Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
FILSAFAT ILMU, DIANTARANYA, GAMBAR ILMUAN, Periode Klasik
Periode Abad…
FILSAFAT ILMU
-
-
KONTRIBUSI FILSAFAT ILMU DALAM PENGEMBANGAN ILMU MANAJEMEN
Peranan Filsafat Ilmu bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan
-
IMPLIKASI FILSAFAT ILMU TERHADAP PERKEMBANGAN
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI Link Title
DIANTARANYA
-
Pertama, filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah. Seorang ilmuwan harus memiliki sikap kritis terhadap bidang ilmunya sendiri, sehingga dapat menghindarkan diri dari sikap solipsistik, menganggap bahwa hanya pendapatnya yang paling benar
Kedua, filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode keilmuwan. Kecenderungan yang terjadi dikalangan para ilmuwan modern adalah menerapkan suatu metode ilmiah tanpa memperhatikan struktur ilmu pengetahuan itu sendiri. Satu sikap yang diperlukan di sini adalah menerapkan metode ilmiah yang sesuai atau cocok dengan struktur ilmu pengetahuan, bukan sebaliknya. Metode hanya sarana berpikir, bukan merupakan hakikat ilmu pengetahuan
Ketiga, filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara logis-rasional, agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum
BEBERAPA KALANGAN YG MENGGUNAKAN FILSAFAT ILMU, ANTARA LAIN :
-
-
-
Masyarakat umum yang ingin memperdalam pemahaman tentang ilmu pengetahuan dan konsep-konsep dasar dalam ilmu pengetahuan
-
-
- Periode Klasik
- Periode Abad Pertengahan
- Periode Modern dan Kontenporer
- Periode Kontenporer
Menjelaskan konsep-konsep dasar
- Mendorong pemikiran kritis
Meningkatkan kualitas penelitian
Memahami hubungan antara ilmu dan filsafat
Kontribusi filsafat ilmu yang paling besar adalah pemikiran Popper dengan prinsip falsifikasinya (Popper, 1959). Dalam pengembangan teori teori manajemen seperti pada bidang teori organisasi pada awalnya dilakukan penelitian bersifat eksploratif atau melalui kontemplasi untuk merumuskan teori secara induktif