Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

INFLUENZA, Ivani Andria Putri 2106654372 B - Modul Gangguan Pernapasan -…

- - - - karena
        
        imunosenescene yaitu penurunan sistem imun yang berlangsung secara perlahan
    - - karena
        
        sistem kekebalan tubuh yang belum matang
- - - - Sedang
        
        ruang isolasi, kemuadian berikan terapi simptomatis dengan/tanpa antivirus
      - Ringan
        
        terapi simptomatik
        
        jgn berikan pada anak dibawah 18 tahun
        
        salisilat
        
        no antivirus
      - Berat
        
        antivirus
    - - antivirus 48 jam setelah gejala muncul
        
        berikan oseltamivir
    - - antivirus
        
        jika
        
        Anak dengan gejala klinis yang marah, memburuk, menunjukkan komplikasi
        
        Anak yang memiliki resiko tinggi terkena komplikasi influenza
        
        anak yang dirawat inap dan menunjukkan gejala/terkonfirmasi influenza
    - - antivirus
        
        jika
        
        Anak yang satu rumah/tempat tinggal dengan anak lain yang berumur < 6 bln
        
        Anak yang rumah/tempat tinggal dengan anak lain yang memiliki resiko tinggi terkena komplikasi
  - - - ada
        
        oseltamivir 75 mg sekali sehari selama 10 hari
      - tidak
        
        1st trisemester
        
        RT-PCR (+)
        
        oseltamivir 75 mg sekali sehari selama 10 hari
        
        2nd/3rd trisemester
        
        RT-PCR (-)
        
        terapi simptomatik
    - - Oseltamivir (PO 75 mg 2 x 1 hari selama 5 hari
      - Zanamivir (2 Inhalasi 2 mg (total 100 mg) 2 x sehari selama 5 hari
      - tidak dianjurkan baloxavir untuk ibu hamil
    - - pengobaran antivirus tidak boleh ditunda sambil menunggu hasil tes infeksi pernapasan, dan status vaksinasi pasien tidak boleh mempengaruhi keputusan untuk mengobati
  - - - karakteristik
        
        Gejala influenza-like illness (ILI) disertai dengan salah satu dari Faktor risiko, Rontgen toraks yang menunjukkan ada pneumonia ringan, Keluhan GI → mual muntah, diare
      - penangan
        
        Perawatan di ruang isolasi non ICU + Pemberian antivirus + Dilakukan RT-PCR 1 kali di awal
        
        antivirus
        
        oseltamivir
        
        2 x 75 mg selama 5 hari, dapat diperpanjang hingga 10 hari
        
        zanamivir
        
        2 x 10 mg (inhalasi)
    - - pengangan
        
        Sebagian besar kasus sembuh dalam 1 minggu,
        Berikan terapi simptomatik sesuai gejala
      - karakteristik
        
        Gejala ILI seperti demam, menggigil, batuk, radang tenggorokan,hidung tersumbat, pegal-pegal, sakit kepala
    - - karakteristik
        
        Pneumonia luas (bilateral, multilobar), Gagal napas, Sepsis, Syok, Penurunan kesadaran, Sindrom sesak napas akut, Gagal multi organ
      - penanganan
        
        Perawatan di ICU/ PICU/NICU + Pemberian antivirus + RT PCR 1 kali di awal
  - - - vaksin 1 bulan atau 2 minggu sebelum musim influenza
    - - evidence tertinggi antivirus
        
        oseltamivir
    - - severe coma x2
        
        elevated CRP x1
        
        cancer x1
        
        CAD x1
        
        Bandemia x1
        
        diklasifikasikan
        
        moderate (= 2)
        
        pertimbangkan rawat inap
        
        high (> = 3)
        
        pertimbangkan ICU
        
        low (< = 1)
        
        pertimbangkan rawat inap/rujuk IGD dan rawat jalan + kontrol rutin
- - - - inflamasi pada telinga bagian tengah
        
        koinfeksi antara influenza A + streptococcus penumoniae
      - biasanya pada anak
  - - - merupakan etiologi bronkitis akut
    - - primary viral pneumonia
        
        merupakan perburukan gejala akibat virus influenza
      - bacterial pneumonia
        
        dengan koinfeksi bakteri pneumonia
- - - - Virus memasuki sel melalui endositosis & dibawa ke lisosom untuk diasamkan → proton selective protein-2 viral channel (M2) aktif
        
        fusi antara selubung virus & membran endosom → uncoating (pelepasan RNP ke nukleus) & terjadi replikasi RNA virus
        
        Perakitan virus & Terjadi budding lalu pelepasan virus baru oleh NA dengan membelah residu asam sialat
        
        RNA virus dikenali oleh reseptor RIG 1 & TLR3 → induksi aktivasi IRF 3 & NF-κB untuk produksi sitokin proinflamasi
        
        Pelepasan protein inflammasome ASC, pro-IL-1β & pro-IL-18
        
        ASC interaksi MAVS untuk aktivasi NLRP3 inflammasome → enzim caspase-1 aktif & melepas IL-1β dan IL-18 →
        inflamasi (demam, bersin)
        
        1 more item...
- - - - Trivalen
        
        2 strain influenza A
        
        1 strain influenza B
      - Kuadrivalen
        
        2 strain influenza A
        
        2 strain influenza B
      - Rekombinan
        
        HA mewakili tipe A dan B
    - - Inactivated Influenza Vaccine (IIV)
        
        contoh
        
        Flubio dan Vaxigrip
      - Live-Attenuated Influenza Vaccine (LAIV)
        
        contoh
        
        FluMist
      - Rekombinan
        
        contoh
        
        Flublok
- - - - Indikasi
        
        Hidung tersumbat
        
        contoh
        
        Phenylephrine
        
        mekanisme
        
        bekerja pada reseptor α-1-adrenergik pada mukosa hidung lalu menyebabkan efek vasokonstriksi, meredakan pembengkakan mukosa, dan meningkatkan ventilasi
    - - Indikasi
        
        Batuk Berdahak
        
        contoh
        
        Guaifenesin
        
        mekanisme
        
        menginduksi pelepasan mukus dari saluran pernapasan dengan meningkatkan mucociliary clearance (MCC)
    - - Indikasi
        
        Batuk
        
        contoh
        
        Dexomethorphan
        
        mekanisme
        
        Sentral → menurunkan sensitivitas pusat batuk dengan menghambat seluruh sel saraf pusat batuk
        Perifer → memblokir sinyal batuk yang dikirim ke otak
    - - Indikasi
        
        Demam
        
        contoh
        
        Paracetamol
        
        mekanisme
        
        Menghambat enzim siklooksigenase (COX) dan mengganggu sintesis prostaglandin H2
    - - Indikasi
        
        Batuk Berdahak
        
        contoh
        
        N-acetylcystein
        
        mekanisme
        
        mereduksi dan bekerja pada mekanisme pertukaran tiol-disulfida → mengurangi ikatan S-S menjadi S-H → viskositas mucus menurun
    - - Indikasi
        
        Rhinitis perennial; seasonal rhinitis allergy
        
        contoh
        
        Cetirizine
        
        mekanisme
        
        Menginhibisi interaksi histamin dengan reseptor H1
  - - - mekanisme
        
        Memblokir channel M2 yang berfungsi dalam mentranspor ion H+ → migrasi ion H+ yang berfungsi untuk proses uncoating virus terhambat → genom viral gagal dilepaskan → replikasi tidak terjadi
        
        contoh
        
        Amantadine, Rimantadine
    - - mekanisme
        
        Berinteraksi secara kompetitif dan reversibel dengan situs aktif enzim → menghambat aktivitas neuraminidase → penggumpalan virion baru influenza → replikasi virus tidak terjadi → menghambat virus menginfeksi lebih banyak sel
        
        contoh
        
        Oseltamivir, Zanamivir, Peramivir
    - - mekanisme
        
        Menghambat inosine 5′-monophosphate (IMP) dehydrogenase yang merupakan enzim untuk biosintesis GTP dan RNA virus
        
        contoh
        
        RIbavirin
- - - - hingga
        
        menunjukkan gejala
  - - - bersin
      - bicara
      - menyentuh atau memegang yang terkontaminasi virus
        
        kemudian
        
        menyentuh mulut, hidung, atau mata
      - batuk