Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
ABSES PARU, Putri Cici Linda (2008260008), Referensi :
Kurniawan, A.,…
ABSES PARU
Diagnosis
Pemeriksaan fisik
- Dijumpai kelainan apabila terdapat pneumonia, atelektasis, efusi pleura
- Bunyi napas tambahan amforik → pada cavitas besar
Pemeriksaan penunjang
Gambaran Radiologi
Terdapat kaviti berbentuk oval dan bulan dengan dinding tebal dan gambaran Air Fluid Level didalam kaviti tersebut.
-
Mikrobiologi
- Perwarnaan gram sputum
- Biakan kuman anaerob
Gejala
- Demam
- Sesak napas
- Malaise
- Anoreksia
- Batuk darah
- Nyeri dada
- Sianosis
Etiologi
primer
- Prevotella melanninogenica
- Fusobacterium nucletum
- Peptosraptococcus
sekunder
- Staphilococcus aereus
- Streptococcus pneumoniae
- Klebsiella pneumoniae
- Haemophillus influenza
Tatalaksana
- Terapi antibiotic umumnya memerlukan waktu cukup lama untuk mencegah kekambuhan, biasanya memerlukan waktu antara 1 sampai 3 bulan
- Prevotella : metronidazole, klindamisin, kombinasi inhibotor betalaktamase dan karbapenem
- Fusobakterium: klindamisin
- Peptostreptokokus: kombinasi inhibitor betalaktamase, karbapenem, penisilin dosis tinggi
- Bakteriodes: metronidazole
- Klostridium: metronidazole, penisilin
- Aktinomises: penisilin dosis tinggi, klindamisin
Non-farmakologi
- Drainase postural perlu dilakukan pada penderita abses paru dan harus dilakukan dengan hati-hati. Tindakan drainase ini sangat penting dalam penyembuhan abses.
- Bronkoskopi dapat membantu drainase dan pengambilan benda asing serta diagnosis tumor. Perlu diingat bahwa bronkoskopi mengandung risiko pecahnya abses paru sehingga dapat tumpah ke bronkus dan menyebabkan asfiksia.
-
Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi adalah empiema dengan atau tanpa fistel bronkopleura. Pecahnya abses mengakibatkan tumpahnya pus ke dalam saluran napas mengakibatkan penyebaran infeksi lebih luas dan bahkan dapat berakibat asfiksia.
Patogenesis
- Abses Paru yang paling sering terjadi akibat aspirasi kuman dari saluran napas bagian atas → Teraspirasi kedalam Paru Kanan
- Abses karena aspirasi dimulai dari suatu infeksi lokal bronkus → bronkiolus
- Pembuluh darah lokal → Trombosis → Nekrosis + likuefaksi. Jaringan granulasi → Nekrosis → kaviti (Air Fluid Level)
Definisi
Abses paru adalah proses infeksi paru supuratif yang menimbulkan destruksi parenkim dan pembentukan satu atau lebih kaviti yang mengandung pus sehingga membentuk gambaran Radiologist Air Fluid Level.
Diagnosa banding
- Karsinoma bronkus dengan kaviti
- Tuberkulosis paru dan infeksi jamur
- Bulla paru yang terinfeksi dengan suatu batas permukaan cairan
- Kista paru yang terinfeksi
- Empiema terlokalisir
- Hematoma paru
- Sekuester paru
-
Referensi :
- Kurniawan, A., Khairan, P., Librianty, N., Faisal, H., Mutmainah, I., Rahmawati, F. N., ... & Prawirohardjo, P. (2020). Abses Paru pada COVID-19. Journal Of The Indonesian Medical Association, 70(8), 173-181.
- Bakhtiar, B., Herdata, H. N., Liansyah, T. M., Zakaria, I., Sufriani, S., & Safana, G. (2023). Manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, diagnosis dan tatalaksana abses paru pada anak. Jurnal Prima Medika Sains, 5(1), 74-78.
- SARI, REZKI PERMATA; RESPIRASI, PPDS I. PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN. ABSES PARU.