Terjadinya abses paru sering dimulai dengan peradangan paru, diikuti oleh nekrosis,fibrosis progresif yang mengarah ke penghancuran supuratif parenkim paru
dengan kavitasi sentral. Abses paru-paru dapat berkembang di bagian mana pun dari paru-paru. Aspirasi sekret urofaring
menyebabkan pneumonitis lokal dan dalam 24-48 jam akan terbentuk area inflamasi dengan debris nekrotik. Toksin bakteri invasif, vaskulitis, trombosis vena, dan enzim proteolitik dari granulosit neutrofilik akan membentuk fokus nekrotik.
Ketika bakteri memasuki tubuh sistem kekebalan tubuh akan mengirimkan sinyal kepada sel darah putih untuk menangkal infeksi pada daerah yang terinfeksi. Ketika sel darah putih menyerang bakteri, beberapa jaringan di dekatnya mati, sehingga menciptakan lubang yang kemudian terisi oleh pus yang merupakan kumpulan dari jaringan mati, sel darah putih, dan bakteri. Tubuh menganggap nanah sebagai limbah dan akan berusaha untuk menyingkirkannya. Tetapi ketika nanah terkumpul dalam suatu abses, tubuh akan kesulitan untuk mengeluarkannya, akibatnya abses yang terbentuk dapat menekan kulit dan jaringan yang meradang di sekitarnya, sehingga menyebabkan rasa sakit. Infeksi menyebabkan jaringan mati, dan akumulasi nanah di dalamnya.