Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia - Coggle Diagram
Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia
PERAN GERAKAN NON BLOK (GNB)
GNB atau Gerakan Non Blok merupakan suatu perkumpulan dunia yang di dalamnya berisi negara yang tidak memiliki aliansi atau tidak berpihak dengan kekuatan besar manapun.
TUJUAN:
Tujuan utama dari Gerakan Non Blok atau GNB ialah untuk mendukung hak untuk dapat menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan serta integritas nasional dari negara-negara anggota.
Peran Indonesia dalam GNB:
Indonesia Sebagai Pelopor GNB
Presiden Soekarno pun memiliki peran sebagai tokoh dari pendiri GNB bersama dengan tokoh-tokoh dunia lainnya.
Indonesia sebagai Negara Pemimpin GNB
Tidak hanya menjadi tuan rumah saja, Indonesia pun pernah menjadi pemimpin dari Gerakan Non Blok. ketika KTT GNB yang ke 10, Presiden Soekarno ditunjuk sebagai Ketua dari GNB.
Indonesia Memiliki Prinsip yang Sama Seperti GNB
Indonesia Menjadi Ketua Sekaligus Penyelenggara dari KTT GNB yang ke 10
Peranan Indonesia dalam Konferensi Asia-Afrika.
LATAR BELAKANG
keinginan para pemimpin negara-negara Asia dan Afrika untuk memperkuat persatuan dan solidaritas di antara mereka, serta memperjuangkan hak dan kepentingan bersama di tingkat internasional.
HASIL KAA:
Menghormati hak-hak asasi manusia dan menghormati tujuan-tujuan dan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB.
Menghormati kedaulatan dan integritas/keutuhan seluruh bangsa
Mengakui persamaan ras dan hak seluruh bangsa
Tidak melakukan agresi terhadap negara lain
Menyelesaikan perselisihan internasional secara damai
Peran Indonesia dalam Asean. Organisasi kerja sama di kawasan regional negara-negara di Asia Tenggara yang bergerak dalam bidang sosial, ekonomi, budaya
Tujuan Asean:
meningkatkan stabilitas dan pendapatan di kawasan Asia Tengggara
meningkatkan berbagai studi mengenai Asia Tenggara
Sejarah berdirinya Asean:
Didirkan tanggal 8 Agustus 1976, Bamgkok
Latar Belakang:
Latar belakang berdirinya organisasi ini didasarkan pada letak geografis, kepentingan nasional, persamaan nasib, dan kebudayaan.
Singapura: S. Rajaratnam
Thailand: Thanat Khoman
Malaysia: Tun Abdul Razak
Indonesia: Adam Malik
Filipina: Narciso Ramos
Organisasi Kerjasama Islam (OKI)
TUJUAN:
1.Memperkuat solidaritas, kerja sama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi antar negara anggota, serta perjuangan umat Islam untuk melindungi kehormatan kemerdekaan dan hak-haknya.
Melakukan aksi bersama untuk melindungi tempat-tempat suci umat Islam, serta memberi semangat dan dukungan kepada rakyat Palestina dalam memperjuangan hak dan kebebasan mendiami daerahnya.
Bekerja sama untuk menentang diskriminasi rasial dan segala bentuk penjajahan serta menciptakan suasana yang menguntungkan serta saling pengertian antar negara anggota dan negara-negara lain.
Peran Indonesia dalam OKI:
Memfasilitasi upaya penyelesaian konflik antara Pemerintah Filipina (GRP) dengan Moro National Liberation Front (MNLF) dengan mengacu kepada Final Peace Agremeent/ Perjanjian Damai, 1996.
Indonesia memberi dukungan bagi berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibukotanya. Dukungan dilanjutkan dengan pembukaan hubungan diplomatik antara pemerintah RI dan Palestina pada tanggal 19 Oktober 1989.
Indonesia juga aktif dalam memperkenalkan Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi perdamaian dan toleransi.