengan laring
        
        Otot-otot → meneruskan makanan
        
        Muskulus constrictor superior, medial, inferior
        
        Otot longitudinal → muskulis salphingofaring, palatofaring, stylofaring
        
        Elevasi faring dan laring untuk berbicara
    - - Saluran muskular dari faring ke gaster
        
        Pars cervicalis, Pars thoricaca, Pars abdominasi
        
        Otot-otot
        
        Tunika muskularis stratum longitudinal dan sirkular
        
        Membantu masuknya bolus ke gaster
        
        Daerah menyempit → konstriksiofaringo-esofagealis, konstriksio pars torasika, dan konstriksio frenika
    - - Inferior diafragma → seperti huruf J
        
        Menghubungkan esofagus dengan duodenum
        
        Empat region: Kardia, Corups, Fundus, Pars Pylorica
        
        Pars pylorica: antrum pyloricum, pylorus, kanal pyloricus, dan sfingter pylorus
        
        Lipatas/plica (rugae) → gaster mengembang
        
        Sisi curvatura mayor → plica kelok-kelok
        
        Sisi curv. Minor → plica cukup lurus
    - - Bagian usus halus pertama, terpendek
        
        Sebagian besar → spatium retroperitoneal
        
        Pars superior, pars descendens, pars inferior, dan pars ascendens
        
        Pada pars descendens → papilla duodenalis mayor: muara ductus empedu komunis dan pankreatikus mayor
  - - - dua perlima proksimal
        
        kuadran kiri atas
        
        diameter & dinding lebih tebal
        
        plicae circulares
        
        a. mesenterium superior -> a. jejunal
    - - tiga perlima distal
        
        kuadran kanan bawah
        
        plicae circulares
        
        Ileum, sekum: lipatan ileosekal -> sfingter
        
        a. mesenterium superior -> a. Ileum
        
        a. ileokolik -> cabang ileum
        
        mesenterium: arteri & vena mesenterika superior.
        
        saraf simpatis & parasimpatik>: vagus (pleksus mesenterika superior)
    - - sekum & apendiks-> ke atas (asendens) -> di bawah hati, membengkokkan ke kiri (fleksura kolik kanan) -> melintas hipokondrium kiri (transversal) -> membengkokkan ke bawah (fleksura kolik kiri) -> turun (desendens) -> pangkal paha kiri (sigmoid) -> rektum -> anus.
        
        Diameter > usus halus
        
        taenia coli: tiga pita sempit; memisahkan otot longitudinal
        
        haustra kolon: kantong kolon
      - sekum & apendiks
        
        Sekum: bukaan ileosekal
        
        Apendiks
        
        bawah ujung ileum dinding posteromedial sekum.
        
        tabung sempit berongga, buntu
        
        digantung mesoappendix
        
        a. mesenterika superior -> -> a. Ileokolika -> a. sekum anterior & posterior, arteri apendikular.
        
        saraf simpatis & parasimpatik>: vagus (pleksus mesenterika superior)
      - kolon
        
        Asendens
        
        A. mesenteric superior -> a. Ileokolik -> a. Sekum anterior & posterior, a. Kolik kanan
        
        Transvers
        
        A. mesenteric superior -> a. Kolik kanan & tengah
        
        A. mesenteric inferior -> a. Kolika kiri
        
        Desendens
        
        A. mesenteric inferior -> a. Kolika kiri
        
        Sigmoid
        
        A. mesenteric inferior -> a. Sigmoidalis
      - rektum & anus
        
        Rektum: lanjutan kolon sigmoid
        
        Anus: di bawahnya.
        
        a. iliaka interna -> a. rektal tengah dan inferior
        
        a. mesenterika inferior -> a. rektal superior
- - - - SS → epitel skuamosa berlapis non keratin
      - LP → lamina propria
      - MM → mukosa muskularis
      - D → duktus (ke arah luminal)
      - GL → kelenjar mukosa esofagus (mucus)
  - - - Terdapat perbedaan histologis antara kardia, fundus, korpus, pilorus
      - Sekresi HCL dan pepsin → korpus dan fundus
      - Kardia & pilorus → mukus
    - - Foveola gaster/gaster pit
      - Dikelilingi epitel kolumnar selapis
      - Pit meluas ke LP → bercabang → kelenjar tubular
    - - Kelenjar eksokrin (gastric juice)
      - Mukosa permukaan dan mukosa leher → sekresi mukus
      - Parietal → sekresi faktor intrinsik (abs. B12 & as. klorida)
      - chief/zimogenik → sekresi pepsinogen dan lipase lambung
  - - - Enterosit
      - Paneth
      - Goblet → mukus
      - Enteroendokrin → hormon peptide
  - - - Taenia coli → modifikasi lapisan otot longitudinal kolon
      - Kelenjar → epitel kolumnar selapis dengan lumen tubular
      - G → sel goblet
  - - - Rectum → epitel kolon → kolumnar selapis dengan kelenjar tubular
      - Kanalis analis → epitel pipih berlapis
      - Lieberkuhn tidak ditemukan
      - Serosa → adventitia
- - - - Gerakan usus yang lambat: Ketika otot di usus besar bergerak dengan lambat, pergerakan feses juga melambat. Akibatnya, lebih banyak air yang diserap dari feses, membuatnya menjadi lebih keras dan sulit dikeluarkan.
      - Masalah saraf di usus: Jika saraf di usus besar atau rektum mengalami gangguan, sinyal yang seharusnya menggerakkan feses keluar tidak berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan konstipasi.
      - Kekurangan cairan dan serat: Ketika asupan cairan dan serat kurang, feses menjadi lebih keras, sehingga menyulitkan usus untuk menggerakkannya keluar.
      - Pengaruh obat-obatan: Beberapa jenis obat, seperti pereda nyeri atau antasida, dapat memperlambat gerakan usus, yang kemudian memicu konstipasi.
  - - - korteks sensorik memberikan stimulus ke korteks motorik, korteks motorik memberikan stimulus melalui medulla spinalis dan jaras motorik menuju m. sphincter ani interna(relaksasi) dan externa(kontraksi), ketika diwaktu yang tepat untuk defekasi, baru m. sphincter ani externa relaksasi
  - - - k+ masuk ke intestinal mukosa
  - - - Mukus - penghalang atau pelindung protein agar tidak rusak karena asam
      - Bikarbonat - melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam lambung.
      - Sel parietal - asam lambung (HCl) - mengaktifkan pepsin untuk memecah protein, membunuh bakteri berbahaya, dan berikatan dengan vitamin B12 untuk memfasilitasi proses penyerapan.
      - histamin
        
        menstimulus sel parietal untuk menghasilkan HCL
    - - Mukus-bikarbonat - pelindung di lambung dengan menjaga sel mukus gastrik agar tetap dalam kondisi pH optimal - agar sel tersebut dapat bertahan hidup
      - Pemecahan H2O menjadi H+ dan OH-.
      - OH- kemudian bergabung dengan CO2 membentuk HCO3- dengan bantuan enzim karbonat anhidrase.
      - HCO3- - buffer - cairan interstisial - menjaga keseimbangan pH.
      - Proses ini berlangsung melalui mekanisme antiport/transport aktif sekunder, di mana HCO3- dikeluarkan dan Cl- masuk ke sel parietal.
      - H+ dikeluarkan ke lumen melalui H+/K+ ATPase, sementara Cl- dikeluarkan melalui kanal Cl-
      - Kedua ion tergabung di lumen membentuk asam lambung
    - - pepsin autokatalisis yaitu dapat membantu pepsinogen aktif menjadi pepsin
  - - - Pergerakan material sepanjang GI tract akibat adanya kontraksi otot.
      - Makanan akan bergerak dari proksimal ke arah distal.
      - Motilitas membahas gerakan pada traktus yang berfungsi untuk mencampur dan mendorong isi.
        
        peristaltik mendorong
        
        kontraksi searah
        
        segmental mencampur
        
        kontraksi dan relaksasi bergantian antar tiap jarak traktus
    - - sel intertistial cajal(pacemaker)
        
        gelombang lambat
        
        jika ada tambahan stimulus terbentuklah aksi potensial yang menyebabkan otot berkontraksi
    - - terakhir makan 4 jam yang lalu
        
        GI nya kosong, hanya ada sisa makanan dan udara
        
        otot gaster dan usus berkontraksi untuk membuang sisa makanan ke arah distal
        
        karena di GI nya tidak penuh dan terisi udara, maka ontraksi menyebabkan bunyi keroncongan
- - - - KH→ amilum (pati), amilopektin, sukrosa, glukosa, fruktosa, dll
      - Pencernaan→ melibatkan rangkaian kerjasama beberapa enzim dan fungsi organ tubuh
      - Enzim pemecah KH→ enzim glukosidase→ memecah ikatan glikosidik dengan reaksi hidrolisis→ bermacam macam spesifikasi target
      - Saliva→ enzim α-Amylase→ ikatan α-1,4 glikosidik internal pada polisakarida→ dipengaruhi oleh pH
      - Produk α-Amylase→ α-dextrin
    - - Mekanisme→ difusi terfasilitasi & transpor aktif sekunder
      - Transpor aktif sekunder→ Cotransporter Na+ → dipengaruhi gradien elektrokimia→ SGLT
      - Na+,K+-ATPase→ menjaga konsentrasi ion Na+ di dalam sel tetap rendah
      - Protein transpor mukosa→ GLUT 5
      - Protein transpor serosa→ GLUT 2
  - - - Di usus halus→ sekresi pankreas
      - Sekresi pankreas→ zymogen protease→ perlu diaktivasi oleh trypsin→ chymotrypsin, elastase, dan carboxypeptidase
      - Trypsinogen diaktivasi→ enteropeptidase
      - Trypsin, chymotrypsin (hidrofobik), dan elastase (rantai pendek)→ endopeptidase
      - Carboxypeptidase→ eksopeptidase→ memotong peptida diujung rantai
      - Aminopeptidase→ di dalam sel
  - - - Trigliserida→ bentuk lipid yang sering dikonsumsi oleh manusia→ gliserol dan 3 asam lemak yang mengalami esterifikasi
      - TG→ perlu untuk dipecah melalui proses hidrolisis asam lemak rantai pendek atau menengah→ lipase
      - Pencernaan lemak pada mulut dan lambung terbatas→ enzim lipase
      - Saat masuk duodenum→ pelepasan CCK→ vesica fellea berkontrasi & mensekresikan garam empedu→ Emulsifikasi
      - Emulsifikasi→ meningkatkan luas permukaan lipid sehingga lipid menjadi lebih efektif dipecah
    - - Asam lemak dan 2-monoasilgliserol (2-MG) → dikemas dalam micelle→ larut air
      - Micelle→ droplet mikro yang diemuslifikasi oleh garam empedu→ bergantung konsentrasi garam empedu→ 5-15 mM
      - Asam lemak dan 2-MG akan dilepaskan dan berdifusi ke dalam usus halus
      - lipid berjenis asam lemak berantai pendek hingga menengah → dapat langsung berdifusi
- - - - 20 – 72 jam rentang defekasi .
        Pengeluaran tinja masih dalam keadaan normal, terasa tidak lawas, dan kemungkinan ada nyeri abdomen
    - - Defekasi yang jarang ( 1x seminggu ) ,
        
        Tidak ada keinginan untuk defekasi,
        
        Mengejan saat defekasi, respon padaobat buruk
  - - - anal stenosis
      - colorectal cancer
      - extrinsic compression
    - - Diabetes melitus
      - Hypercalcemia
      - Hypertyroidism
- - - - Jika terdapat gejala ini maka diperlukan pemeriksaan kolonoskopi
      - 1.Penurunan berat badan yang tidak disengaja (lebih dari 10% selama 3 bulan)
      - 2.Tinja disertai darah
      - 3.Riwayat keluarga yang positif menderita penyakit radang usus atau kanker usus besar
      - 4.Tenesmus rektum → keinginan BAB palsu
      - 5.Anemia defisiensi besi
  - - - jumlah sel darah lengkap (CBC).
      - Pemeriksaan darah samar tinja
      - sel darah putih
      - Manometri Anorektal (AM): Menilai tekanan dubur dan rektum saat istirahat dan saat mencoba buang air besar, bersama dengan sensasi rektum, kepatuhan, dan refleks.
      - Skintigrafi Transit Kolon: Mengevaluasi transit kolon berdasarkan pusat geometris (GC) distribusi isotop. GC kurang dari 1,7 pada 24 jam atau kurang dari 3,0 pada 48 jam mengindikasikan transit yang lambat
  - - - Hernia abdomen terjadi ketika organ atau jaringan perut keluar dari tempatnya yang normal dan menonjol di bawah kulit. Pada hernia, konstipasi sering disertai munculnya benjolan di perut atau pangkal paha, terutama saat batuk atau mengejan.
      - Appendicitis (radang usus buntu) juga dapat menyebabkan konstipasi akibat adanya sumbatan, biasanya diikuti dengan nyeri di area McBurney, demam, peningkatan sel darah putih, mual, dan muntah.
      - Ileus obstruktif (penyumbatan usus karena jaringan fibrosa) dapat menyebabkan konstipasi, dengan tanda bunyi usus yang khas (bunyi logam) dan pola "step ladder" atau "herringbone" pada rontgen perut.
- - - - Diet → meningkatkan asupan serat (buah, sayur, kacang, biji-bijian)
      - Konsumsi serat wanita : 20 - 28 gram; pria : 30 - 38 gram
      - Serat → meningkatkan jumlah feses dan mempercepat transit kolon
      - Jenis serat:
      - Serat polisakarida non pati yang larut dan dapat difermentasi → pektin, inulin, gom
      - Serat larut dalam air dan dapat difermentasi → gandum dan psyllium
  - - - Umumnya bekerja dengan meningkatkan pencernaan dan membantu mendorong pergerakan usus → meningkatkan pembentukan feses
        
        diklasifikasikan berdasarkan mekanisme kerja:
        
        Bulk-forming agents
        
        Osmotic agents
        
        stool -surfactant agents
        
        Laxative stimulants
    - - psyllium (oral : 1 sendok makan, 1-3 kali sehari); multiselulosa (oral : kaplet 200 mg, 3 kali sehari)
    - - bisocadyl (oral: 5-15 mg per hari; supsitoria: 10 mg per rektum selama 15-60 menit)
    - - prukaloprid (oral: 1-2 mg 2 kali per hari)