Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sulit Punya Anak, Athallah Noufal Mubarak (2206046986) - Coggle Diagram
Sulit Punya Anak
Alur diagnosis
-
-
-
Gangguan libido, disfungsi ereksi, oligozoospermia atau azoospermia, atrofi testis, atau bukti abnormalitas hormonal dari pemeriksaan fisik→ periksa hormon
-
-
-
-
Komplikasi
-
Libido rendah berkepanjangan → atrofi otot genital, penurunan kadar testosteron.
-
-
-
-
Infertilitas pria
Definisi
kondisi seorang pria -> tidak mampu menyebabkan kehamilan -> pada pasangannya -> meskipun telah melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi -> selama satu tahun atau bahkan lebih.
Etiologi
Gangguan produksi sperma -> disebabkan kelainan genetik -> sindrom Klinefelter (47, XXY), mikrodelesi pada kromosom Y, atau fibrosis kistik -> menghambat perkembangan duktus deferens -> infertilitas
Kebiasaan -> celana dalam ketat, koki (suhu panas), sepedaan -> berkepanjangan -> trauma testis ringan -> infertilitas
Gangguan hormonal -> hipogonadotropik, hipogonadisme, dan hiperprolaktinemia -> menghambat proses spermatogenesis -> infertilitas
Infeksi testis (orchitis) -> disebabkan virus parotitis atau infeksi menular seksual seperti gonore dan klamidia -> merusak jaringan testis dan menurunkan jumlah produksi sperma -> infertilitas
Faktor lingkungan -> paparan zat berbahaya -> rokok, alkohol, logam berat, radiasi, serta kemoterapi -> menurunkan kualitas sperma.
Varikokel -> pelebaran pembuluh darah vena di sekitar testis -> meningkatkan suhu skrotum -> berdampak negatif pada produksi sperma.
Faktor risiko
Faktor lingkungan, pekerjaan, gaya hidup, kondisi medis, serta usia.
Paparan suhu tinggi -> sering sauna, berendam di air panas, atau bekerja dalam lingkungan dengan temperatur tinggi -> mengganggu produksi sperma.
-
Gaya hidup -> kebiasaan merokok -> menurunkan jumlah sperma, mengurangi motilitasnya, serta menurunkan kualitasnya.
Obesitas -> meningkatkan kadar estrogen sekaligus menurunkan kadar testosteron dalam tubuh -> infertilitas
Kondisi medis -> riwayat infeksi menular seksual (gonore, klamidia), diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular -> memengaruhi produksi dan transportasi sperma -> infertilitas.
Faktor usia -> sekitar 40an tahun -> kualitas sperma menurun -> meskipun pria tetap mampu memproduksi sperma sepanjang hidupnya.
Klasifikasi
-
Riwayat kehamilan -> infertilitas sekunder -> pria sebelumnya pernah menyebabkan kehamilan tetapi mengalami infertilitas saat ini.
-
Normozoospermia -> terjadi ketika semua parameter sperma normal, tetapi infertilitas tetap terjadi akibat faktor lain -> gangguan seksual atau masalah imunologis.
-
-
-
-
Oligoasthenoteratozoospermia -> kombinasi dari jumlah sperma yang sedikit, motilitas yang rendah, serta bentuk sperma yang tidak normal -> infertilitas
-
Diagnosis banding
Klinefelter
-
-
Jenis→ 47 XXY, 46 XY, dan 47 XX mosaik
kombinasi faktor genetik, hormon, dan usia
-
-
-
Kallman
-
kegagalan diferensiasi atau migrasi neuron pada mukosa olfaktorius yang secara embriologis akan menuju hipotalamus
Manifestasi klinis: pubertas yang terlambat, hiposmia atau anosmia, dan infertilitas
-
tanda micropenis (<1,9 cm) dan kriptorkismus
-
-
Varikokel
-
-
kegagalan pertumbuhan dan perkembangan testis ipsilateral, subfertilitas, gejala tidak nyaman dan nyeri, serta hipogonadisme
hasil analisis semen yang abnormal→ jumlah dan motilitas sperma yang rendah dan morfologi yang abnormal
-
Kriptorkismus
-
-
Palpasi pada pemeriksaan fisik→ lokasi→ inguinal, abdomen, bahkan tidak ditemukan
-
-
-
Tatalaksana
Farmakologi
hCG
-
injeksi SC/intramuskular, 2–3 kali seminggu
-
-
Testosteron enanthate dan Testosteron cypionate: Bentuk injeksi intramuskular yang diberikan setiap 2-4 minggu.
-
-
Pencegahan
Pencegahan IMS → Pengobatan dini infeksi seperti Chlamydia & Gonorrhea untuk mencegah kerusakan tuba falopi.
-
-
-
Mengelola stres → Stres yang tinggi mengganggu keseimbangan hormon dan memengaruhi kualitas sperma pada pria
-
-
-
-
-
-
Pemeriksaan penunjang
Infertilitas primer
-
Hormon
-
FSH & LH meningkat, testosteron rendah.
-
FSH & LH rendah, testosteron rendah.
-
Prolaktin tinggi, testosteron rendah.
-
FSH & LH tinggi, testosteron normal/tinggi.
Genetik
-
Deteksi kelainan kromosom (misal: Sindrom Klinefelter 47,XXY)
-
Mencakup azoospermia factor A (AZFa), azoospermia factor B (AZFb), dan azoospermia factor C (AZFc),
Tidak ditemukan pada pria dengan parameter sperma normal dan jarang terjadi pada pria dengan konsentrasi sperma lebih dari 5 juta/ml.
SDD
-
Skala 1-4, menilai kekerasan ereksi.
-
Menilai ereksi, orgasme, hasrat seksual, kepuasan hubungan.
-
-
-
-
Prognosis
-
-
-
-
-
-
Varikokel, ketidakseimbangan hormon, dan gaya hidup tidak sehat (merokok, obesitas, stres).
Terapi hormon (gonadotropin, SERMs) → meningkatkan spermatogenesis pada pria dengan testosteron rendah.
Perubahan gaya hidup positif → berhenti merokok, mencapai berat badan ideal, mengelola stres.
-
-
-
OAT (Oligoasthenoteratozoospermia): Kombinasi jumlah, motilitas, dan morfologi sperma yang abnormal.
-
In Vitro Fertilization (IVF) dan Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI) dapat meningkatkan peluang kehamilan pada kasus spermatogenesis berat.
-
Indikasi rujukan
Layanan primer
-
-
Edukasi & Dukungan → Modifikasi faktor risiko, mengurangi kecemasan, dan konseling.
-
-
-
-
-
-
-