Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Respon Imun - Coggle Diagram

- - - - Infeksi dengue virus (DENV) pada manusia dimulai dari ketika seseorang tergigit oleh nyamuk pembawa DENV yaitu primary Aedes aegypti
      - Lalu virus akan penetrasi ke kulit terutama di bagian dermis kulit. Sel akan berikatan dengan reseptor pada sel monosit, dendritik, dan langerhans.
      - Di dalam sel tersebut, DENV akan bereplikasi dan sel yang terinfeksi akan menghasilkan IL-8, TNF-α, and IFN-α and IFN-β yang memberikan sinyal untuk immune response seperti neutrofil, sel nk, dan sel T
      - Di sisi lain sel langerhans akan masuk ke sistem limfatik dan menyebabkan viremia. Melalui sistem limfatik, virus diedarkan ke jaringan lain seperti di hati, sumsum tulang, dll.
      - Neutrofil, sel nk, sel T yang dibawa oleh peredaran oleh respon dari sitokin akan menyebabkan perubahan struktur sel endotel (EC) sehingga terjadi inflamasi
      - Gejala ini ditandai dengan timbulnya petechiae dan purpura yang merupakan gejala primary dengue fever
      - Infeksi primer menginduksi kekebalan seumur hidup seseorang terhadap serotipe tertentu, tetapi tidak terhadap infeksi sekunder oleh serotipe lain.
    - - Makrofag yang terinfeksi oleh DENV akan menghasilkan sitokin yang akan memberi sinyal untuk neutrofil
      - Neutrofil yang dibawa melalui peredaran darah akan keluar dari pembuluh darah karena sitokin akan mengubah konformasi dari struktur EC menjadi lebih renggang
      - Terjadi pendarahan yang ditandai dengan petechiae dan purpura di kulit
    - - Selain makrofag dan sel langerhans, sel dendritik juga karena adanya NS1 akan melakukan antigen presenting dan diterima oleh sel T dan nantinya akan menghadirkan sel NK
      - PBMS (sel T dan sel NK) juga merespon adanya NS1 dan menghasilkan proinflamatori sitokin dan kemokin
      - Sel B juga akan menghasilkan antibodi khusus NS1 untuk memusnahkan keberadaannya
      - NS1 dalam darah ternyata dapat mengganggu glycocalyx dan MIF yang dihasilkan oleh EC sehingga MIF akan rilis dan bersama dengan sitokin dan kemokin dan juga glikokaliks yang terganggu akan menyebabkan perubahan struktur dari EC
      - Antibodi yang masuk ke peredaran darah melakukan aktivitas silang yang menargetkan EC, platelet, dan plasminogen yang meningkatkan koagulasi. Serta NS1 juga mengganggu sistem komplemen
    - - Orang yang terinfeksi mengalami gejala akut demam berdarah ketika terdapat tingkat virus yang tinggi dalam aliran darah. Ketika respons kekebalan tubuh melawan infeksi dengue, sel B orang tersebut mulai memproduksi antibodi IgM dan IgG yang dilepaskan ke dalam darah dan cairan getah bening, di mana antibodi ini mengenali dan menetralkan virus dengue dan molekul virus, seperti protein NS1 dengue. Respons kekebalan tubuh akan membasmi virus, yang berujung pada pemulihan.
    - - Infeksi DENV sebelumnya diamati pada limpa, ginjal, paru-paru, dan hati melalui DC, monosit, dan makrofag.
      - Kondisi viremia dapat dideteksi segera setelah 24-48 jam sebelum timbulnya gejala klinis dan dapat bertahan hingga 10-12 hari.
      - Gejala Infeksi DENV termasuk demam yang tiba tiba nyeri tubuh, sakit kepala, mual dan muntah, nyeri sendi, ruam, dan nyeri retro-orbital
      - ebagian besar pada anak-anak <15 tahun dan hingga 2% dari
        total kasus DENV mengalami perkembangan infeksi menjadi kondisi Demam Berdarah Dengue (DBD)/ Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) yang mengancam jiwa, yang dapat menyebabkan kerusakan hati dan meningkatkan permeabilitas pembuluh darah, trombositopenia, dan manifestasi perdarahan yang dapat mempengaruhi kulit, hidung, gusi, dan saluran pencernaan.
      - Dengue Shock Syndrome (DSS), bentuk DBD yang paling parah, ditandai dengan denyut nadi yang lemah dan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, yang merupakan hasil dari rusaknya sistem vaskular karena hipovolemia yang disebabkan oleh kebocoran pembuluh darah
  - - - Dengue Fever
        
        Sakit Kepala, Nyeri dibelakang bola mata, Pegal
        
        Nyeri sendi, Mialgia, Ruam kulit
        
        Manifestasi pendarahan, leukopenia, Trombositpenia, peningkatan hematokrit
      - Perjalanan Penyakit Dengue
        
        Dengue adalah infeksi dengan manifestasi kompleks dengan masa inkubasi 4-10 hari, dan memiliki 3 fase dalam perjalanan penyakitnya
        
        Fase Febris/Fase Demam
        
        Demam mendadak tinggi, berlangsung 2-7 hari
        ● Disertai dengan facial flushing, eritema kulit, sakit di seluruh tubuh, mialgia, stralgia, sakit kepala, dan Fase viremia dengan suhu tertinggi terjadi 3-4 hari pertama setelah onset demam, namun kemudian turun dengan cepat hingga tidak terdeteksi dalam beberapa hari berikutnya
        
        Fase kritis
        
        Penurunan suhu tubuh hingga 35,7-38oC terjadi pada hari 3-7 perjalanan penyakit, Biasanya terjadi kebocoran plasma (24-48 jam), Terjadi peningkatan permeabilitas kapiler dan kadar hematokrit, Dapat terjadi syok perdarahan
        
        Fase Konvalesens
        
        Kebocoran plasma berhenti dan reabsorpsi cairan dimulai, Hematokrit kembali normal
        
        Leukosit dan trombosit meningkat
        
        Indikator: Penderita merasa membaik dan nafsu makan meningkat serta tanda vital mulai membaik
        
        Dilakukan pengelolaan cairan intravena
        → menghindari kelebihan cairan
      - Dengue Haemorrheagic Fever
        
        Demam 2-7 hari mendadak, tinggi, terus menerus disertai dengan:
        
        Manifestasi pendarahan, Trombositopenia (jumlah trombosit ≤
        100.000/mm3)
        
        Adanya tanda-tanda kebocoran
        plasma akibat peningkatan permeabilitas vaskular yang ditandai:
        
        Peningkatan hematokrit ≥ 20%
        
        Peningkatan hematokrit ≥ 20%
        
        Efusi pleura, asites, atau
        hipoproteinemia/hipoalbumine mia
        
        Demam
        
        Demam tinggi ( >40°C) yang mendadak, terus menerus, berlangsung selama 2-7 hari
        
        Setelah hari ke-3 saat demam mulai menurun, dapat terjadi syok (selama demam hari ke 3-6)
        
        Tanda-tanda pendarahan
        
        Penyebab → vaskulopati, trombositopenia dan gangguan fungsi trombosit, serta koagulasi intravaskular yang menyeluruh
        
        Jenis → perdarahan kulit, seperti uji tourniquet (+), petekie, purpura, ekimosis dan perdarahan konjungtiva
        
        Pada anak yang belum pernah mengalami mimisan, mimisan merupakan tanda penting
- - - - Pembuluh darah menghasilkan Monocyte-derived DCs (moDCs) sekaligus NK sel, NKT sel, dan CD8+ sel dan CD8+ sel kemudian membunuh sel-sel dendritik yang terinfeksi