Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Prasangka dan Perilaku Diskriminatif - Coggle Diagram
Prasangka dan Perilaku Diskriminatif
Prasangka
Sikap yang negatif terhadap suatu kelompok sosial tertentu
Proses
Pengetahuan individu mengenai ingroup vs outgroup
Individu memiliki sikap negatif terhadap suatu kelompok sosial
Individu membentuk
stereotype
. Skala deteksi awal stereotype: IAT (
Implicit Attitudes Test
)
Individu melancarkan perilaku agresi (
hate crimes
)
Kelompok Target
Racism
Prasangka dan perilaku diskriminasi yang dilakukan pada orang dari kelompok etnis atau ras tertentu
Ageism
Klasifikasi generasi
Tradisionalist
(1925-1945)
praktis, sabar, loyal, pekerja keras, menghormati otoritas, patuh terhadap aturan
Baby boomers
(1946-1960)
optimis, menghargai kerja tim, ambisius,
workaholic
Generation X
(1961-1980)
skeptis, independen, berani mengambil risiko, mampu menyeimbangkan kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi
Millenials (Generation Y)
(1981-sekarang)
menghargai profesi yang meaningful, keragaman, perubahan, memiliki pengetahuan yang baik mengenai teknologi
Sama seperti seksisme, ageism juga sangat terkait dengan kultur
Sexism
Saat ini terjadi transisi peran gender, wanita yang awalnya dipandang
incapable
dalam memimpin kini dipandang setara dengan pria
Ada
stereotype
yang positif tentang perempuan terutama dalam hal kerja (perempuan lebih disukai dibanding pria)- Eagly dan Mladinic, 1994
Glass-ceiling
Karir seorang wanita selalu berhenti di middle-level manager karena adanya ‘penghalang tak terlihat’ yang mencegah untuk menjangkau karir yang lebih tinggi
Erat kaitannya dengan
value system
Adanya diskriminasi yang dialami perempuan akibat peran gender yang disosialisasikan melalui masyarakat
Diskriminasi terhadap Penyandang Cacat
Salah satu bentuk diskriminasi: tidak memberikan bantuan sehingga mereka tidak bisa mengakses fasilitas umum
Sering terjadi pada para penderita penyakit mental dengan pemberian label/stigma
Saat ini telah dilarang secara legal
Bentuk Perilaku Diskriminasi
Tokenism
Pemberian sedikit izin secara terbuka kepada kelompok minoritas untuk menangkis tuduhan prasangka dan diskriminasi
Reverse discrimination
Suatu perilaku dimana seorang individu ‘terlalu mengistimewakan’ suatu kelompok yang terkena prasangka dan mengabaikan kelompoknya sendiri dengan tujuan menghindar dari tuduhan diskriminasi
Penolakan untuk memberikan bantuan/pertolongan
Stigma dan Efek Prasangka Lain
Stereotype threat
Apabila kita merupakan anggota kelompok yang terstigmatisasi, kita akan merasa bahwa kita mendapat stigma dan akan diperlakukan secara negatif oleh orang lain karena kita berasal dari kelompok tersebut, hal ini dikonfirmasi dari perilaku kita sendiri
Sulit mendapat akses pada fasilitas publik
Rendahnya
self-worth, self-esteem
dan
psychological well-being
Attributional ambiguity
Individu yang berasal dari kelompok terstigma menjadi sangat sensitif. Merasa orang lain melakukan diskriminasi kepadanya (Crocker & Major, 1998)
Stigma
Individu yang menjadi sasaran perilaku diskriminasi akan cenderung mendapatkan stigma
Stigma: memiliki beberapa atribut atau karakteristik (yang kemudian menjadi identitas sosial) yang dipandang rendah/jelek/buruk di mata masyarakat (Crocker, dkk., 1998)
Visible
stigma
individu yang menjadi target diskriminasi tidak dapat menghindar untuk tidak menjadi sasaran stigma
Controllable
stigma
stigma merupakan sesuatu yang difilter, sehingga individu masih bisa menghindar dari stigma
Disebabkan inequality: ketika individu melekatkan stigma pada individu dari kelompok yang inferior, ia sekaligus melakukan evaluasi positif terhadap ingroup-nya (Crocker, dkk., 1998)
Self-fulfilling prophecy
Ekspektasi dan asumsi mengenai seseorang/kelompok kemudian diikuti dengan perubahan perilaku dari orang/kelompok tersebut mengikuti ekspektasi/asumsi kita (Jussim & Fleming, 1996)