Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Topik 7 Elaborasi Pemahaman tentang Problematika Dan Evaluasi Implementasi…
Topik 7 Elaborasi Pemahaman tentang Problematika Dan Evaluasi Implementasi UbD
Kepala sekolah
Kasus 1
Kepala sekolah kesulitan dalam membimbing dan mendorong guru untuk meningkatkan dalam pembelajaran.
membuat RKS dan memberikan kesempatan kepada guru untuk belajara dan memahami penerapan UbD
Kasus 2
supervisor Keterbatasan waktu kepala sekolah untuk melakukan monitoring
Membentuk dan bekerjasama dengan team lain seperti dengan team pengembangan kurikulum TPK dan meningkatkan dan menetapkan disiplin kerja guru dan peserta didik.
Kasus 3
Terjadinya kesenjangan komunikasi antara kepala sekolah dengan pendidik sehingga kebijakan kepala sekolah yang sudah ditetapkan termasuk dalam mengimplementasikan UbD ini sering tidak diterima oleh semua pendidik karena dianggap melakukan sesuatu yang baru itu memberatkan, akibatnya implementasi UbD ini tidak berjalan dengan maksimal (Nuruzzaman, 2014)
Menyusun program kegiatan sekolah, Bekerjasama dengan wakil kurikulum untuk dapat mengembangkan program pengembangan kurikulum dan Melakukan pembinaan terhadap guru agar dapat melaksanakan proses pembelajran sesuai dengan implementasi UbD.
Kasus 4
Kurangnya motivasi dari kepala seolah sehingga hanya sedikit guru yang memiliki tekad, keterlibatan dan dukungan untuk membuat perubahan yang signifikan terkait penerapan kerang UbD dalam pembelajaran
Melakukan monitoring, evaluasi, supervisi dan membuat laporan kerja terhadap penerapan kurikulum di sekolah, baik terhadap guru, siswa maupun karyawan (Nurzzaman, 2014) 1. Mengevaluasi secara menyeluruh dengan mengadakan pertemuanpertemuan antara guru dan team pengembangan kurikulum untuk mengetahui kendala yang dihadapi.
Kasus 5
Kurang leluasanya kepala sekolah dalam menerapkan UbD di Sekolah karena banyak guru yang lebih senior dibanding kepala sekolah, sehingga kebijakan yang telah disepakati bersama tidak dijalankan dengan maksimal
Memberikan sanksi atau punishment bagi pendidik yang tidak melakukan tugas dan kewajiban dengan baik (Nuruzamman, 2014) 1. Mengganti tipe kepemimipinana kepala sekolah dan berusaha untuk lebih mendekatkan diri dengan para guru
kasus 6
Kurangnya kerjasama team dalam mengimplementasi UbD di Sekolah dan sebagian guru yang bersikap acuh dan tetap menggunakan metode konvensional membuat lemahnya kemampuan kepala sekolah dalam mengambil dan menetapkan keputusan
Memperkenalkan dan memberikan inovasi baru terkait penerapan kurikulum di sekolah 1. mendatangkan narasumber dengan melakukan sosialisasi atau seminar 2. memberikan latihan kepada guru atau membentuk kaderisasi dan melakukan sosialisasi dengan tujuan untuk mengetahui guruguru yang memiliki kompetensi yang baik, menjadi teladan bagi yang lain, dan membimbing guru lainnya.
Stakeholder
Kasus 2 : kurangnya sarana prasarana untuk menunjang pembelajaran.
Dinas pendidikan melengkapi sarana prasarana penunjang proses pembelajaran sehingga satuan pendidikan dapat menerapkan pembelajaran UbD
Kasus 3 : komite sekolahbelum memahami UbD
Memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada komite sekolah mengenai implementasi penerapan UbD di satuan pendidikan.
Kasus 1 : Penerapan kurikulum yang tidak jelas
karena seringnya terjadi perubahan kurikulum
Pemerintah pusat dapat mengadakan pertemuan dan sosialisasi dengan pihakpihak terkait guna mengadakan pelatihan kepada pengajar di satuan pendidikan agar dapat mengembangkan pembelajaran UbD
Kasus 4 : Problematika dari orang tua/wali belum mengetahui secara detail implementasi UbD
Perlu adanya sosialisasi kepada orang tua/wali mengenai implementasi UbD guna mendukung pelaksanaan perkembangan proses pembelajaran di sekolah.
Waka Kurikulum
Problem
Kurang pemahaman guru terhadap UbD
Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung UbD
Kesulitan guru dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran UbD
Keterbatasan waktu dan tenaga waka kurikulum
Solusi
Peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan dan workshop
Peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung UbD
Pemberian pendampingan dan pelatihan kepada guru dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran UbD
Pemanfaatan teknologi informasi untuk membantu pekerjaan waka kurikulum
Siswa
Narulita (2014) Berikut problematika yang muncul dari sudut pandang siswa.
Persepsi peserta didik yang buruk terhadap suatu mata pelajaran sehingga menyulitkan peserta didik dalam mempelajari mata palajaran tersebut karena mereka sudah menganggap mata pelajaran tersebut sulit atau tidak akan berguna bagi dirinya di masa depan.
Peserta didik yang memiliki kepercayaan diri yang kurang . Peserta didik dengan paradigma seperti ini menganggap dirinya tidak berbakat di suatu bidang dan membuatnya tidak mau belajar di bidang tersebut.
Peserta didik membutuhkan waktu lebih lama untuk mempelajari sesuatu.
Peserta didik mengeluh bahwa sulit untuk fokus belajar dari rumah dan menjawab pertanyaan dari guru, hal tersebut menyebabkan stress yang dapat mengakibatkan kecemasan dan depresi pada peserta didik.
Masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan untuk mengikuti pola UbD ini karena kemampuan peserta didik tidak bisa diukur sama
Peserta didik yang belum terbiasa pada penerapan UbD ini karena berbeda dengan penerapan model yang biasa digunakan selain itu siswa merasa kewalahan karena terlalu di forsir guna kelancaran penerapan kurikulum UbD
Buku teks dan standar isi yang digunakan juga tidak selalu secara eksplisit menyoroti konsep kunci yang harus dipelajari peserta didik
UbD juga membutuhkan pengembangan profesional yang ekstensif sebelum pelaksanaanya yang cukup menyita waktu dan mungkin bahkan dalam hal finansial
Para kritikus juga berpendapat bahwa meluangkan waktu untuk melatih peserta didik berpikir kritis dan reflektif akan menguras waktu dari pembelajaran yang dilakukan.
Menurut Pertiwi, dkk (2019) berikut solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi problematika yang terjadi saat penerapan UbD dari sudut pandang siswa :
Melakukan diagnosa kemampuan siswa. Saat siswa memiliki perspektif buruk terhadap sesuatu mata pelajaran, penyebab yang mungkin adalah siswa tersebut merasa sangat kesulitan mengikuti pembelajaran karena ia sudah sangat tertinggal dari segi pengetahuan dalam mata pelajaran tersebut. Jika guru mengetahui kemampuan awal siswa melalui tes diagosa, guru akan mengetahui titik awal kesulitan siswa dan dapat memandu siswa belajar dari titik tersebut.
Menanamkan growth mindset pada siswa. Guru menjelaskan fakta-fakta mengenai otak manusia yang memiliki kelenturan dalam berkembang. Kecerdasan kita akan meningkat dan dapat dikembangkan jika kita mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk mengembangkannya.
Menyusun pembelajaran yang kontekstual. Dengan pembelajaran kontekstual, siswa akan merasakan kedekatan antara pembelajaran di kelas dengan lingkungan sekitarnya. Siswa juga akan mengetahui manfaat dan esensi dari konten pembelajaran di kelas.
Pembelajaran menyesuaikan dengan kesiapan, karakter, dan gaya belajar siswa. Kondisi ini akan menyenangkan bagi siswa. Guru harus mengakomodasi perbedaan tersebut dalam suatu rencana pembelajaran dalam satu kelas.
Guru harus mampu mengembangkan perangkat pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan peserta didik agar dapat mendukung penerapan kurikulum menggunakan kerangka UbD. Hal tersebut dapat didukung oleh semakin berkembangnya teknologi di zaman sekarang
Guru berusaha menciptakan pembelajaran UbD semenarik mungkin agar peserta didik tidak bosan dalam penerapannya dan lebih bisa memahami pembelajaran
Peserta didik berkolaborasi dengan guru untuk mengimplementasikan UbD sesuai dengan kebutuhan dan fase perkembangannya 8. Peserta didik diusahakan untuk mencari referensi sumber belajar di luar buku teks atau standar isi, serta peserta didik dilatih untuk berpikir kritis agar dapat beradaptasi dengan kurikulum UbD
Guru
Kasus 1
Hasil pembelajaran yg dicapai peserta didik akan berbeda-beda.
Karena kita tahu hasil pembelajaran yang akan dicapai berbeda-beda, maka guru harus set goals yang berfokus pada proses pembelajaran.
Kasus 2
Untuk Menyusun materi / penyampaian konten/materi dan asesmen akan membutuhkan waktu yang lama dan tidak sesuai dengan durasi waktu yang telah ditentukan karena disesuaikan dengan gaya belajar dan tahap pemahaman masing-masing peserta didik.
Melakukan workshop pelatihan atau sebagianya tentang kerangka UbD
Kasus 3
Akan terjadi kesalahan dalam menangkap makna bagi siswa ketika guru tidak memberikan batasan.
Guru harus memaksimalkan waktu yang ada dan meningkatkan keterampilan.
Kasus 4
Guru akan sulit untuk fokus pada kegiatan siswa karena adanya keberagaman gaya belajar.
Guru perlu memberikan batasan tanpa mencela pemahaman atau pemikiran peserta didik.
Kasus 5
Kurikulum UbD menekankan pada pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa sehingga guru memerlukan waktu dalam melakukan profiling peserta didik.
Guru harus inovatif dan kreatif dalam melihat keragaman gaya belajar peserta didik.
Kasus 6
Fasilitas sekolah yang kurang memadai seperti media menjadi kendala tidak berhasilnya penerapan kurikulum UbD.
Guru harus lebih melakukan pendekatan untuk mengenal peserta didik nya.
serta Guru harus lebih berpikir kreatif dan fleksibel bagaimana menciptakan suasana belajar sesuai dengan gaya belajar siswa.
Nama : M Irawan Ghair
Nim. 23300074