Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SMART IBADAH
Cara Cerdas Beribadah Screenshot 2024-04-01 at 07.55.52, . -…
SMART IBADAH
Cara Cerdas Beribadah
HOW TO
Menyembunyikan amal kita, melakukan amal kebaikan tanpa dilihat orang lain
“إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ الْغَنِيَّ الخَفِيَّ.”
"“Sesungguhnya Allāh mencintai seorang hamba yang bertakwa , yang merasa cukup, dan yang rajin beribadah secara diam-diam (samar).”
-
Murni mencari pahala karena Allah, bukan karena manusia
لا يقبل الله من العمل إلا ما كان له خالصا وابتغي به وجهه
"Allah tidak menerima amal seseorang, kecuali didasari dengan ikhlas dan hanya untuk mencari keridhaan Allah"
مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
"“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak”
- MEMAKSIMALKAN NIAT (BAIK)
فمن هم بحسنة فلم يعملها كتبها الله عنده حسنة كاملة
"Barangsiapa yang berniat melakukan kebaikan lalu ia tidak jadi melakukannya, maka Allah akan mencatat disisi-Nya dengan suatu kebaikan yang sempurna"
-
Amal
Amal tanpa Niat adalah sukar,
Niat tanpa Ikhlas akan menjadi riya
-
-
-
-
Manusia akan binasa tanpa ilmu,
Manusia berilmu binasa jika tidak beramal
Manusia yg beramal akan binasa jika tidak ikhlas
Manusia yg beramal dan ikhlas, akan berada dalam bahaya karena hati manusia bisa berubah-ubah
(Imam Al Ghazali, Ihya Ulummudin)
تَوَفَّنِى مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينَ
"wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh" (Q.S. Yusuf: 101)
-
TIPS & TRICKS
3 AMALAN JARIYAH
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
"Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak sholeh yang berdoa baginya."
(HR. Muslim)
-
Ilmu yang Bermanfaat
Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri { Seseorang yang Tahu (berilmu), dan dia Tahu kalau dirinya Tahu}
Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri { Seseorang yang Tahu (berilmu), tapi dia Tidak Tahu kalau dirinya Tahu}
Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri { Seseorang yang tahu kalau ia tidak atau belum berilmu)
-
-
LAILATUR QADR
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Siapa yang mengerjakan ibadah pada malam Qadar dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang berpuasa di bulan Ramadan, dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu." (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 1768 dan Muslim: 1268).
QS Al Qadr (1-5)
Hikmah
Keutamaan Lailatul Qadr
-
-
-
-
-
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَاناً وَاحْتِسَاباً غُفِرَلَهُ مَاتَقَدَّمُ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa menegakkan shalat pada malam Lailatul Qadr karena keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”
(HR. al-Bukhari no.1901, 2014, Muslim no.760)
Motivasi meraih kemuliaan melalui peningkatan kebaikan setiap waktu, bulan Ramadhan pahala amal dilipatgandakan oleh Allah SWT
كَانَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ، شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengikat kuat sarungnya, menghidupkan malam-malam tersebut, dan membangunkan keluarganya (untuk beribadah)”
(HR. Bukhari no.2024, Muslim no.1174)
-
Apa yang harus dibaca?
‘Aisyah radhiallahu’anha pernah bertanya kepada Nabi:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ
“Ya Rasulullah.. bagaimana menurutmu jika aku mengetahui malam itu adalah malam Lailatul Qadr? Apa yang harus aku ucapkan?” Rasulullah bersabda: “Bacalah
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ‘ANNIY
“Ya Allah.. sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Maaf, Engkau suka memaafkan (hamba), maka maafkanlah aku”
(HR. Ibnu Majah no.3850, at-Tirmidzi )
Tanda2 Lailatul Qadr
أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا
“Matahari terbit di pagi harinya tampak putih tanpa cahaya yang menyinari (redup, tidak panas)” (HR. Muslim no.762)
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
“Lailatul Qadr adalah malam yang penuh kelembutan. (Kondisinya) cerah, tidak panas, dan tidak dingin. Matahari di pagi harinya menjadi nampak lemah (tidak bercahaya) dan berwarna kemerah-merahan”
SHOLAT FAJR
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عنْهَا، أَنَّ النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لاَ يَدَعُ أَرْبعاً قَبْلَ الظُّهْرِ، ورَكْعَتَيْنِ قبْلَ الغَدَاةِ. رَوَاهُ البُخَارِيُّ
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkan empat raka’at qabliyah Zhuhur dan dua raka’at qabliyah Shubuh. (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no. 1182]
-