Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Gelisah dan Bicara Kacau, Athallah Noufal Mubarak (2206046986) - Coggle…
Gelisah dan Bicara Kacau
Etiologi delirium
kondisi medis umum (contohnya infeksi),
dipicu zat tertentu (contohnya opioid dan alkohol),
dipicu beberapa sebab (misal trauma kepala dan penyakit ginjal), dan
-
Tata laksana delirium
Farmakologi
Antipsikotik
-
risperidone
efek samping → pusing, sedasi dan menggerakkan anggota tubuh secara involunter (ekstrapiramidal).
-
Non-farmakologi
membantu pasien delirium untuk beradaptasi dengan cepat dan memperlambat penurunan daya pikir pasien
-
perubahan gaya hidup sekitar → siklus bangun tidur, kenyamanan beristirahat
-
-
-
-
-
Diagnosis banding
Skizofrenia
Sindrom psikotik yang bersifat kronik disertai dengan adanya gangguan pikiran dan persepsi terhadap suatu hal, afek yang tumpul, anhedonia, serta uji kognitif yang buruk.
Depresi
Pasien mengalami hilangnya kontrol terhadap mood atau afek yang diikuti oleh perubahan tingkat aktivitas, kemampuan kognitif, dan bicara
Demensia
Sindrom yang bersifat kronik dan progresif, pada umumnya menandakan adanya penurunan fungsi kognitif, yang disebabkan karena penyakit organik yang difus pada hemisfer serebri, (demensia kortikal) maupun non kortikal.
Bipolar
Bipolar (bi=2 dan polar=kutub) menjelaskan pergantian yang terjadi secara berlawanan, dimana pada fase manik pasien akan merasakan emosi yang tinggi (hiperaktivitas) dan fase depresi dimana pasien merasa kelelahan dan sedih.
Epidemiologi delirium
-
-
Pada penderita demensia, risiko meningkat hingga lima kali lipat.
pasien dengan 30% pasien bedah ICU dan 40-50% pasien ICCU pernah mengalami delirium,
Faktor risiko delirium
-
Kondisi medis, seperti stroke, serangan jantung, dan cedera akibat jatuh.
Ketidakseimbangan metabolisme, seperti natrium atau kalsium rendah.
-
Demam dan infeksi akut, terutama pada anak-anak.
-
Traumatic brain injury
definisi
Kelainan non-degeneratif dan non-kongenital pada otak akibat suatu kekuatan mekanis eksternal sehingga otak mengalami trauma fisik yang dapat mempengaruhi fungsi neurologis, kognitif, perilaku, dan fisik seseorang
-
mekanisme
Akselerasi -> kepala yang diam terbentur oleh suatu benda yang bergerak, cth : kecelakaan lalu lintas
Deselerasi -> kepala yang sedang bergerak kemudian terbentur oleh benda yang diam, cth : kepala terbentur
-
Pendarahan intrakaranial
Perdarahan epidural
Disebabkan fraktur (ipsilateral) -> robeknya arteri meningea media
Perdarahan subdural
Ruptur bridging vein
Diffuse axonal injury
cedera yang tergolong difus dan melibatkan kerusakan neurologis pada jaringan otak terutama akson pada bagian white matter atau substansia alba.
Rentan -> parasagittal lobus frontal, lobus parietal dan temporal, corpus callosum anterior dan posterior, serebelum, ganglia basalis, dan pons.
-
-
-
-
Penurunan kesadaran
epidemiologi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien adalah perempuan (66,67%) dengan rentang usia 50-59 tahun (38,10%).
faktor risiko
-
faktor seperti penyakit kronis, penggunaan obat-obatan, atau perubahan dalam fungsi fisiologis tubuh → stroke atau gangguan keseimbangan elektrolit.
-
Penyalahgunaan alkohol, obat-obatan terlarang, atau overdosis obat resep dapat menyebabkan penurunan kesadaran
-
Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan penurunan volume darah dan tekanan darah rendah → empengaruhi aliran darah ke otak dan menyebabkan penurunan kesadaran
etiologi
stroke, penyakit jantung,diare, epilepsi, dan konsumsi obat-obatan tertentu atau alkohol dalam jumlah yang berlebihan
pemeriksaan fisik
Periksa tekanan darah → mengindikasi adanya potensi penurunan tekanan intrakranial yang menyebabkan penurunan kesadaran, namun bukan sebagai petunjuk utama
-
-
-
pemeriksaan penunjang
-
-
Pemeriksaan CT → periksa fraktur pada tengkorak → tempat masuknya bakteri yang dapat menyebabkan meningitis. .
-
-
-
C → diffuse axonal injury yang terlihat dari adanya beberapa spot yang terlentak antara perbatasan gray matter dan white matter.
-
-
natrium, kalium, kalsium, magnesium, fosfor, klorida
Abnormalitas pada cairan elektrolit yang umum terjadi pada pasien yang mengalami traumatic brain injury adalah hyponatremia dan hypokalemia → apabila postif maka diduga penurunan kesadaran sistemik
pemeriksaan neurologis
-
-
somnolen (letargi) → cenderung tertidur dan hanya bisa dibangunkan ketika diberikan rangsangan suara
Stupor → bangun kalo ada rangsang nyeri, lalu tidak sadar kembali
-
-
-