Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

KEKURANGAN CAIRAN - Coggle Diagram

- - - - Cairan yang terdapat di dalam sel. Dengan persentase 40% berat tubuh (28 L). Membentuk dua pertiga H2O total tubuh
    - - cairan yang terdapat di luar sel. Dengan persentase 20% berat tubuh (14 L).
        
        Cairan insterstitial, cairan yang terdapat di ruang antar sel, berfungsi untuk melakukan pertukaran dengan sel jaringan. Dengan persentase 16% berat tubuh (12 L) atau membentuk 80% dari cairan ektraseluler.
        
        Plasma, bagian cair darah atau cairan yang terdapat pada jantung dan pembuluh darah. Dengan persentase 4% berat tubuh (3 L) atau membentuk 20% dari cairan ekstraseluler
        
        Limfa, cairan yang dikembalikan dari cairan interstitial ke plasma melalui sistem pembuluh limfa, tempat cairan ini difiltrasi melalui kelenjar limfa untuk kepentingan pertahanan imun.
        
        Cairan trans-seluler, terdiri dari sejumlah volume cairan khusus kecil, yang disekresikan oleh sel spesifik ke dalam rongga tubuh tertentu untuk melakukan fungsi khusus atau cairan yang terbetuk dari transpor atau aktivitas sekresi pada sel.
  - - - Makanan. Daging mengandung 75% H2O, buah sayuran mengandung 60%-90% H2O. Karena itu, biasanya H2O diperoleh dari makanan padat yang dikonsumsi
      - Metabolisme. Reaksi kimia di dalam sel mengubah makanan dan O2 menjadi energi dengan menghasilkan CO2 dan H2O dalam prosesnya (hasil metabolisme= CO2+H2O+ATP). H2O yang di produksi akan dibebaskan ke cairan ekstraseluler dengan rata-rata 350 mL/hari.
      - Meminum cairan. Pemasukan H2O dalam keseimbangan harian sebanyak diatas satu liter dengan meminum cairan
      - Infus cairan intravena. Sebagai pengganti cairan tubuh yang defisien
    - - Keringat (8%). Keluarnya H2O melalui keringat dapat bergantung pada suhu lingkungan dan kelembapan serta aktivitas fisik.
      - Feses (4%). Dalam keadaan normal, hanya sekitar 100 mL H2O keluar dengan feses setiap hari.
      - Kehilangan yang tidak disadari (28%). Atau kehilangan yang tidak dirasakan oleh manusia, terjadi dari paru dan kulit tak-berkeringat.
      - Ekskresi urine (60%). Mekanisme pengeluaran terpenting dengan rerata 1500 mL urine di produksi setiap hari
  - - - Dehidrasi. Peristiwa kurangnya cairan di dalam tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih besar daripada jumlah yang masuk.
      - Overhidrasi. Kelebihan atau intoksikasi cairan dalam tubuh.
    - - Hiponatremia. Kondisi kekurangan natrium. Terjadi karena jumlah asupan air melebihi kemampuan ekskresi dan tidak dapat melakukan sekresi ADH, contohnya kehilangan air melalui saluran cerna, gagal jantung, dan sirosis hati
      - Hipernatremia. Kondisi kelebihan natrium. Hipernatremia adalah keadaan kekurangan cairan akibat ekskresi air melebihi ekskresi air tanpa elektrolit, contohnya insensible water loss, osmotik diare, diabetes insipidus, diuresis osmotik, dan gangguan pusat rasa haus di hipotalamus.
      - Hipokalemia. Terjadi karena kurangnya kadar kalium dalam plasma. Hipokalemia dapat disebabkan karena asupan kalium yang kurang, pengeluaran kalium berlebihan, dan kalium masuk ke dalam sel.
      - Hiperkalemia. keadaan kadar kalium lebih dari 5 mEq/L dalam plasma yang terjadi akibat keluarnya kalium intrasel ke ekstrasel (pada keadaan asidosis metabolik) dan berkurangnya ekskresi kalium melalui ginjal.
- - - - zat tidak padat seperti larutan atau gas, yang akan mengalir ataupun mengikuti bentuk dari tempatnya
    - - Larutan adalah campuran zat-zat yang homogen, dan memiliki komposisi serba sama di seluruh bagian volumenya. Suatu larutan mengandung dua komponen yang disebut zat terlarut (solute) komponen yang jumlahnya sedikit dan pelarut (solvent) komponen yang jumlahnya banyak.
        
        KEJENUHAN
        
        Tidak jenuh
        
        Jenuh
        
        Lewat jenuh
        
        DAYA HANTAR LISTRIK
        
        Elektrolit: dapat menghantarkan arus listrik
        
        Non elektrolit: Tidak dapat menghantarkan arus listrik
        
        FASA
  - - - Kadar lemak tubuh
      - Jenis kelamin
      - Usia
    - - Sifat solute dan solvent: suatu solute kan mudah larut dalam solvent yang punya sifat yang sama dengan solute.
      - Tekanan: berpengaruh pada gas
      - Suhu: Kenaikan suhu akan meningkatkan kelarutan zat yang proses larutnya melalui penyerapan panas dan akan menurunkan kelarutan zat yang proses melarutnya dengan pengeluaran panas
      - Pengaruh ion sejenis: pada reaksi keseimbangan, adanya ion sejenis dalam larutan akan mengurangi kelarutan.
  - - - Terbentuk dari satu jenis molekul
      - Suatu materi
    - - Terbentuk dari dua atau lebih jenis molekul
      - Campuran materi