Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
QISAS, وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ أَن يَقْتُلَ مُؤْمِنًا إِلَّا خَطَـًۭٔا ۚ…
QISAS
TAKRIF & PENSYARIATAN
-
Istilah
Melakukan tindakan sama yang berbentuk serangan fizikal terhadap seseorang seperti yang dilakukannya terhadap orang lain
membunuh pembunuh atau mencederakan yang mencedera dengan cara yang ditetapkan oleh syariat Islam.
Dalil Pensyariatan
وَلَا تَقْتُلُوا۟ ٱلنَّفْسَ ٱلَّتِى حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلْحَقِّ ۗ وَمَن قُتِلَ مَظْلُومًۭا فَقَدْ جَعَلْنَا لِوَلِيِّهِۦ سُلْطَـٰنًۭا فَلَا يُسْرِف فِّى ٱلْقَتْلِ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ مَنصُورًۭا
وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِنًۭا مُّتَعَمِّدًۭا فَجَزَآؤُهُۥ جَهَنَّمُ خَـٰلِدًۭا فِيهَا وَغَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُۥ وَأَعَدَّ لَهُۥ عَذَابًا عَظِيمًۭا
BAHAGIAN QISAS
NYAWA
TIDAK SENGAJA
Tindakan tanpa niat menyebabkan kecederaan / kematian.
- Tidak sengaja pada niat (Tembak binatang, tapi kena manusia)
- Tidak sengaja pada tindakan (tindakan tujuan lain, tapi akibatkan kematian)
Unsur-unsur :
- Tindakan sebabkan kematian
- Mangsa mati kerananya
- Tiada niat jenayah (kerana cuai/gopoh/ tidak hati2
Bentuk Hukuman
- DIYYAT
- Ansuran 3 tahun.
- Ahli keluarga pesalah
- Kewajiban gugur jika dimaafkan
- Sekadar 100 unta
- KAFFARAH
- Bebaskan hamba (jika tiada)
- Puasa 60 hari berturut
- Beri makan 60 cupak beras kpd 60 orang miskin
SEAKAN SENGAJA
Tindakan sengaja ke atas mangsa tanpa niat membunuh, namun mangsa mati kerana tindakannya
Unsur-unsur :
- Ada niat mencederakan & menyakitkan.
- ada permusuhan dan ugutan
- Alat yang digunakan
- alat kebiasaanya tidak menyebabkan kematian, namun cara guna itu mampu menyebabkan kematian
- Mangsa mati akibat perbuatan tertuduh
- tidak semestinya serta merta
Bentuk Hukuman :
- DIYYAT
- Shafie 100 ekor unta
- Abu Hanifah 100 ekor unta / nilaian emas dan perak
- Ahmad et al 100 ekor unta / nilaian emas perak / kambing, gandum, barang perhiasan
- Shafei, Ahmad & Abu Hanifah : Ditanggung bersama ahli keluarga tertuduh
- HARAM WARISI PUSAKA
Abu Hanifah : Baligh, berakal dan bukan pertahankan diri
Syafie : tanpa syarat
Hanbali : Kecuali pertahankan diri
Maliki : Anggap sebagai "bunuh dengan sengaja"
- KAFFARAH
- HARAM TERIMA WASIAT
Abu Hanifah : Baligh, berakal dan bukan pertahankan diri
- Syafie berselisih Hanbali :
- Wasiat kepada penjenayah yg membunuhnya
- Tidak sah (sekalipun waris setuju. Ada yg kata sah jika waris setuju)
BUKAN NYAWA
DEFINIS
Perbuatan jahat (sengaja) ke atas orang lain yang tidak membawa kematian sama ada luka / cedera / pukul / potong anggota badan
-
KATEGORI PEMBAHAGIAN
ULAMA SYAFIE :
- Dengan sengaja
- Tidak Sengaja
- Tanpa niat jahat
- Wujud kecuaian
- Hukuman Diyat
- Seakan Sengaja
- Niat lain, kesan lain
- Niat pukulan biasa tapi mengakibatkan kecederaan
ULAMA HANAFI :
- Dengan sengaja
- Dgn niat jahat
- Hukuman Qisas
- Tidak Sengaja
- Tanpa niat jahat
- Wujud kecuaian
- Hukuman Diyat
- Tidak iktiraf Seakan Sengaja
- Mesti berdasarkan niat (sengaja/tak)
- Lihat pada akibat/natijah perbuatan
- Tidak lihat pada alat yang digunakan
- Hukuman Qisas
HUKUMAN
- Qisas (sengaja)
- Hukum asal
- Jika tidak pasti qisas itu bersamaa dengan luka yang dilakukan, maka dikenakan Diyat
- Takzir
- Hukum asal kedua
- Malik : tetap dikenakan ke atas jenayah sengaja, dan walaupun dimaafkan. Dan takzir diringankan jika sudah diqisaskan
- Jumhur : tak boleh sekalikan qisas dan takzir
- Diyat
- hanya dikenakan atas kehilangan anggota total. Dua tangan / kaki = diyat kamilah. Sebahagian anggota = 1/2 diyat kamilah
- Jumhur (secara tunai). Abu Hanifah (ansuran 3 tahun)
GUGUR HAK QISAS
- Pesalah tiada anggota qisas (mesti mumathalah
- Dimaafkan mangsa
- Syafie & Ahmad : dengan / tanpa diyat. Tak perlu persetujuan pesalah
- Abu Hanifah & Malik : maaaf adalah pengguguran hak tanpa gantirugi
- Damai (Sulh)
RUKUN JENAYAH
- Mangsa seorang yang hidup dan terpelihara darahnya
- Pembunuhan adalah natijah perbuatan perbuatan penjenayah
- Alat
- Bentuk tindakan
- Secara langsung atau tidak
- Maksud yang bersifat jenayah
- Hanafi, Syafie & Hanbali : niat & perseteruan
- Maliki : Wujud perseteruan memadai
-
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ أَن يَقْتُلَ مُؤْمِنًا إِلَّا خَطَـًۭٔا ۚ وَمَن قَتَلَ مُؤْمِنًا خَطَـًۭٔا فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍۢ مُّؤْمِنَةٍۢ وَدِيَةٌۭ مُّسَلَّمَةٌ إِلَىٰٓ أَهْلِهِۦٓ إِلَّآ أَن يَصَّدَّقُوا۟ ۚ