Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

GRAND THEORY "Pengaruh Resiko Sistematis Terhadap Harga Saham dengan…

- - - - William Shape (1964) dan John Lintner (1965)
    - - Model "Mean-Variance" atau "Portfolio Choice" oleh Haryy Markowitz (1959)
    - - Homogenitas Ekspektasi
      - Trade Off antara risiko dan keuntungan
      - Risk Free Rate
    - - Mengukur tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu sekuritas dan menghubungkannya dengan risiko yang diharapkan
    - - Risk Free Rate
      - Expected Return
      - Return Market
      - Beta
  - - - Invenstor mengambil posisi pada garis batas efisien dengan memaksimlakan utilitas
      - Investor dapat meminjam dan meminjamkan dana apapun dengan tingkat pengembalian bebas resiko
      - Investor memiliki ekspektasi yang homogen
      - Investor memegang investasi untuk satu periode yang sama
      - Investor dapat membeli atau menjual sebagian saham mereka atas sekuritas atau portofolio yang mereka miliki
      - Tidak ada pajak atau biaya transaksi atas pembelian atau penjualan aset
      - Tidak ada inflasi atau perubahan suku bunga
      - Pasar modal berada dalam keseimbangan, dan semua investasi mempunyai harga yang wajar, Investor tidak dapat mempengaruhi harga
    - - Peluang Investasi
      - Persamaan
        
        Persamaan: E(Ri) = Rf + β [E (RM) - Rf] , dimana market Beta: βiM = COV (Ri x RM) / σ2 (RM)
      - Penarikan Kesimpulan
        
        Menemukan serangkaian rencana investasi yang efisien yang mempunyai ekspektasi pengembalian yang sama dan risiko yang lebih rendah, atau risiko yang sama dan pengembalian yang lebih tinggi, atau pengembalian yang lebih tinggi dan risiko yang lebih rendah.
      - Asumsi Keseimbangan Pasar Modal
        
        Mengasumsikan tingkat bunga murni yang umum dimana semua investor dapat meminjam atau meminjamkan dana dengan syarat yang sama
        
        Mengasumsikan homogenitas ekspektasi investor
  - - - Ketidaksetaraan antara suku bunga pinjaman dan pinjaman investor diperkirakan akan menghasilkan trade off antara risiko dan imbal hasil pasar ex-ante
    - - Asumsi
        
        Seorang investor dapat mengambil posisi long atau short yang tidak terbatas pada aset berisiko, dan menyimpulkan bahwa dalam kedua kasus tersebut, porsi berisiko dari setiap portofolio adalah kombinasi tertimbang dari portofolio m, dan z, dimana portofolio m adalah portofolio pasar, dan portofolio z adalah varian minimum portofolio beta nol.
    - - Asumsi
        
        Salah satu asumsi CAPM adalah tidak adanya biaya transaksi, sehingga investor akan membeli atau menjual sekuritas yang salah harga hingga mereka kembali melakukan plot pada SML (Security Market Line)
    - - Asumsi
        
        Jika asumsi ekspektasi homogen di kalangan investor dilonggarkan, dengan kata lain investor tidak akan memiliki ekspektasi yang sama terhadap arus kas masa depan suatu sekuritas, maka setiap investor akan menentukan CML dan SML yang berbeda.
    - - Asumsi
        
        Tingkat pengembalian sebenarnya bagi sebagian besar investor adalah tingkat pengembalian setelah pajak
      - Persamaan
        
        E (R1) (AT) = (Pt - Pb) × (1 - Tcg) + (Div) × (1 – Ti) / Pb
  - - - Tingkat Pengembalian berubah setiap hari, sehingga menciptakan volatilitas dan ketidakpastian
      - Asumsi peminjaman dan peminjaman bebas risiko tidak dibatasi
    - - Kemunculan return market negatif pada suatu waktu
    - - Investor individu tidak dapat memperoleh dan meminjamkan aset pada tingkat bunga bebas resiko yang sama dengan pemerintah
      - Investor memaksimalkan investasi satu periode dan hanya fokus pada risiko dan pengembalian portofolio satu periode
    - - Sulitnya menentukan nilai beta secara tepat sehingga mempegaruhi keakuratan hasil yang diperoleh
      - Variabilitas dalam sekuritas dan ekspektasi imbal hasil portofolio hanya akan dijelaskan oleh perubahan beta pasar dan bukan variabel lain
    - - Menemukan proksi terbaik untuk portofolio pasar yang berada pada minimum variance frontier ketika menerapkan CAPM
  - - - Munculnya beberapa kelemahan dan keterbatasan dalam model CAPM seperti hubungan antara risiko, yang diukur dengan Beta, dan return aset
      - Variabel risiko tambahan atau proksi risiko yang berbeda harus dipertimbangkan dan ditambahkan ke dalam model CAPM
      - Permasalahan peminjaman dan peminjaman pada tingkat bebas risiko pada model CAPM
      - CAPM tidak dapat diuji kecuali portofolio pasar seluruh aset digunakan dalam pengujian empiris
      - Kegagalan teoretis sebagai akibat dari banyaknya asumsi yang disederhanakan, dan meningkatkan kebutuhan akan teori penetapan harga aset alternatif
      - Proksi return pasar dan ketergantungan pada portofolio pasar aset-aset berisiko yang tidak terverifikasi
    - - APT mencakup lebih banyak faktor risiko atau beberapa dimensi risiko dari[ada CAPM ketika memperkirakan risiko investasi individu, pengembalian sekuritas atau pengembalian portofolio
      - APT didasarkan pada proses menghasilkan keuntungan linier sebagai prinsip pertama, dan tidak memerlukan asumsi utilitas atau dibatasi pada satu periode saja
      - tidak ada portofolio tertentu yang berperan dalam APT
    - - Konsep
        
        Return aset dapat diperkirakan dengan bergantung pada proses acak yang ditunjukkan oleh berbagai macam faktor risiko yang dimasukkan dalam model dan diperkirakan akan mempengaruhi return yang dihasilkan oleh seluruh aset
      - Jenis Faktor Risiko
        
        Inflasi
        
        Suku Bunga
        
        Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)
        
        Kurs
        
        Peristiwa politik dan ekonomi
      - Pengembang
        
        Ross (1976)
    - - Pasar modal bersifat persaingan sempurna
      - Investor selalu lebih memilih kekayaan yang lebih banyak daripada kekayaan yang lebih sedikit dengan pasti
      - Proses stokastik yang menghasilkan pengembalian aset dapat direpresentasikan sebagai model faktor K
      - Tidak membutuhkan asumsi investor memiliki fungsi utilitas
      - Tidak membutuhkan asumsi pengembalian sekuritas terdistribusi secara normal
      - Tidak memerlukan asumsi portofolio pasar efisien yang memuat seluruh aset berisiko
    - - Faktor resiko tidak teridentifikasi saat menerapkan APT
      - Faktor relevan yang mempengaruhi pengembalian keamanan harus diidentifikasi dalam pengujian
      - Mengabaikan perbedaan antara model APT dan teori arbitrase asli
  - - - Premi risiko pasar ekuitas tidak dapat diobservasi dan bergantung pada estimasi arus kas masa depan
      - Estimasi premi risiko pasar ekuitas bersifat kontroversial
      - Sulitnya memperkirakan tingkat pengembalian yang diharapkan pada CAPM faktor tunggal
      - Penggunaan CAPM dalam memperkirakan biaya modal ekuitas untuk industri tidak tepat karena adanya ketidakpastian perkiraan premi risiko yang sebenarnya dan perkiraan beta industri yang tidak tepat
    - - Efektif dalam memperkirakan biaya modal (Moyer et al., 2001)
      - Efektif sebagai alat evaluasi kinerja invenstasi (Campbell et al.,1997)
      - Efektif sebagai alat studi peristiwa efisiensi pasar (Fama & French, 1997)
- - - - Kumpulan atas beberapa sekuritas dengan
        tujuan untuk mengurangi resiko dan mendapatkan return sesuai dengan yang diharapkan
    - - Harry Markowits (1952)
    - - Single Index Model
        
        Memprediksi harga atau return sekuritas dengan
        menggunakan indeks pasar sebagai predictor
        
        Indeks pasar dianggap
        berpengaruh terhadap harga sekuritas
      - Single Factor Model
        
        Memprediksi harga atau return sekuritas dengan menggunakan satu faktor sebagai predictor
        
        Faktor tertentu dianggap berpengaruh terhadap sekuritas
    - - Memformulasikan keberadaan unsur return dan risiko dalam suatu investasi, dimana unsur risiko dapat diminimalisir melalui diversifikasi dan mengkombinasikan berbagai instrumen investasi kedalam portofolio
    - - Mean (Rata-Rata)
        
        Pengukuran tingkat return (pengembalian)
      - Variance (Varian)
        
        Pengukuran tingkat risiko
    - - Usaha memaksimalkan ekspektasi return (mean) dan meminimumkan ketidakpastian/risiko (varian) untuk memilih dan menyusun portofolio optimal
    - - Expected Return
      - Standar Deviasi baik sekuritas maupun
        portofolio
      - Korelasi antar Return
  - - - 7) Menghitung Risiko (varians dan standar deviasi) dari portofolio
      - 6) Menghitung Expected Return (tingkat keuntungan yang diharapkan) dari portofolio
      - 5) Menghitung Koefisien Korelasi harga saham antar perusahaan
      - 4) Menghitung Kovarian antara dua buah saham dalam portofolio
      - 3) Menghitung Risiko (varians dan standar deviasi) investasi tiap perusahaan
      - 2) Menghitung Expected Return (nilai yang diharapkan) saham tiap perusahaan
      - 1) Menghitung Return (tingkat keuntungan) tiap perusahaan.
  - - - Portofolio yang memberikan return ekspektasi terbesar dengan risiko tertentu atau memberikan risiko yang terkecil dengan return ekspektasi tertentu
    - - Subjektivitas preferensi seorang investor dalam menentukan prioritas dalam investasi yang dilakukannya di masa yang akan datang
    - - Preferensi investor yang lebih memprioritaskan tingkat return yang maksimum dengan tingkat risiko tertentu
      - Preferensi investor yang lebih memprioritaskan risiko sebuah investasi yang minimum dengan tingkat return investasi tertentu
    - - Apabila koefisien korelasi -1 (negatif sempurna) artinya return kedua aset mempunyai kecenderungan perubahan berlawanan arah pada satu periode waktu
      - Apabila koefisien korelasi sebesar +1 (positif sempurna) maka return kedua aset mempunyai kecenderungan perubahan searah pada satu periode waktu sehingga pembentukan portofolio atau diversifikasi tidak akan mempengaruhi
      - Faktor penting dalam diversifikasi portofolio adalah korelasi
        yang rendah antar return aset pembentuk portofolio
      - Makin rendah koefisien korelasi maka semakin besar pula potensi manfaat dari diversifikasi tersebut
  - - - CAPM
      - Markowitz Model
      - Single Index
    - - Sharpe Ratio
        
        Pengukuran portofolio berdasarkan perbandingan antara return (tingkat imbal hasil investasi) dengan standar deviasi untuk mendapatkan rasio portofolio
    - - Sebuah perpaduan antara tingkat pengembalian investasi dan risiko investasi yang terbaik
  - - - Keuntungan yang didapat investor atas aktivitas investasi yang dilakukannya
      - Faktor:
        1) Frekuensi perdagangan dan Volume perdagangan / Trading Volume
        2) Kaptalisasi pasar / Market capitalization
    - - Return investasi di masa datang yang sangat mungkin berlainan dengan return actual yang diterima (nilai return rata-rata
    - - Return investasi dalam berbagai instrumen
        keuangan selama satu periode tertentu
    - - Potensi kerugian yang dapat dialami investor dari aktivitas investasi
      - Jenis :
        
        Resiko Suku Bunga
        
        Suku bunga meningkat maka harga saham akan turun,
        begitu pula sebaliknya
        
        Resiko Pasar
        
        Fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi variabilitas return suatu investasi disebut sebagai resiko pasar
        
        Resiko Inflasi
        
        Jika inflasi mengalami peningkatan, investor biasanya menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasi penurunan daya beli yang dialaminya
        
        Resiko Bisnis
        
        Resiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu jenis industri
        
        Resiko Finansial
        
        Semakin besar proporsi utang yang digunakan
        perusahaan, semakin besar resiko finansial yang dihadapai perusahaan
        
        Resiko Likuiditas
        
        Kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat sekuritas diperdagangkan, semakin liquid sekuritas tersebut, begitu pula sebaliknya.
        
        Resiko nilai tukar mata uang
        
        Resiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik dengan nilai mata uang negara lainnya.
        
        Resiko Negara
        
        Resiko ini disebut juga resiko politik, karena sangat berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara.
    - - Resiko Sistematis
        
        Dapat dilakukan diversifikasi
      - Resiko Tidak Sistematis
        
        Tidak dapat dilakukan diversifikasi
        
        Seperti: Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar, Inflasi, Resesi, dll.