GASTROINTESTINAL
ANATOMI
Gaster
fundus ( berbentuk kubah, dibagian kiri cardia)
korpus (2/3 dari lambung)
pars cardiaca (berhubungan dengan esofagus)
pars pylori (terdiri dari anthrum pyloricum dan pylorus)
ESOFAGUS
pada bayi 8-10 cm diameter 0,5 cm
ujung atas pada tulang rawan kortikoid, bagian bawah pada orifisium cardia
organ silindris berongga, panjang dewasa 25 cm diameter 2 cm)
terdapat sfingter esofagus atas dan bawah
EMPEDU
berwarna hijau, berbentuk pir, panjang sekitar 10 cm atau 4 inci
PANKREAS
mensekresikan getah pankreas melalui duktus wirsungi ke saluran empedu dan kemudian ke usus halus
PERBEDAAN
DISPEPSIA
kesulitan dalam mencerna makanan yang ditandai oleh rasa nyeri atau terbakar di epigastrium yang pasif atau berulang atau rasa tidak nyaman dari gejala yang berhubungan dengan makanan.
GERD
suatu kondisi refluks isi lambung ke esofagus dan dapat menimbulkan gejala tipikal seperti heart burn, rasa pahit di mulut, mual dan disfagia yang dapat mengakibatkan kerusakan mukosa esofagus yang dalam waktu yang lama dapat menimbulkan komplikasi seperti barret esofagus.
GASTRITIS
Peradangan pada dinding lambung, terutama pada selaput lendir lambung. Dijumpai timbul secara mendadak biasanya ditandai dengan adanya rasa mual dan muntah, nyeri, perdarahan, rasa lemah, nafsu makan yang turun dan sakit kepala.
ULKUS PEPTIKUM
penyakit yang dapat disebabkan kerusakan pada lapisan mukosa, sub mukosa sampai lapisan otot saluran cerna yang disebabkan aktifitas pepsin dan asam lambung.
PATOFISIOLOGI & PATOGENESIS
GERD
Patogenesis ( menurunnya tonus LES, bersihan asam dan lumen esofagus menurun, kahanan epitel esofagus menurun)
Patofisiologi (disebabkan aliran balik/refluks isi lambung ke dalam esofagus.
DISPEPSIA
Patogenesis (riwayat penyakit, riwayat penyakit keluarga, pola hidup yang tidak sehat)
Patofisiologi (bakteri H.Pylori, ketidak normalan molilitas, gangguan sensor ivisceral dll)
GASTRITIS
Patogenesis (stress, agen korosit, ataupun konsumsi obat"an seperti aspirin)
Patofisiologi (ketidak seimbangan antara faktor agresif dan faktor pertahanan)
ULKUS
Patogenesis ( infeksi H. Pylori menyebabkan inflamasi pada mukosa lambung)
Patofisiologi ( adanya aktifitas pepsin dan asam lambung serta radikal bebas sebagai faktor perusak)
FAKTOR RESIKO
Keteraturan makan dan makanan
Obesitas
Tingkat stress
GEJALA TAMBAHAN
Mual muntah
Gejala asma
Heart burn
Disfagia
Regurgitasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Endoskopi
Tes Perfusi Asam ( Tes bernstein)
PPI (Proron Pum Inhibitor)
Manometri esofagus
Pemantauan PH esofageal
Esofagografi barium
KOMPLIKASI
GERD
Erosi gigi
Barret's esofagus
Batuk asma
adelio karsinoma
Esofagitis
DISPESIA
Luka pada dinding lambung yang dalam atau melebar
GASTRITIS
Diferensiasi vitamin B
Kanker lambung
Radang lambung atrofik
Perforasi lambung
Anemia
Tukak lambung
ULKUS PEPTIKUM
Penyempitan dan obstruksi
Perforasi
Perdarahan
FARMAKOLOGI
H2 Blocker
PPI (Proton Pump Inhibitor)
Antasida