Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
FARMAKOKINETIK - Coggle Diagram
FARMAKOKINETIK
UDT
-
Persyaratan
pH: 1,2 (HCl); 4,5 (dapar asetat); 6,8 (dapar fosfat)
Waktu: 10, 15, 30, 45, 60 menit
Kecepatan: Basket (100 rpm), Dayung (50 rpm)
-
-
-
-
Faktor Similaritas
Rumus f2, memiliki persayaratan:
-
-
-
-
-
Biorelevant Medium
FassGF (Fasted State Simulated Gastric Fluid)
→ pH = 1,6
FaSSIF (Fasted State Simulated Intestinal Fluid)
→ pH = 6,5
FEDGAS (Fed State Simulated Gastric Fluid)
→ pH = 3; 4,5; 6 (khusus obat lipofilik)
FeSSIF (Fed State Simulated Intestinal Fluid)
→ pH = 5,0
Bioweaver
-
Excipients similar : surfaktan, polimer (tertentu)
-
Bisa BCS Class III, tetapi hasil uji disolusi very rapid
-
Metabolisme
Extrahepatic Metabolism
-
Contoh: Nitrogliserin, termetabolisme di sel darah merah dan dinding pembuluh darah
Proses Metabolisme Hati
Dilakukan oleh sel-sel parenkim hati, yaitu sel hepatosit
-
CYP isoenzim, transporter obat (efflux)
Jumlah enzim yang terlibat pada setiap orang tidak sama → kecepatan aliran darah berbeda → fraksi obat yang dimetabolisme juga berbeda
-
-
Pembagian (Organ)
-
Organ lain: paru-paru, kulit, usus besar, ginjal, dll.
-
First Pass Effect
Obat yang diberikan secara oral, tetapi BA-nya rendah
Dapat diatasi dengan mengubah rute administasi yang tidak melewati hati →IV, IM, SC, rektal, sublingual, buccal, transdermal
-
BA/BE
Diberlakukan untuk
Golongan obat tertentu (antibiotik, obat jantung, dan obat antihipertensi)
-
-
Definisi
Pharmaceutical equivalence = Sediaan obat yang memiliki dosis sama, bahan aktif sama, dan menggunakan rute sama
Therapeutic equivalence = merupakan obat yang pharmaceutical equivalence dan memiliki efek klinis yang sama
-
Persyaratan
-
-
-
Bioavailabilitas diuji karena efektifitas obat berhubungan dengan jumlah zat aktif yang sampai receptor
-
-
Pelaksanaan Uji BE
Test drug harus bisa merepresentasikan keseluruhan produk dan umumnya berasal dari batch 1/10 dari production scale atau 100.000 unit
Kekuatan sediaan yang digunakan sebaiknya kekuatan tertinggi. Jika farmakokinetik obat linier dan obat mudah terlarut, boleh menggunakan kekuatan bukan tertinggi
-
Kondisi tes meliputi diet, fluid intake, dan olahraga distandarkan. Subjek sebelumnya puasa selama 8 jam
Biofarmasi
-
Implan
-
-
Evaluasi
Sterilitas, kadar obat, keseragaman sediaan
-
-
Oral
-
Lambung
-
-
-
-
Pada tukak lambung dan gastritis, pH lambung naik dari ~2 ke ~5
-
Ophtalmik
Definisi
- Pemberian obat melalui mata dapat dilakukan dalam bentuk tetes mata, salep mata, gel mata, atau bentuk formulasi lainnya.
- Tujuan utama adalah memberikan efek lokal pada mata atau mencapai sistemik melalui absorpsi melalui mata.
Keuntungan
- Akses Lokal: Memungkinkan administrasi obat langsung ke mata tanpa mempengaruhi sistem pencernaan.
- Reduksi Efek Sistemik: Mengurangi risiko efek samping sistemik karena obat tidak harus melewati saluran pencernaan dan hati.
-
Rektal
Definisi
- Pemberian obat secara rektal melibatkan penyuntikan obat ke dalam rektum melalui anus.
- Supositoria dan enema merupakan bentuk umum dari pemberian obat ini.
Keuntungan
- Bypass Metabolisme Hati: Obat yang disuntikkan melalui rektum dapat menghindari metabolisme hati (efek first-pass).
- Pemberian pada Pasien Sulit Menelan: Metode ini dapat digunakan pada pasien yang sulit menelan atau muntah.
Kekurangan
- Absorpsi yang lambat dan tidak sempurna
- variasi dalam dan antar subjek
- Masalah dalam produksi skala besar dan perolehan waktu paru yang cocok
Alasan Penggunaan
- Pasien tidak dapat menggunakan rute oral
- Obat kurang cocok untuk rute oral
Proses Absorpsi
- Absorpsi Rektal: Absorpsi obat dapat terjadi melalui membran mukosa rektum.
- Perbedaan Individu: Tingkat absorpsi dapat bervariasi antar individu.
-
Pulmonar
Definisi
Pemberian obat melalui saluran napas, seperti inhalasi, dapat dilakukan melalui berbagai formulasi seperti inhaler dosis terukur (MDI), nebulizer, atau inhaler serbuk kering.
Keuntungan
- Akses Lokal: Dapat memberikan efek langsung pada penyakit saluran napas.
- Bypass Metabolisme Hati: Mengurangi efek first-pass metabolisme karena obat tidak harus melewati hati.
-
Protein Binding
Proses dimana obat terikat pada protein dalam plasma darah, terutama albumin
-
Obat-obat asam akan berikatan dengan ALBUMIN, sedangkan obat-obat basa akan berikatan dengan ACP dan ALBUMIN
-
-
-
Non Linear PK
-
- Cl tidak konstan jika Vd tidak konstan karena dosis berubah
- Vd dipengaruhi oleh protein binding -> jika protein binding berubah karena dosis berubah maka Vd juga berubah
Penyebab Non-linear PK?
- Metabolisme Saturable: Proses metabolisme yang mengikuti kinetika Michaelis-Menten, di mana enzim yang terlibat memiliki kapasitas terbatas.
- Protein Binding Saturable: Jika protein binding obat mencapai kapasitas maksimum, maka fraksi obat bebas (unbound) akan meningkat secara non-linear.
Multiple Dose
Hal yang dilihat :
Akumulasi
terjadi pada pemberian dosis berturut-turut, bila dosis diberikan pada saat sistem masih mengandung obat dari dosis sebelumnya
-
-
-
-
Oral 2 Kompartemen
Tahapan
Distribusi, setelah konsentrasi mencapai maksimum dan menurun (sudah tidak ada absorbsi)
Eliminasi, ketika obat sudah terdistribusi rata dan kurva logC terhadap waktu menjadi linier.
Absorbsi, ketika konsentrasi dalam darah masih meningkat
-