Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PRAGMATIK BAHASA INDONESIA, - Coggle Diagram
PRAGMATIK BAHASA INDONESIA
Hakikat Pragmatik
Hakikat pragmatik adalah suatu kajian ilmu yang mempelajari hubungan antara bentuk-bentuk linguistik dan bagaimana penggunaannya di situasi kehidupan. Pragmatik memfokuskan pada bagaimana penutur atau penulis menggunakan pengetahuan mereka untuk berkomunikasi dengan orang lain. Pragmatik juga mempertimbangkan konteks tuturan, situasi ujar, dan makna kontekstual. Dalam pragmatik, makna yang ditelaah adalah makna tuturan, yaitu makna yang ditimbulkan oleh ujaran dalam konteks yang sesungguhnya.
Latar Belakang Lahirnya Pragmatik
Latar belakang lahirnya pragmatik dapat dilihat dari beberapa sumber. Pragmatik sebagai cabang ilmu bahasa muncul karena adanya ketidakpuasan terhadap penanganan bahasa yang terlalu bersifat formal dan struktural.
Filsuf Charles Morris memperkenalkan istilah pragmatik pada tahun 1938. Morris memandang pragmatik sebagai kajian tentang hubungan antara konteks luar bahasa dan maksud tuturan melalui penafsiran terhadap situasi penuturannya
Pragmatik juga dikembangkan oleh Firth pada tahun 1994, yang memandang kajian bahasa tidak dapat dilakukan tanpa mempertimbangkan konteks situasi yang meliputi partisipasi tindakan.
Pragmatik sangat erat hubungannya dengan konteks, termasuk lingkungan fisik dan sosial, serta unsur-unsur yang terdapat dalam situasi tutur.
3 Hal mendasar yang terjadi dalam peta linguistik
Pergeseran dari prinsip gramatikalsentris ke Pragmatikalsentris
Pergeseran dari kaidah ke masalah
Pergeseran prinsip formalisme menjadi fungsionalisme
Hubungan Pragmatik dengan Cabang Linguistik Lainnya
Seperti yang sudah diuraikan pada bagian terdahulu, bahwa pragmatik lebih memfokuskan kajian bahasa pada masalah bagaimana penggunaan bahasa di tengah masyarakat (penutur), maka dalam perwujudannya pragmatik tidak dapat dipisahkan dengan berbagai ragam wujud kebahasan yang digunakan oleh masyarakat dalam sebuah tuturan.
Dalam melahirkan sebuah tuturan, ada beberapa hal yang ikut mempengaruhinya, yaitu: unsur gramatikal, semantik, sosiolonguistik, dan psikolinguistik.
Dengan demikian dapat disim dengan kaidah-kaidah tata bahasa pilihan kata yang digunakan, penem serta struktur kalimat. Sedangkan sebagai pembentuk makna. Konte partisipan, serta tujuan pembicara. Dalam memahami pragmatik, keempat unsur tersebut tidak dapat diabaikan karena masing-masing kajian punya konstribusi baik langsung maupun tidak langsung
Peran Pragmatik dalam Studi Linguistik
Menjelaskan data supralingual
Penyusunan tata bahasa komunikatif
Menjelaskan data nongramatikal
Ruang Lingkup Pragmatik
Dieksis
Waktu
Tempat
Wacana
Penunjuk
Sosial
Persona
Implikatur Percakapan
Tindak tutur
Ilokusi
Perlokusi
Lokusi
Direktif
Komisif
Ekspresif
Repesentatif
Deklaratif
Literal
Tidak literal