Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

DEMAM TIFOID - Coggle Diagram

- - - - Uji tubex
      - Uji typhidot
      - Uji widal
      - Pemeriksaan kuman secara molekuler
  - - - Remiten
    - - Kembung
      - Konstipasi
      - Coated tongue
      - Diare
    - - Apatis hingga somnolen
- - - - Mesosom
      - Lembar fotosintetik
      - Membran sel
      - Sitoplasma
      - Dinding sel
      - DNA
      - Flagela
      - Endospora
      - Reroduksi
      - Plasmid
      - Ribosom
  - - - Bakteri masuk ke dalam tubuh
        
        Saluran pencernaan
        
        Peredaran darah
        
        Gejala klinis
  - - - Antigen H
        
        Membentuk antibodi IgG
      - Antigen Vi
      - Antigen O
        
        Membentuk antibodi IgM
      - Membentuk agglutinin
- - - - Diserap 80% melalui oral
        
        Terdistribusi sebagaian ke cairan ekstraseluler
        
        Metabolisme di hepar
        
        Diekskresikan oleh ginjal, sebagian kecil di feses
    - - Pada pasien yang mengalami alergi berat terhadap penisilin.
      - Sefatoksim: pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap sefotaksim, sefalosporin, atau komponennya.
      - Seftriakson: pada pasien hipersensitif terhadap sefalosporin, porfiria, neonatus dengan ikterus, hipoalbuminemia, asidosis atau gangguan pengikatan bilirubin.
      - Seftazidim: pada pasien hipersensitif terhadap sefalosporin
    - - Mengganggu sintesis dinding sel bakteri yang menyebabkan lisis pada kuman
  - - - Menghambat topoisomerase II (DNA gyrase) dan topoisomerase IV yang diperlukan bakteri untuk replikasi DNA
    - - Anak sampai usianya mencapai 18 tahun
      - Wanita hamil karena dapat menimbulkan kerusakan sendi
    - - Diabsorbsi secara baik dengan bioavailibilitas 80-95%
        
        Terdistribusi ke cairan dan jaringan tubuh
        
        Dieliminasi di ginjal ataupun hepar.
  - - - Pengobatan pneumocystosis: Anak-anak dan dewasa: 100 mg SMX + 20 mg TMP/kg/hari dalam 2 dosis terbagi
      - Pengobatan isosporiasis: Dewasa: 3200 mg SMX + 640 mg TMP/hari dalam 2 dosis terbagi
      - Profilaksis pneumocystosis, toksoplasmosis dan isosporiasis: Anak-anak: 50 mg SMX + 10 mg TMP/kg sekali sehari, selama diperlukan Dewasa: 800 mg SMX + 160 mg TMP sekali sehari, selama diperlukan
      - Brucellosis: Anak: 40 mg SMX + 8 mg TMP/kg/hari dalam 2 dosis terbagi. Dewasa: 1600 mg SMX + 320 mg TMP/hari dalam 2 dosis terbagi
    - - Pengobatan lini pertama pneumocystis dan isosporiasis
      - Profilaksis atau pneumocystosis, toksoplasmosis dan isosporiasis
      - Brucellosis (bila doksisiklin kontraindikasi)
    - - Menghambat aktivitas asam dihidrofolat reduktase bakteri
    - - Jangan berikan pada anak di bawah satu bulan.
      - Efek samping lebih sering terjadi pada pasien dengan infeksi HIV.
      - Hindari kombinasi dengan obat yang menyebabkan hiperkalemia: potasium, spironolakton, enalapril, NSAID, heparin (peningkatan risiko hiperkalemia)
      - Minum banyak cairan selama perawatan.
      - Kehamilan: tidak ada kontraindikasi. Namun, hindari penggunaan pada bulan terakhir kehamilan (risiko maniance dan anemia tenonik pada bayi baru lahir
      - Menyusui: hindari jika bayi prematur, penyakit kuning, berat badan lahir rendah.
    - - Diserap dari usus
        
        Tersebar luas dalam cairan tubuh dan jaringan, termasuk cairan serebrospinalis.
    - - gangguan saluran cerna, gangguan hati atau ginjal (kristaluria, dll.), gangguan metabolik (hiperkalemia); neuropati, fotosensitifitas, anemia hemolitik pada pasien dengan defisiensi G6PD.
      - reaksi alergi (demam, ruam, dll) kadang parah (sindrom Lyell dan Stevens-Johnson, kelainan hematologis, dll).
      - anemia megaloblastik akibat defisiensi asam folinat pada pasien yang menerima pengobatan jangka panjang.
  - - - Demam tifoid
      - Infeksi rickettsial
    - - Berikatan secara reversibel dengan subunit 50S ribosom bakteri dan menghambat pembentukan ikatan peptida.
    - - Hindari pada newborns dan anak dibawah dua bulan
      - Tidak diberikan pada pasien dengan riwayat alergi
      - Mengurangi dosis pada pasien hepatic dan gangguan ginjal
      - Kontra-indikasi pada ibu hamil dan ibu menyusui
    - - Kristal kloramfenikol cepat dan tuntas diserap
        
        Tersebar luas di hampir semua jaringan dan cairan tubuh, termasuk susunan saraf pusat dan cairan serebrospinal
        
        Sebagian besar obat diinaktifkan oleh konjugasi dengan asam glukuronat (terutama di hati)
        
        Dieliminasi di urin. Sejumlah kecil obat aktif diekskresikan ke dalam empedu dan feses.
    - - Gangguan gastrointestinal
      - Reaksi alergi
      - Anemia, leukopenia, trombositopenia
      - Grey syndrome