Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PERKEMBANGAN PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN KOTA - Coggle Diagram
PERKEMBANGAN PENDEKATAN
DALAM PERENCANAAN KOTA
PERENCANAAN KOTA
SEBAGAI INTERVENSI
TERHADAP PERKEMBANGAN KOTA
TANTANGAN PERTUMBUHAN KOTA
DAN
KEBUTUHAN PERENCANAAN KOTA
Tantangan pertumbuhan penduduk perkotaan
Kebutuhan sarana-prasarana perkotaan
Keterbatasan sumber daya perkotaan
Masalah perkotaan
Kebutuhan Perencanaan Kota
Mengintervensi perkembangan kota
Peningkatan livabilitas
Pencegahan dampak negatif
ALASAN PERLUNYA PERENCANAAN KOTA
Kota yang berkembang harus mempunyai kerangka pertumbuhan
Mengantisipasi manfaat dari perkembangan yang telah ada
Membantu mengelola kota membuat perubahan secara bertahap
Bentuk perkotaan dikembangkan berbeda
mengarhakn dampak positif terhadap ekonomi perkotaan
Mensinergikan perencanaan pembangunan secara kolektif
Perspektif wilayah yang lebih luas membantu kota mencapai pengehematan skala ekonomi
Keberlanjutan meningkatkan kredibilitas
Antisipatif terhadap persoalan lebih efektif daripada reaktif
Kerangka perencanaan yang jelas menunjukkan konsistensi kebijakan
LINGKUP INTERVENSI PEMERINTAH
DALAM PEMBANGUNAN PERKOTAAN
Perlindungan publik
Pengaturan terhadap aktivitas swasta
Pelayanan publik
Fungsi pembangunan
Redistribusi pendapatan dan kesejahteraan
KEPENTINGAN UMUM
Kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan
Kualitas lingkungan
Pemerataan
Keindahan
Kepentingan lain
INSTRUMEN INTERVENSI DALAM PERENCANAAN DAN MANAJEMEN PERKOTAAN
(TABEL)
vertikal
Mekanisme / Instrumen
Regulasi
Fiskal
Penyediaan langsung oleh pemerintah
horizontal
Land Use
Public Services
Infrastruktur
EVOLUSI
PENDEKATAN PERENCANAAN KOTA
-- 1960s - 1970s
Pendekatan lebih
rasional
,
sistematik
, dan
komprehensif
-- 1970s - 1980s
Pendekatan semakin luas
(menyangkut faktor
ekonomi
,
sosial
, dan
politik
)
-- 1990s
Perubahan karakteristik perkembangan perkotaan
Paradigma baru perencanaan kota
PENDEKATAN PERENCAAN KOTA
BERDASARKAN KARAKTERISTIK / SIFAT
PERENCANAAN KOMPREHENSIF
Keunggulan
Menyeluruh dan sistemik
Menjadi metode dasar keprofesian perencana dan ideologi perencanaan
Dapat mengakomodasi kepentingan-kepentingan stakeholder
Kelemahan
Terlalu statis, rumit, dan rinci
Lebih berorientasi pada penyiapan rencana
Kurang akomodatif terhadap ketidakpastian perkembangan kota
Proyeksi tidak realistis dengan sumber daya yang ada
Isu spasial lebih dominan dari non-spasial
PERENCANAAN STRUKTUR
Keunggulan
Melihat masalah pembangunan ekonomi, sosia, dan fisik
Fleksibilitas dalam penyusunan rencana
Mengutamakan ketentuan prinsipil dalam pembentukan struktur kota
Kelemahan
Perlu perincian lebih lanjut melalui zonasi
Besaran dalam perencanaan tidak telrihat jelas
PERENCANAAN TINDAK
Berorientasi pada pemecahana masalah tingkat lokal
Bersifat sektoral
Memanfaatkan adaptasi pengalaman dari konteks lainnya
Lebih fokus pada proses daripada produk
RENCANA STRATEGIS
Keunggulan
Memungkinkan mengakomodasi kepentingan dan stakeholder
Mekanisme pilihan, pemantauan, dan evaluasi realistis
Koordinasi antar sektor dan kelayakan pembiayaan dipertimbangkan dengan baik
Berbasis strategi-strategi tertentu dalam menangani persoalan perencanaan
Kelemahan
Hanya fokus pada prioritas perencanaan yang disepakati
BERDASARKAN METODE
RASIONAL MENYELURUH
(
Rational Comprehensive
)
Kerangka pendekatan yang logis dan teratur
mulai dari diagnosis sampai kepada tindakan yang didasarkan pada analisis fakta yang relevan
TERPILAH
(
Disjointed Incremental Planning
)
Kerangka pendekatan yang hanya mengutamakan subsistem tertentu yang diprioritaskan tanpa melihat dalam wawasan yang lebih luas
MIXSCANNING
Kerangka pendekatan yang terpilah yang berdasarkan pertimbangan menyeluruh
PENDEKATAN KOMPREHENSIF
VS
PERENCANAAN STRATEGIS
Perencanaan Strategis
Kajian lingkungan eksternal
lebih luas
Mempunyai
unsur-unsur khas (visi, misi, isu strategis, dan strategi)
Lebih berorientasi pada
tindakan
,
hasil
, dan
implementasi
Harus
fleksibel
, dapat diubah setiap saat apabila diperlukan
Perencanaan Komprehensif
Kajian eksternal
terbatas pada wilayah belakang
Unsur-unsur
tidak ditentukan
Lebih menyangkut
kebijakan
yang akan
menjadi acuan-acuan normatif
Bersifat
kaku
, hanya dapat diubah secara periodik