Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
khd
REFLEKSI STRATEGI AJARAN TAMANSISWA DALAM PEMBELAJARAN…
REFLEKSI STRATEGI AJARAN TAMANSISWA DALAM PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Tri-Nga (Ngerti, Ngrasa, Nglakoni)
Konsep tri-nga erat kaitanya dengan penentuan model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran berdiferensiasi
Konsep tri-nga dalam model pembelajaran akan membantu siswa memahami secara dalam materi yang diajarkan oleh guru
Dalam konteks diferensiasi tri-nga akan membantu guru dalam melaksanakan diferensiasi proses dan konten dengan sintaks ngerti, ngrasa, dan nglakoni, dimana siswa akan dituntut aktif dalam pembelajaran sesuai dengan kebutuhanya.
Sistem Among
pada sistem among dimuat konsep pembelajaran yang memerdekakan, membantu mengembangkan potensi dan berlandaskan asas kekeluargaan yang dapat membantu guru mengoptimalkan proses pembelajaran berdiferensiasi.
Dalam pembelajaran di kelas, hendaknya memberikan kebebasan pada anak dalam memilih gaya belajar yang mereka sukai dan tadinya hanya menuruti instruksi. Karena setiap siswa satu dengan yang lainnya memiliki gaya belajar yang berbeda baik itu gaya belajar visual,audiotori dan kinestetik
Dalam konteks pembelajaran berdiferensiasi, peran guru menjadi lebih penting sebagai pemfasilitator, membantu siswa memahami materi sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman mereka.
Dengan menerapkan strategi sistem among, pembelajaran menjadi lebih difokus pada siswa. Guru tidak hanya memperhatikan kebutuhan belajar mereka, tetapi juga memahami minat, kekuatan, dan tantangan yang dihadapi setiap siswa
Strategi sistem among memungkinkan guru untuk mengelompokkan siswa berdasarkan kebutuhan belajar mereka, sehingga setiap kelompok dapat menerima instruksi yang sesuai dengan tingkat mereka.
Strategi sistem among juga mendorong kolaborasi antara guru. Dengan berbagi informasi tentang kebutuhan belajar siswa dan strategi yang efektif, guru dapat saling mendukung dalam merancang pengalaman pembelajaran yang terbaik bagi setiap siswa.
-
Tri- N (Niteni, Nirokkake, Nambahi)
Niteni
Memperhatikan dan mengamati kemajuan serta kebutuhan setiap siswa adalah langkah penting dalam pembelajaran berdiferensiasi
Guru perlu menggunakan berbagai metode observasi, seperti pengamatan langsung, penilaian formatif, dan interaksi individual dengan siswa untuk memahami kebutuhan belajar mereka
peserta didik dapat memilih sendiri media pembelajaran yang cocok dengan gaya belajar masing-masing serta media pembelajaran tersebut juga memuat ajaran tamansiswa 3 N (niteni, nirokake dan nambahi)
Nirokake
Mendorong siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam konteks nyata adalah langkah penting dalam pembelajaran berdiferensiasi
Guru perlu merancang aktivitas atau tugas yang memungkinkan siswa untuk menerapkan konsep yang dipelajari dalam situasi praktis atau masalah nyata.
Nambahi
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi topik lebih dalam atau melampaui kurikulum dasar adalah langkah penting dalam pembelajaran berdiferensiasi.
Guru perlu menyediakan aktivitas atau materi pengayaan yang menantang dan menarik bagi siswa yang telah menguasai materi dasar dengan baik. pegayaan tersebut dirancam
-