Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

FARMAKOTERAPI - Coggle Diagram

- - - - Oral
      - Oromukosal
      - Injeksi
      - Implantasi
      - Rektal
      - Transdermal
  - - - Efektivitas ED50 (dosis efektif): merupakan dosis obat yang dibutuhkan untuk menghasilkan efek terapeutik pada 50% populasi subjek penelitian Keamanan
        
        LD50 (dosis letal): merupakan dosis obat yang dibutuhkan untuk menyebabkan kematian pada 50% populasi subjek penelitian Toksisitas
        
        TD50 (dosis toksik): merupakan dosis obat yang dibutuhkan untuk menimbulkan efek berbahaya pada 50% populasi subjek penelitian
    - - a) Pagi, berarti obat harus diminum antara pukul 07.00 – 08.00 WIB.
        
        b) Siang, berarti obat harus diminum antara pukul 12.00 – 13.00 WIB.
        
        c) Sore, berarti obat harus diminum antara pukul 17.00 – 18.00 WIB.
        
        d) Malam, berarti obat harus diminum antara pukul 22,00- 23.00 WIB.
      - frekuensi
        
        a) 1 (Satu) kali sehari, berarti obat tersebut diminum waktu pagi hari atau pada malam hari tergantung dari khasiat obat tersebut.
        
        b) 2 (dua) kali sehari, berarti obat tersebut harus diminum pagi hari dan malam hari.
        
        c) 3 (tiga) kali sehari, berarti obat tersebut harus diminum pagi , siang, dan malam hari.
        
        d) 4 ( empat) kali sehari, berarti obat tersebut harus diminum pagi, siang, sore dan malam hari.
      - lama pemberian obat
        
        Minum obat sampai habis, artinya obat tersebut harus diminum sampai habis.
        Contoh : Obat antibiotik
        Penggunaan obat bebas atau obat bebas terbatas tidak dimaksudkan untuk
        penggunaan secara terus – menerus.
- - - - Absorpsi adalah proses membawa obat dari pemberian, misalnya tablet, kapsul, ke dalam sirkulasi sistemik. Penyerapan mempengaruhi kecepatan dan konsentrasi di mana obat dapat tiba di lokasi efek yang diinginkan, misalnya plasma. Ada banyak kemungkinan metode pemberian obat, termasuk tetapi tidak terbatas pada oral, intravena, intramuskular, intratekal, subkutan, bukal, rektal, vagina, okular, otik, inhalasi, nebulisasi, dan transdermal.
      - dibagi menjadi absorbsi pasif, aktif, pinotosis
      - faktor yang memengaruhi: makanan tinggi lemak dan padat, faktor bentuk obat, kombinasi dengan obat lain
    - - Distribusi menggambarkan bagaimana suatu zat tersebar ke seluruh tubuh. Ini bervariasi berdasarkan sifat biokimia obat serta fisiologi individu yang meminum obat itu.
      - Distribusi obat dipengaruhi oleh aliran darah, afinitas ikatan protein (kekuatan penggabungan) terhadap jaringan, dan efek pengikatan dengan protein) , permeabilitas kapiler . Ketika obat di distribusi di dalam plasma, kebanyakan berikatan dengan protein plasma (terutama albumin) dalam derajat (persentase) yang berbeda-beda.
        
        jenis-jenis protein yang mengikat
        
        • Albumin : mengikat obat asam dan obat netral
        
        • Alfa- Glikoprotein : mengikat obat basa
        
        • CBG ( corticosteroid-binding globulin ) : khusus mengikat kortikosteroid
        
        • SSBG (sex steroid-binding globulin ) : khusus mengikat hormon kelamin
    - - terutama terjadi di hati, yakni di membran endoplasmic reticulum (mikrosom) dan di cytosol. Tempat metabolisme yang lain (ekstra-hepatik) adalah : dinding usus, ginjal, paru, darah, otak, dan kulit, juga di lumen kolon (oleh flora usus).
        
        Tujuan metabolisme obat adalah mengubah obat yang. nonpolar (larut lernak) menjadi polar (larut air) agar dapat diekskresi melalui ginjal atau empedu
      - ada dua fase: 1. oksidasi, reduksi dan hidrolisis 2. Reaksi konjugasi (as glukuronat, as asetat, as sulfat, glutation, glisin)
    - - Sebagian besar obat dibuang dari tubuh oleh ginjal dan melalui urin. Obat juga dapat dibuang melalui paru- paru, eksokrin (keringat, ludah, payudara), kulit dan traktus intestinal
- - - - Ada 3 jenis pengobatan yaitu:(1). Terapi Kausal adalah pengobatan dengan cara meniadakan atau memusnahkan penyebab penyakitnya, misalnyasulfonamid, antibiotika, obat malaria, dan sebagainya (2). Terapi Simptomatis adalah pengobatan untuk menghilangkan atau meringankan gejala penyakit, sedangkanpenyebab yang lebih mendalam tidak dipengaruhi, misalnya pemberian analgetik pada reumatik atau sakit kepala(3). terapi Subtitusi adalah pengobatan dengan cara menggantikan zat-zat yang seharusnya dibuat oleh organ tubuh yang sakit, misalnya insulin pada penderita diabetes dan tiroksin pada penderita hipotiroid
    - - non-drug treatment
        
        terapi wicara
        
        fisioterapi
        
        rehabilitasi terapi
        
        terapi okupasi
        
        terapi psikologis