EVALUASI LAINNYA
- Hitung waktu kedaluwarsa (t90)
Hitung Waktu Paruh (t1/2)
Faktor penguraian
kelarutan
sensitivitas cahaya
Hitung
Orde 0
Orde 1
Orde 2
click to edit
click to edit
click to edit
t90 = 0,105/k
t1/2 = 0,693/k
ln [A] = ln [A]0 - kt
t90 = 0,1 * D0/k0
t1/2 = 0,5 * D0/k0
[A] = [A]0 - kt
t90 = 1 / 9kD0
t1/2 = 1/k*D0
1/[A] = 1/[A]0 + kt
Q 10 methods
utk hitung exp date teoritis
berdasar rasio k pada 2 suhu berbeda
Degradasi produk farmasi, umumnya pada Energi aktivasi (Ea) 13-24 kkal/mol => maka Q10 2-4
Q10 = faktor rasio k pada perubahan suhu 10C
Q10 = 2 bermakna saat suhu dinaikan 10 C, laju reaksi berubah 2x lipat, saat suhu diturunkan 10C, laju reaki turun jadi 1/2 nya
Maka t90 (temp 2) = t90 (temp 1)/Q10^(delta t/10)
contoh
produk masa simpannya 4 tahun saat disimpan 5C, Ea 24 kkal/mol. Berapa masa simpan di suhu ruang?
t90n(temp 2) = 4 thn/4^(25-5/10) = 0,25 thn ~ 3 bulan
- Uji Stabilitas
Jenis
Accelerated
Intermediate
Long term
On going
Stress test
In use
produk disimpan di suhu ruang
utk ED dan suhu penyimpanan
utk periksa di suhu 30C saat ada perubahan signifikan selama uji accelerated. (zona iklim III dan IV tidak perlu uji ini)
utk ED dan suhu penyimpanan. tidak ada batas waktu maksimal uji ED
utk evaluasi sediaan selama masa hidup/shelf life + 1 thn
bisa jadi data pegangan kalo ada komplain
utk tahu profil orde degradasi obat
suhu 40C atau lebih dengan peningkatan 10C dan RH >= 75%
utk multidose. produk tetep oke dlm penggunaan meski udh dibuka
Long term
Intermediate
Accelerated
25C / 60%* RH or 30C / 65% RH or 30C / 75% RH
minimum selama 12 bulan
sampling = 0, 6, 9, 12 bulan
30C / 65% RH
minimum 6 bulan
sampling 0, 3, 6 bulan
40C / 75% RH
minimum 6 bulan
samplling 0, 3, 6 bulan
produk di suhu dingin 5C
suppo, insulin, albumin, oksitocin
produk di suhu beku <5C
Long term/real time
Accelerated
5C / -
12 bulan
25C / 60% RH or 30C / 65% RH or 30C / 75% RH
6 bulan
Long term/real time
Accelerated
5C / -
minimal 6 bulan
-15C / -
minimal 12 bulan
Zona Stabilitas Tempat (ICH)
I
II
Subtropis & Mediteranian
III
IV
IVb
Sedang
Eropa Barat Daya
Asia Timur ,Afrika
Panas, Kering
Arab, Australia
Tropis panas lembap
Asia selatan, brazil
Panas, sangat lembap
ASEAN
- Beyond Use Date BUD 2021
Non preserved aqueous 14 hari
Preserved aqueous 35 hari
Nonaqueous dosage form (suppo, salep) 90 hari
Solid dosage form 180 hari
others
OTM minidose 3 x 24 jam
OTM OTT multidose 28 hari
Insulin pen setelah dibuka 28 hari
antibiotik oral susp rekons 7 hari
BUD lebih pendek utk
EXP date API lebih awal dari BUD
BUD lain
BUD racikan steril
Kategori low medium high risk dengan penyimpan di RT (<25C), cold room (2-8C), frozen state (-25- -10C)
BUD vaksin yang pernah digunakan
pada 2-8C ke OPV pada frozen state
Polio (Oral PV) - 2 mgg
IPV (inactivated poliovius) 4 mgg
DPT-Hib-HB - 4 mgg
BCG - 3 jam
Campak - 6 jam
MR - 6 jam
UJI Pra Klinis, Uji Klinis, BA/BE
Jenis Uji
Praklinik - hewan
Farmakologi (kesesuaian in vivo dan in vitro)
Farmakokinetik - utk penentuan dosis dan aturan pakai
Farmasetik - formulasi, stabilitas, bentuk sediaan
Toksikologi - safety
Klinik - Manusia
Fase 1
- toksisitas keamanan - tolerabilitas obat
- 20-50 orang sehat
- dosis = 1/50 dosis minimal yg berefek. Aman? dosis dinaikkan perlahan
- uji = hematologi, faal hati, urin rutin, dll
Fase II
- Efek farmakologi
- 100-200 pasien
- korelasi dosis-efek => dosis optimal
- dibandingkan dgn placebo atau obat standar
Fase III
- menjamin obat benar berkhasiat dan bgmn dia dibandingkan obat standar (lebih efektif? lebih aman? dll)
= 500 pasien
- lihat ES
- dibandingkan dengan placebo, obat yg sama beda dosis, obat berbeda utk indikasi yg sama
Fase IV
- post marketing drug surveilance.
Pengujian sambil produk diedarkan untuk umum
Uji BIoavailabilitas (F)
- % obat yg masuk ke sistemik
- Misal F oral 100%, maka AUC oral = AUC iv, obat terabsorpsi sempurna dan tidak ter-biotransformasi pada saat first pass metabolism
- Bioavailabilitas absolut (membandingkan oral dgn iv)
F abs = (AUC po / Dosis po) / (AUC iv / Dosis iv) - BIoavailabilitas relatif, membandingkan produk A dengan B
rumusnya, ganti po = A, ganti iv = B
Uji Bioekivalensi
(ekivalensi in vivo)
- Uji FARMAKOKINETIK produk copy/me too > bandingkan dengan produk komparator
- utk tahu efek terapeutiknya bioekivalen atau bioINekivalen?
- Bioekivalen jika parameter farkin tidak menunjukkan perbedaan bermakna scr statistik
Uji Disolusi Terbanding (UDT)
(ekivalensi in vitro)
- Uji DISOLUSI produk copy/me too > bandingkan dengan komparator
- utk tahu profil disolusinya similar (f2 ?= 50) atau tidak
- biasanya nilai f1 15 (0-15) dan nilai f2 >50 (50-100).
Kriteria Ekivalensi (BPOM)
Obat wajib Ekivalensi In vivo
Obat yang tidak perlu uji ekivalensi
Obat yang cukup UDT
- Obat yg tidak perlu in vivo
- Obat copy dengan kekuatan sediaan lebih rendah, dibuat oleh pabrik yg sama dgn % komposisi eksipien yg sama
- Obat BCS 1 dan 3 (syarat = terlarut >= 85% dlm 15 menit pada pH 1,2; 4,5; 6,8)
- Oral - lepas cepat - bekerja sistemik, jika penuhi min 1 kriteria berikut
- Obat kritis yg butuh respon terapi pasti, spt OAT, antiretroviral, antibiotik, antihipertensi, antiasma, antiepilepsi
- Indeks terapi sempit (kurvaa dosis-respon curam, spt digoksin, antiaritmia, antikoagulan, obat sitostatika, litium, fenitoin, siklosporin, sulfonilurea, teofilin
- terbukti ada masalah BA/BE dgn obat tsb atau yg strukturnya mirip atau formulasi mirip spt absorpsi bervariasi, eliminasi presistemik tinggi, FK nonlinear, permeabilitas rendah
- Non oral & non parenteral - bekkerja sistemik
misal transdermal, supo, permen nikotin, gel tetosteron, kontrasepsi bawah kulit - Lepas lambat/modified release - bekerja sistemik
- Kombinasi tetap - bekerja sistemik, minimal salah satu API uji in vivo
- Kasus tertentu (obat oral, nasal, okular, dermal, rektal, dll yg utk lokal or tidak utk diabsorpsi sistemik. => uji BE dengan studi klinik atau farmakodinamik, dermato farmakokinetik komparatif, dan/atau in vitro. Kondisi tertentu bisa diminta, pengukuran kadar obat dalam darah
- Copy - iv larutan dalam air - API sama - kadar molar sama dgn pembanding
- Copy - parenteral lain, larutan dlm air - API sama - kadar molar sama - eksipien sama/mirip dlm kadar yg sebanding spt pembanding
- Copy - oral larutan, API dengan kadar molar sama - eksipiennya tdk mempengaruhi transfit/permeabilitas GIT
- Copy - bubuk utk dilarutkan
- Copy - gas
- Copy - OTM OTT larutan dlm air - API kadar molar sama dan eksipien yg praktis sama dlm kadar yg sebanding
- Copy - topikal, larutan dlm air
- Copy - larutan utk aerosol atau inhalasi nebulizer atau semprot hidung yg dipakai tanpa alat
Bioekivalensi Produk
Alternatif Farmasetik
Ekivalen farmasetik
Ekivalen terapeutik
Alternatif terapeutik
2 produk dinyatakan bioekivalen jika keduanya mempunyai ekivalensi farmasetik atau merupakan alternatif farmasetik dan pada pemberian dengan dosis molar yg sama akan memberikan BA sebanding => efek sama
- mengandung senyawa aktif sama, tapi beda bentuk kimia (garam, ester, dll) atau beda bentuk sediaan atau beda kekuatan sediaan
- beda bentuk sediaan dan kekuatan dlm satu line produk dr manufakturrr yg sama
- Produk lepas lambat dengan produk lepas segera dgn bahan aktif sama
NOTE: jumlah dan bentuk sediaan ga harus sama. contoh: kinidi sulfat 200 mg tablet dan kapsul
- jika mengandung bahan aktif identik (jenis, kekuatan) dengan bentuk sediaan dan penghantaran SAMA
- wajib penuhi syarat standar/kompendial (identitas, kemurnian, kualitas, kekuatan)
- Ga harus sama: bentuk, scoring, mekanisme pelepasan, kemasan, eksipien, Exp date, cara simpan
contoh: amoksisilin 500 mg tab dari 2 industri berbeda
- Jika ekivalen farmasetik ATAU merupakan alternatif farmasetik. DAN pada pemberian dosis sama, memberikan efikasi dan keamanan sebanding. => ditunjukkan dengan uji klinis
- Jika bahan aktif tidak sama utk tujuan terapeutik/klinis yg sama, kelas farmol yg sama
contoh: amoksisilin-ampisilin, kloramfenikol-tiamfenikol, insulin detemir-glargine, insulin lispri-aspart
Uji Disolusi VS UDT
- Tujuan
- UD utk quality control, pengembangan formula
- UDT utk uji bioekivalensi
- Sampel uji
- UD 6 tab uji (tahap 1)
- UDT 12 tab uji dan 12 tab pembanding
- Media disolusi
- UD sesuai farmakope/usp
- UDT : pH 1,2 (HCl), pH 4,5 (dapar asetat), pH 6,8 (dapar fosfat)
- Parameter
- UD %Q terlarut, TQ%
- UDT f2
- Kriteria Penerimaan
- UD: tahap - sampel uji - Kriteria penerimaan
S1 - 6 - tiap unit >= Q+5%
S2 - +6 - Rata2 S1+S2 >= Q DAN tidak boleh ada satupun < Q-15%
S3 - +12 - Rata2 S1+S2+S3 >= Q dan maks 2 unit yg <= Q-15% dan ga boleh ada yg <= Q-25% - UDT f2 >= 50 (produk uji ekivalen dengan produk pembanding/inovator)
jika dalam 15 menit, produk uji terlarut >= 85%, dinyatakan bioekivalen tanpa perlu menghitung f2
Metode Farmakovigilans
Farmakovigilans = deteksi, nilai, pahami, respon dan cegah ESO (efek samping obat)
ESO = respon thd obat yg membahayakan, tidak diinginkan, pada dosis biasa atau masalah potensial terkait penggunaan obat2an
Cara Fargil adalah dgn pemantayan dan pelaporan
- aspek keamanan obat
- perubahan profil manfaat-risiko obat
- aspek mutu yg mempengaruhi obat
IPC
Teori
selama proses produksi berlangsung (awal, tengah, akhir), pada tahap tertentu
utk deteksi defect dan penyesuaian parameter mesin dlm proses produksi
oleh
- produksi -> memastikan mesin dan alat produksi / proses produksi shg produk memenuhi syarat
- QC -> meyakinian bahwa produk yg dihasilkan di tahap tertentu telah penuhi spesifikasi (ditetapkan sblm lanjut ke proses selanjutnya).
contoh ipc kekerasan tablet di awal utk pastikan parameter mesin sesuai. di tengah dan akhir utk pastikan mutu produk terjaga selama proses pencetakan
contoh
Tablet
- Setelah pencampuran seluruh bahan => IPC keseragaman kadar
- GB => setelah pengeringan granul => IPC kadar air
- GB => setelah pencampuran dgn fase luar => homogenitas, kadar air, kadar API
- Setelah cetak => kesegaraman kadar, bobor, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur disolusi
- Saat pengemasan => Penampilan, kebocoran, penandaan
Suspensi dan sirup
- Setelah mixing semua => keseragaman kadar, organoleptis, pH, BJ, viskositas
- Filling dan capping => penampilan, kebocoran, volume
- Labelling => penampilan, penandaan
- Kemasan sek => penampilan, penandaan
Lainnya
Jenis Bahan
Sampel
Sampel petinggal
Sampel pembanding
Bahan Aktif
Proses
Eksipien
Produk antara
Proses
Produk ruahan
(tinggal 1 tahap lagi,
pengemasan)
Kemasan
primer
Kemasan
sekunder
Produk jadi
Sampel produk jadi dalam kemasan lengkap dari satuan batch
sbg contoh, tampilan, kemasan, label, brosur, no bets, exp date jika dibutuhkan selama masa edar bets tsb
- jumlahnya = minimal 2x analisus lengkap
- disimpan selama ED + 1 tahun
- sampel suatu batch, dari bahan awal, bahan pengemas, atau produk jadi yang disimpan untuk tujuan pengujian selama masa edar bets terkait
- jumlahnya = sampel petinggal