Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SOCIAL EMOTIONAL LEARNING (SEL), Arizal Afdholi | X902308133 - Coggle…
SOCIAL EMOTIONAL LEARNING (SEL)
Komponen Pembelajaran Sosial Emosional
Responsible decision making (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)
Kemampuan untuk dapat membuat pilihan yang tepat dan konstruktif pada situasi tertentu
Social awareness (kesadaran sosial)
Kemampuan untuk dapat memahami perspektif yang berbeda termasuk berempati terhadap kondisi individu dengan latar belakang yang berbeda
Relationship skills (keterampilan sosial)
Kemampuan untuk dapat menjalin dan mempertahankan suatu hubungan/relasi yang sehat dan efektif dengan individu dari latar belakang yang berbeda
Self-management (Manajemen diri)
Kemampuan untuk dapat mengukur emosi, pemikiran,dan perilaku secara efektif pada situasi yang berbeda
Self-awareness (Kesadaran diri)
Kemampuan untuk dapat memahami emosi, pemikiran, dan nilai-nilai yang mempengaruhi perilaku dalam berbagai situasi
Teknik Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional
Terintegrasi dalam pembelajaran
Pembelajaran sosial emosional dapat terintegrasi dengan mata pelajaran tertentu dengan teknik pembelajaran tertentu
Di luar jam pembelajaran dilakukan secara rutin dengan waktu khusus di luar kegiatan akademik
Memasukkan kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di sekolah, yang bertujuan untuk membiasakan anak mengerjakan sesuatu dengan baik.
Dalam ruang lingkup protokol (Budaya/tata tertib)
Menerapkan budaya/tata tertib dalam lingkungan sekolah yang sudah disepakati bersama
Contoh Implementasi Pembelajaran Sosial Emosional
Terintegrasi dalam pembelajaran
Misalnya dengan melaksanakan kegiatan ice breaking sebelum pembelajaran dimulai agar dapat meningkatkan daya konsentrasi dan emosional peserta didik dalam belajar.
Di luar jam pembelajaran dilakukan secara rutin dengan waktu khusus di luar kegiatan akademik
Misalnya melibatkan peserta didik dalam kegiatan keagamaan, seperti mengumpulkan sumbangan secara sukarela untuk membantu teman yang kurang mampu.
Dalam ruang lingkup protokol (Budaya/tata tertib)
Misalnya dengan membudidayakan peserta didik berdoa sebelum kegiatan pembelajaran, melaksanakan budaya 5S dalam lingkungan sekolah (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun)
Kaitan dengan Pembelajaran Sebelumnya
Filosofi Pendidikan Indonesia
Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa pendidikan merupakan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai manusia dan anggota masyarakat. Kodrat manusia yang di dalamnya terdapat aspek kemampuan perkembangan sosial emosional meliputi kesadaran diri, manajemen diri, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, kesadaran sosial, dan keterampilan sosial.
Praktik Pengalaman Lapangan
Ketika guru praktik di lapangan menghadapi berbagai karakteristik peserta didik, menyusun modul ajar dan asesmen, mengimplementasikan pembelajaran bermakna, dan penggunaan media pembelajaran. Maka guru dapat mengimplementasikan teknik dari lima kompetensi sosial dan emosional.
Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya
Pemahaman sosial emosional peserta didik dapat dipahami dengan mengintegrasikan teori-teori kognitif sosial emosional dan konteks budaya dalam pembelajaran. Guru melakukan profiling peserta didik untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, memahami tingkat kemampuan dan gaya belajar peserta didik, serta menghasilkan program pembelajaran yang inklusif dan lingkungan belajar yang aman.
Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif
Pembelajaran sosial emosional memiliki korelasi dengan prinsip pengajaran dan asesmen. Dimana dalam kurikulum merdeka peserta didik banyak melakukan kegiatan berkelompok, tentunya perancangan dan asesmen yang sesuai dengan karakteristik peserta didik akan mendukung perkembangan sosial emosional peserta didik untuk tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan berkarakter.
Arizal Afdholi | X902308133