Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
GASTROINTESTINAL - Coggle Diagram
GASTROINTESTINAL
NEMATODA USUS
Ancylostoma duodenalis
Strongyloides stercoralis
Necator americanus
Enterebius vermicularis
Trichuris trichiura
Trichinella spiralis
Ascaris lumbricoides
GASTRITIS
Histopatologi
adanya neutrofil tingkat 2 atau sel mononuklear di setidaknya satu situs biopsi lambung atau neutrofil tingkat 1 atau sel mononuklear.
Komplikasi
Ulkus peptikum, Gastritis atrofi, Metaplasia/displasia lambung, Kanker lambung , Anemia defisiensi besi , Pendarahan lambung, Achlorhydria, Perforasi lambung, Limfoma jaringan limfoid terkait-mukosa (MALT), Tumor neuroendokrin (NET)
Patofisiologi
adhesive sel, kerusakan sel, respon imun, dan peradangan
Pengobatan
Gaya hidup tidak mengkonsumsi alkohol, merokok, obat anti-inflamasi, dan makanan pedas, serta mengelola stres, terapi imunomodulator pada enteropati autoimun, dan modifikasi diet pada gastritis eosinofilik.
endoskopi dan biopsi
Etiologi
H. pylori
Gastritis autoimun
Gastritis parasit
Reflux asam empedu
Penyakit menetrier
Gastritis adalah peradangan yang mengenai mukosa lambung, dan mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung di dalam saluran pencernaan
GERD
Patofisiologi
Gangguan Fungsi Sfingter Esofagus Bawah (LES) dan Relaksasi Sfingter Esofagus Bawah Sementara (TLESRs)
Hernia hiatus memainkan peran penting dalam patogenesis GERD menghambat fungsi LES
Histopatologi
peradangan, hiperplasia sel basal, perpanjangan papila, dan dilatasi ruang antar sel.
Etiologi
Kelainan motorik, gangguan LES, Pengosongan lambung yang tertunda, usia > 50 than, rokok, alkohol, dań penggunaan NSAID+
Komplikasi
Erosif esofagitis, ketatnya esofagus, barrett esofagus
gangguan pencernaan kronis yang ditandai dengan regurgitasi isi lambung ke kerongkongan
Pengobatan
farmakologi : PPI, ARH2, prokinetik, antasida
non farmakologi : Modifikasi gaya hidup (menghindari makan setidaknya 3 jam sebelum tidur peningkatan ujung kepala tempat tidur, modifikasi diet cokelat, kafein, dan makanan pedas, jeruk, dan minuman berkarbonasi.
ESOFAGITIS
Esofagitis adalah peradangan pada mukosa esofagus akibat penyakit refluks gastroesofageal (GERD
Etiologi
Lemahnya LOS, hernia hiatus, obesitas, kehamilan, gangguan produksi air liur, genetik, merokok minum alkohol, stress
Patofisiologi
regurgitasi asam lambung, enzim peptik, dan asam empedu naik ke kerongkongan
Histopatologi
Cedera epitel dan infiltrasi neutrofilik pada epitel, Proliferasi papila sel basal di esofagus distal, Ruang antar sel melebar di dalam epitel skuamosa
Komplikasi
barrett esofagus, ulkus peptik, kanker lambung, disfagia, perduraban, anemia
Pengobatan
Gaya hidup tidak mengkonsumsi alkohol, merokok, obat anti-inflamasi, dan makanan pedas, serta mengelola stres
PPI, ARH2, prokinetik, antasida
ULKUS PEPTIKUM
Patofisiologi
H. pylori merusak sekresi bikarbonat, meningkatkan perkembangan keasaman dan metaplasia lambung.
Histopatologi
terdapat ulkus di lengkungan, batas ulkus teraktur
Etiologi
Infeksi H. Pylori, kaker, merokok, alkohol, infeksi virus
Komplikasi
Pendarahan gastrointestinal bagian atas, obstruksi saluran keluar lambung, perforasi, penestrasi, kanker lambung
adalah penghentian lapisan dalam saluran pencernaan (GI) karena sekresi asam lambung atau pepsin dan meluas ke lapisan otot propria dari epitel lambung
Pengobatan
Gaya hidup tidak mengkonsumsi alkohol, merokok, obat anti-inflamasi, dan makanan pedas, serta mengelola stres
endoscopi, PPI, ARH2, antasida
OBAT
Antasida
membantu menetralkan asam lambung biasanya obat ini digunakan untuk mengatasi reflux pada asam lambung ringan.
ARH2
berfungsi mengurangi produksi asam lambung.
Prokinetik
Prokinetik adalah jenis obat yang meningkatkan motilitas Gastrointestinal dengan meningkatkan kontraksi tanpa mengganggu ritme nya
Domperidone, betanakol, cisapride, metoklopramid
Sucralfate
untuk mengobati ulkus duodenum, luka epitel, mucositis yang diinduksi kemoterapi, prokttitis radiasi, ulkus pada penyakit Behcet, dan luka bakar
PPI
mengurangi sekresi asam di perut
Omeprazol, esomeprazole, lansoprazole, dexlansoprazole, pantoprazole, rabeprazole
Antibiotik
Sebagai kombinasi dalam mengatasi infeksi H. pylori
DISPEPSIA
Dispepsia adalah keluhan nyeri (“abdominal pain”) atau perasaan gak enak (“abdominal discomfort”) yang bersifat menetap atau berulang di daerah epigastrium
Keluhan ini ditandai dengan rasa pedih, panas, kembung, mual, muntah, cepat kenyang, dan pengeluaran gas yang berlebihan (bersendawa).
Dispepsia Fungsional
Patofisiologi
Mekanisme makroskopik
Penundaan pengosongan lambung, pengosongan lambung yang cepat, disritmia lambung, dan hipomotilitas antral
Perubahan hipersensitivitas visceral pada sistem saraf
Refluks gastroesofagus (GERD)
Mekanisme mikroskopik
Peradangan gastroduodenum, ditandai dengan limfosit yang diubah
Perubahan mikrobioma usus dan infeksi Helicobacter pylori
Perubahan sensitivitas terhadap asam duodenum atau lipid merusak integritas mukosa.
Dispepsia fungsional adalah salah satu gangguan pencernaan fungsional yang paling umum dan hanya erosi namun tidak ada luka
Dispepsia organik
Dispepsia yang ditandai dengan ketidak normalan pada saluran cerna baik tukak lambung, tukak usus, GERD atau kanker.
Pengobatan
non farma : psikoterapi, buspirone, modifikasi diet, modifikasi gaya hidup
farmakologi : PPI, ARH2, prokinetik, antasida
ORGAN PENCERNAAN ATAS
Pharynx
Esofagus
Cavum oris
cavitas oris propria
fissura oris
vestibulum oris
lingua
dentes
glandular salivatoria
musculus masticatori
Gaster
pyloric
Tunika muscularis gaster
fundus
angular incisura
cardia
SITI AISAH NASUTION (2208260037)