Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Oligouria - Coggle Diagram

Oligouria

Patofisiologi Oligouria

Oligouria Prerenal: Pada kondisi prerenal, masalah terjadi sebelum urine mencapai ginjal. Hal ini biasanya disebabkan oleh masalah dengan pasokan darah ke ginjal atau penurunan volume darah yang signifikan. Beberapa penyebab prerenal oligouria meliputi dehidrasi berat, perdarahan yang signifikan, tekanan darah rendah, gagal jantung, atau penyumbatan arteri renalis

Oligouria Renal: Oligouria renal terjadi ketika ginjal mengalami kerusakan langsung atau gangguan fungsional yang mempengaruhi kemampuan mereka dalam memproduksi urine. Penyebab umum oligouria renal meliputi penyakit ginjal akut atau kronis seperti glomerulonefritis, pielonefritis, gagal ginjal akut atau kronis, serta keracunan obat tertentu

Oligouria Postrenal: Oligouria postrenal terjadi ketika ada hambatan mekanis pada aliran urine setelah ginjal, misalnya oleh adanya tumor kandung kemih, batu kandung kemih, atau penyempitan saluran kemih. Hambatan ini mencegah urine dari ginjal untuk mengalir keluar dan dapat menyebabkan penurunan produksi urine..

pre dd renal

Dehidrasi: Kurangnya cairan dalam tubuh dapat mengurangi aliran darah ke ginjal dan menyebabkan oligouria.

Hipovolemia: Keadaan di mana volume darah dalam tubuh berkurang, seperti akibat pendarahan atau kehilangan cairan yang signifikan, dapat menyebabkan oligouria

Penyumbatan saluran kemih: Adanya obstruksi atau blokade pada saluran kemih seperti batu ginjal atau pembesaran prostat dapat menyebabkan oligouria prerenal.

Penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa obat, seperti ACE inhibitor atau obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS), dapat menyebabkan gangguan sirkulasi yang mengakibatkan oligouria prerenal.

 Gagal jantung: Kondisi gagal jantung kronis dapat mengganggu aliran darah ke ginjal dan menyebabkan oligouria prerena

dd renal

Pielonefritis (infeksi ginjal): Infeksi yang mempengaruhi ginjal dapat menyebabkan oligouria secara reversibel.

Gagal ginjal akut: Kondisi di mana fungsi ginjal secara tiba-tiba menurun, mengurangi produksi urin.

 Glomerulonefritis: Ini adalah peradangan pada glomerulus (bagian pembentuk urin di ginjal) yang dapat menyebabkan pengurangan jumlah urin yang dihasilkan.

 Obstruksi saluran kemih: Pembatasan aliran urin karena batu ginjal, tumor, atau pembengkakan prostat dapat menyebabkan oligouria.

Sindrom nefrotik: Kondisi di mana ginjal mengalami kerusakan, dapat menyebabkan oligouria sebagai salah satu gejala.

Sindrom hemolitik uremik: Seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri, kondisi ini dapat memicu gagal ginjal dan oligouria.

DD post renal

Obstruksi saluran kemih: Oligouria dapat disebabkan oleh adanya penyumbatan atau hambatan saluran kemih seperti batu ginjal, tumor, atau pembesaran prostat pada pria.

Gangguan pada kandung kemih: Oligouria dapat terjadi akibat disfungsi kandung kemih, seperti kandung kemih neurogenik yang disebabkan oleh kerusakan saraf yang mengendalikan kandung kemih.

Cedera atau trauma pada saluran kemih: Oligouria dapat terjadi akibat cedera pada saluran kemih, baik akibat kecelakaan atau prosedur medis seperti kateterisasi yang tidak tepat.

Infeksi saluran kemih: Oligouria dapat terjadi akibat infeksi saluran kemih yang parah, seperti pielonefritis atau infeksi ginjal.Gangguan vaskular:

Oligouria dapat terjadi akibat gangguan vaskular seperti trombosis vena renalis atau emboli arteri renalis.

Patofisiologi gagal ginjal

 Penurunan filtrasi glomerulus: Gagal ginjal dapat disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus (bagian ginjal yang bertanggung jawab untuk menyaring darah). Penyakit ginjal, seperti glomerulonefritis atau penyakit polikistik ginjal, dapat mengganggu fungsi filtrasi glomerulus dan mengakibatkan penurunan kemampuan ginjal untuk menyaring limbah dari darah.

Gangguan aliran darah ke ginjal: Gagal ginjal juga dapat disebabkan oleh gangguan aliran darah ke ginjal. Misalnya, penyakit tekanan darah tinggi atau penyakit pembuluh darah seperti aterosklerosis dapat mengurangi aliran darah ke ginjal. Akibatnya, suplai oksigen dan nutrisi ke ginjal terganggu, mempengaruhi fungsi normal organ tersebut.

Kerusakan tubulus ginjal: Tubulus ginjal berperan dalam menyerap kembali nutrisi penting dan mengeluarkan limbah dari darah. Proses ini dapat terganggu pada kondisi seperti penyakit diabetes (nefropati diabetik) atau keracunan obat tertentu. Akumulasi limbah dalam tubulus ginjal dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada fungsi ginjal.

Peradangan dan fibrosis: Proses peradangan kronis di ginjal dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan pembentukan jaringan parut (fibrosis). Gangguan ini dapat menghambat fungsi normal ginjal dan menyebabkan gagal ginjal.

Gangguan hormonal: Ginjal berperan dalam menghasilkan hormon yang penting untuk mengatur keseimbangan air, tekanan darah, dan produksi sel darah merah. Pada gagal ginjal, produksi hormon seperti eritropoietin, renin, dan kalsitriol dapat terganggu, menyebabkan anemia, tekanan darah tinggi, dan gangguan metabolisme kalsium.

Prognosis dan edukasi

Oligouria Pre-renal: Oliguria pre-renal terjadi ketika pasokan darah ke ginjal berkurang atau terganggu, misalnya karena dehidrasi, penurunan volume darah, atau penurunan aliran darah ke ginjal. Prognosis oliguria pre-renal umumnya baik jika penyebabnya dapat diatasi dengan cepat. Dalam kebanyakan kasus, jika masalah sirkulasi darah diperbaiki dan aliran darah ke ginjal pulih, produksi urine akan normal kembali.

 Oligouria Renal: Oliguria renal terjadi akibat kerusakan langsung pada ginjal, seperti pada penyakit ginjal kronis, glomerulonefritis, atau infeksi ginjal. Prognosis oliguria renal akan tergantung pada penyebab spesifiknya. Jika penyebabnya dapat diidentifikasi dan diobati dengan tepat, fungsi ginjal mungkin dapat dipulihkan. Namun, jika penyakit ginjal sudah memburuk secara permanen atau jika tidak ditangani dengan baik, prognosisnya bisa menjadi buruk dan mungkin memerlukan pengobatan jangka panjang termasuk dialisis atau transplantasi ginjal.

Oligouria Post-renal: Oliguria post-renal terjadi ketika aliran urine terhalang setelah ginjal, misalnya karena sumbatan pada ureter atau kandung kemih, atau karena masalah prostata pada pria. Prognosis oliguria post-renal cukup baik jika sumbatan dapat diatasi dengan cepat. Setelah pengobatan atau prosedur untuk menghilangkan sumbatan, produksi urine biasanya akan pulih kembali secara normal.