Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
GENITO URINARY SYSTEM - Coggle Diagram
GENITO URINARY SYSTEM
ANATOMI
Ginjal
bagian
korteks
merah kecoklatan dan tampilannya bergranular.
medula
ungu gelap outer zone
ciri
padat
berwarna merah kecoklatan
memiliki bentuk yang bermacam-macam
unilobar
multilobar
tidak simetris
letak
biasanya ditemukan menekan bagian langit2 abdomen
Ureter
sebagian besar bergerak secara sagital menuju abdomen
membengkok ke medial saat memasuki pelvic cavity
memasukigenital fold pada pria atau broad ligament pada wanita
berlanjut ke dalam vesika urinaria
Vesika urinaria
struktur
terbungkus oleh serosa
3 lipatan yang ngehubungin pembungkus serosa ini ke dinding abdomen dan pelvis
otot VU berfungsi untuk menekan dan mengosongkan kandung kemih
saat mengecil
bentuknya kecil dan bulat dengan dinding tebal
saat mengembang/membesar
berbentuk buah pir dan memiliki puncak cranial (apex), intermediate body, dan caudal neck yang menyempit hingga persimpangan dengan uretra.
Uretra
Genital externa
FISIOLOGI
Glomerular Filtration
fungsi bagian glomerulus
kapsula bowman
kapsul atau kantong yang membungkus glomerulus untuk mengumpulkan cairan darah yang telah disaring oleh glomerulus.
simple squamous epitel
melindungi jaringan dibawahnya dan memudahkan difusi atau masuknya zat & senyawa ke organ, tersusun (membran sel, nukleus, sitoplasma
endotel
membantu mencegah sel darah merah dan protein” besar bocor ke dalam filtrat sehingga menghasilkan filtrat yang lebih bersih, merespons perubahan tekanan darah dengan mengatur vasodilatasi (pelebaran) & vasokonstriksi (penyempitan) pembuluh darah untuk mempertahankan laju filtrasi yang konstan.
jaringan ikat
membantu menjaga struktur antara komponen” sehingga proses filtrasi berlangsung lancar
bowman space
mengumpulkan filtrate glomerulus untuk disalurkan ke segmen pertama dari tubulus proksimal.
sel podosite
membentuk penghalang filtrasi glomerulus, bersama dengan sel -sel endotel glomeruli, berkontribusi pada pembentukan membran basal glomerulus
sel mesangial
sel penyokong yang mengatur aliran darah kapiler glomerulus dan mengatur pergantian matriks mesangial, terdiri dari kolagen tipe IV, glikosaminoglikan sulfat, fibronektin dan laminin yang mengatur migrasi.
proses pembentukan urine
Filtrasi oleh glomerulus
Penyaringan darah dari protein dan sel-sel darah, karena protein dan darah tidak boleh keluar dalam urin, hasil filtrasi disebut urin primer (air, gula, asam amino, garam, ion anorganik dan urea)
Reabsorpsi di tubulus kontortus proksimal
Penyerapan kembali zat - zat yang masih diperlukan tubuh (glukosa, asam amino, na+, K+, Cl-, HCO3-, Ca2+). Hasilnya disebut urin sekunder (sisa limbah : nitrogen, urea, dan air)
Dialirkan melalui lengkung henle) urin bersifat hipotonik sehingga konsentrasi air lebih tinggi dan meninggalkan tubulus ginjal, saat di lengkung henle jadi hipertonik dan nacl diserap kembali oleh darah
Augmentasi di Tubulus kontortus distal
Pengendapan zat yang sudah tidak diperlukan tubuh. hasil akhir urin sesungguhnya (urea, asam urin, amonia, dan zat berlebihan lain seperti vitamin, obat, atau garam mineral).
Penumpukan di tubulus kolektivus disalurkan lewat ureter ke kandung kemih dan akan dikeluarkan oleh uretra
penyaringan di glomerulus
darah kotor
masuk ke arteri aferen
masuk ke jaringan glomerulus
air dan zat terlarut melewati dinding kapiler glomerulus ke bowman space
di saring membentuk filtrat glomerulus
1 more item...
Solute reabsorption
definisi
proses memindahkan zat terlarut dan air keluar dari filtrat dan kembali ke aliran darah
sifat
harus selalu ada koordinasi dengan filtrasi
jika tidak: penurunan reabsorpsi tubulus menyebabkan pengeluaran urin yang berlebih
sangat selektif
glukosa dan asam amino di reabsorpsi sempurna (1000%)
ureum dan kreatinin sulit di reabsorpsi
jenis transport reabsorpsi
pasif
air dan urea
aktif
primer
membutuhkan energi (ATP)
sekunder
tidak membutuhkan energi
symport/cotransport
antiport/counterport
reabsorpsi
tubulus kontortus proksimal
glukosa 100%
asam amino 100%
urea 50%
sodium 70%
potasium 70%
fosfat 70%
kalsium 70%
magnesium 30%
descending loop of henle
fosfat 15%
ascending loop of henle
sodium 25%
potasium 20%
kalsium 25%
magnesium 60%
tubulus kontortus distal
sodium 5%
kalsium 8%
magnesium 5%
H2O & urea
variable
collecting duct
sodium 3%
H2O & urea
variable
Water balance
Ginjal menjaga keseimbangan air.
tubulus proksimal reabsorpsi lebih dari 60% dari yang disaring air
Ginjal dapat menghasilkan urin pekat atau encer.
. Reabsorpsi natrium klorida oleh bagian medullary thick
ascending limb menghasilkan hipertonisitas medula.
Acid-base balance
intracellular & extracellular buffer
cepat
titrasi H+ untuk mempertahan pH
hemoglobin, protein, karbonat pada tulang, fosfat, bikarbonat
ginjal
lambat
menyaring bikarbonat dan net acid
carbonic anhydrases
transport H+ dari sel epitel ke tubulus dan bikarbonat ke interstitial
mengatur metabolisme dan sekresi amonia
paru-paru
cepat
mengubah asam dengan mempertahan pH normal
mengubah laju pembuangan CO2
ginjal reabsopsi semua bikarbonat yang sudah di filter
tubulus proksimal memiliki kapasitas tinggi untuk sekresi H+, reabsorpsi bikarbonat, dan metabolisme amonia
filtrasi dan reabsorpsi bikarbonat dan sekresi asam bersih saat proton dieksresi sebagai asam
SURGERY
Urethrostomy
prosedur bedah yang dilakukan untuk menciptakan lubang buatan dalam uretra (saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan lingkar genital) atau untuk memperlebar uretra yang sudah ada
indikasi
Urethrostomy biasanya dilakukan pada kucing jantan yang mengalami obstruksi uretra karena batu kemih,
sumbatan yang disebabkan oleh jaringan jaringan parut (stricture),
atau penyakit lain yang menghambat aliran urin.
Cystotomy
pembedahan yang dilakukan pada VU biasanya untuk mengangkat batu, tumor, atau penyumbat lainnya
posisi
Dorsal recumbency
indikasi
Urolithiasis
cystitis
Nephrotomy
posisi
dorsal recumbency
indikasi
neoplasia
merupakan prosedur pembedahan membuka/insisi ginjal untuk mengeluarkan kalkuli (batu) dan penyakit lainnya, dimana belum terjadi kelemahan fungsi ginjal yg lanjut
Nephrectomy
adalah operasi untuk mengangkat seluruh atau sebagian ginjal.
posisi
Dorsal recumbency
indikasi
neoplasia
hydronephrosis
HISTOLOGI
Ginjal
Glomerulus
podocyte
terletak di dekat kapiler
berbentuk abstrak, mengikuti bentuk kapiler
memiliki inti
sel mesangial
terletak di tengah glomerulus
berbentuk bulat
berwarna lebih kontras dibanding podocyte
macula densa
sel epitel berjajar
terletak di dekat tubulus kontortus distal
kapsul bowman
bagian nefron yang membentuk kantung seperti cangkir yang mengelilingi glomerulus
bowman space
Ruang di antara dinding kapsul
Tubulus
tubulus kontortus proksimal
ciri: terdapat brush border/vili
merupakan bagian terbesar dari korteks
lebih panjang
tubulus kontortus distal
permukaan bagian dalam yang halus
sel kuboid sederhana tidak memiliki brush border
Vesika Urinaria
tersusun atas
lumen
lamina propria
antara lamina propria dan submucosa ada muscularis mucosae
otot polos
epitel peralihan/transisional
akan menjadi pipih jika bladder distensi karena terdapat urine
Ureter
lumen sempit seperti bintang
epitel peralihan/transisional
muscularis of smooth muscle
PATOLOGI KLINIK
CHRONIC RENAL INSUFFICIENCY OR FAILURE
Banyak penyakit kronis yang dapat merusak ginjal sehingga fungsi jaringan ginjal tidak cukup untuk mantain kesehatan. Kemudian, hewan tersebut memasuki keadaan patofisiologi insufisiensi atau gagal ginjal kronik.
Cadangan ginjal/renal reserve berkurang: GFR sekitar 50% dari normal
Azotemia tidak terjadi, namun ginjal kurang mampu mentoleransi gangguan tambahan (misalnya suatu penyakit, dehidrasi, atau perfusi yang buruk)
Insufisiensi ginjal kronis: GFR sekitar 20-50% dari normal
Azotemia dan anemia muncul. Poliuria terjadi karena menurunnya kemampuan ginajal memberikan konsentrasi pada urin.
Gagal ginjal kronis: GFR < 20-25% dari normal.
Terdapat azotemia dan gangguan concentrating ability (poliuria). Ginjal tidak dapat mengatur volume cairan ekstraseluler atau keseimbangan elektrolit, sehingga terjadi edema, hipokalsemia dan asidosis metabolik
Penyakit ginjal stadium akhir: GFR <5% dari normal
Tahap akhir uremia muncul dengan oliguria atau anuria.
Tanda-tanda terjadinya CRI/CRF
Tanda-tanda adanya insufficiency/failure:
Ada azotemia
Karena kemampuan ginjal yang tidak memadai untuk membuang sisa metabolisme dari plasma
USGref yg rendah
Akibat berkurangnya kemampuan ginjal memekatkan urin
Tanda-tanda kejadian kronis
Temuan klinis, including durasi dan tanda klinis
Temuan lab → Anemia, Hypocalcemia
ACUTE RENAL FAILURE
Disfungsi ginjal yg bersifat Reversible / Irreversible yg terjadi secara tbtb (dalam hitungan hari/jam) akibat penyakit/gangguan pada ginjal yg secara nyata menurunkan GFR dan menyebabkan azotemia
Azotemia
Tingkat keparahan azotemia tidak membedakan gagal ginjal akut dan kronis. Keduanya dapat mengalami azotemia ringan hingga berat.
Kreatinin
hasil produk sampingan metabolisme ginjal. Sebagai indikator tingkat GFR. Kadar kreatinin tinggi di darah bisa menjadi indikasi bahwa ginjal tidak dapat memproduksi kreatinin dengan baik dan filtrasi ginjal berkurang.
Physical Examination of Urine
Urinalisis
Urin yang digunakan pakai yang segar, baiknya 1 jam setelah diambil (kalau lebih maka dimasukkan ke lemari pendingin) → agar hasil valid
Metode pengumpulan urin dengan urinasi alami, cystocentesis, kateterisasi.
Sedimentasi (mikroskopis)
Untuk melihat konten urin, yaitu:
Leukosit
Eritrosit → menandakan adanya hematuria (walau makroskopisnya tidak merah)
Bakteri
Epitel (epitel luruh dari tubulus ginjal, epitel transisi dari VU, epitel skuamosa)
Ragi (candida)
Jamur (aspergillus)
Parasit
Lubricant dari kateterisasi
Lendir (pada kuda)
Spermatozoa (pada jantan atau pada betina yang baru dikawinkan)
Uji Serum Urea
Serum urea level tinggi terjadi jika GFR menurun hingga di bawah 50%. Indikator disfungsi ginjal. Serum urea level mencerminkan BUN, dan bisa dikonversikan ke BUN (blood urea nitrogen).
MIKROBIOLOGI
bakteriologi
Actinobacteria
Actinobaculum suis
menyebabkan cystitis, pyelonephritis
karakteristik
Preputial Mucosa
Non Motil
Gram positive
Anaerobic
Katalase negatif
3 µm
Enterobacteriaceae
termasuk ke dalam enterobacteriaceae. Bakteri gram negatif, motil, memfermentasi glukosa, oksidase negatif, katalase positif, tumbuh dalam media mac.conkey agar.
terbagi atas
Mayor enteric patogen
E.coli (Masuk ke sistem urinary melalui hematogen)
mikrobiologi normal dalam usus, disebut abnormal jika melebihi jumlah yg seharusnya. Disebut juga patogen oportunistik jika berpindah ke organ lain (misalnya, ke sistem urinari).
Strain E.coli
Avian pathogenic E. coli (APEC)
Septicaemic E. coli (SEPEC)
Uropathogenic E. coli (UPEC) → menyebabkan ISK dan pyometra. Portal of entry → melalui jalur seksual
Strains causing localized infections
Faktor virulensi
dapat berkolonisasi → faktor predisposisi (usia, status kekebalan, sifat makanan, dan paparan berat terhadap strain patogen)
karakteristik
tumbuh di suhu 37 °C
nutrisi dari glukosa
fakultatif anaerob
tumbuh di lingkungan yang lembab
Diagnostic Procedures
Spesimen
feses
spesimen jaringan dari kasus septikemia, susu mastitis, sampel urin
Spesimen yang dibiakkan pada darah dan agar MacConkey diinkubasi secara aerobik pada suhu 37°C selama 24 hingga 48 jam
Treatment
antibiotik → contohnya Fosfomycin bekerja dengan mengganggu sintesis peptidoglikan dinding sel bakteri
agen terapis secara parenteral
Oportunistik
Proteus, klebsiella
virologi
BoHV-1 (Bovine
HerpesViruses-1)
Disebabkan oleh bovine herpes virus-1 (BoHV-
1) dikenal sebagai penyebab vulvovaginitis menular dan balanoposthitis; terkadang konjungtivitis, aborsi, dan ensefalitis.
Sifat fisiokimia virus
Tahan terhadap pengaruh lingkungan
Inaktivasi virus tergantung pada suhu, pH, cahaya, kelembaban, dan jenis media
Bertahan lebih dari 30 hari dalam pakan
Sensitif terhadap banyak desinfektan seperti kloroform, eter, dan aseton
Mudah diinaktivasi dengan NaOH, HgCI, klor, formalin dalam waktu 1 menit
Tanda-tanda klinis
Masa inkubasi dari 10 hingga 20 hari
dalam kondisi alami.
Anoreksia
Demam
Depresi
Menghindari kontak ekor dengan vulva
Vulva bengkak dan hiperemi dengan pustula kecil (1-2 mm); pustula (membentuk membran fibrin berwarna putih kekuningan --> ulkus)
Aborsi biasanya terjadi antara usia kebuntingan 4-7 bulan setelah infeksi
Transmisi
Cairan genital, air mani, cairan dan jaringan janin. Dapat bertahan hingga 1 tahun dalam semen yang dibekukan pada suhu - 196 C
Trypanosoma
Equiperdum (Dourine)
Dourine adalah penyakit menular kronis atau akut pada breeding equids (peternakan kuda/pembiakan) yang ditularkan langsung dari hewan ke hewan selama coitus (kawin).
Agen: Trypanosoma (Trypanozoon)
Transmisi
Ditularkan selama kawin
Penularan infeksi dari induk kuda ke anak dapat melalui mukosa, misalnya konjungtiva
Ditemukan pada ambing kuda betina dan pada sampel kulit
Tanda klinis
Pireksia,
pembengkakan dan edema lokal ada alat genital dan ambing,
erupsi kulit edema,
sendi-sendi terkilir,
inkoordinasi,
kelumpuhan wajah dan bibir,
lesi mata, anemia, dan anoreksia
Teknik diagnostik
Deteksi Agen: microscopic observation and PCR
Deteksi Respon Imun : CFT ( complement fixation test), IFAT
(indirect fluorescent antibody test), ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay), ICT (immunochromatographic test)
parasitologi
helminth
Dioctophyma renale
Prevalensi
argentina 42.1%, menyerang anjing jantan
Karakteristik
Habitat = pelvis renalis
Size of adult: 35-105 cm in kidney (betina), 35 cm x 0.4 cm (jantan)
Size of egg : 65 μm × 42 μm, berbentuk seperti lemon, berwarna terang
Memiliki pulpa pada anterior tubuh pada cacing betina
Clinical sign
hematuria, lethargy, gagal ginjal, abdominal pain, muntah
Diagnosis
urinalisis (sedimentasi urin), radiografi
Treatment :
surgery
RADIOLOGI
Kriteria melakukan X-ray
Hewan tidak dalam kondisi bunting
Riwayat x-ray dalam tiga bulan → menentukan paparan radiasi.
Nephrotoxic drugs → bahan kontras
Kondisi pasien tersebut → diagnosa sementara
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum X-ray
posisi
ginjal
Lateral recumbency
ventrodorsal
ureter/VU/uretra
lateral recumbency
ventridorsal
kVp dan mAs yang digunakan
Jenis media kontras
Radiopaque (kontras positif) → memperjelas organ
Bahan yang larut/soluble
Bahan yang dapat terionisasi
Bahan yang tidak dapat terionisasi
Bahan yang tidak larut /Insoluble
Radiolucent (kontras negatif) → memberi bentuk organ
Bahan berbentuk GAS (Udara, O2, NO2 & CO2)
Double Contrast (Kombinasi Positif & Negatif) → VU
Interpretasi → patologi pada masing-masing organ
EMBRIOLOGI
Ginjal
Pronefros
Berkembang di daerah bagian leher embrio hewan vertebrata
Mesoderm intermediate berdiferensiasi menjadi duktus Pronefros
Duktus promesonefros digunakan pada perkembangan ginjal selanjutnya
mesoderm intermediate membentuk tubulus pronefros→ujung distal berproliferasi meluas ke lateral dan kaudal
Mesonefros
Terletak pada bagian kaudal pronefros
Mesonefros terdiri atas
tubulus glomerulus
tubulus mesonefros yang terbuka ke duktus mesonefros, terusan dari duktus pronefros
Mesonefros akan bedegenerasi tetapi tubulus dan duktusnya merupakan derivat yang mash dipertahankan pada organisma dewasa reptil, burung dan mamalia (tubulus membentuk duktus eferentes dan duktus pembentuk struktur reproduksi)
Metanefros
Bagian yang paling posterior
Ginjal permanen, dipertahankan sebagai ginjal pada reptil, burung dan mamalia
Mengandung sejumlah besar nefron
Urin dibentuk dan dikeluarkan ke cairan amnion
Ginjal Unilobar
anjing
kucing
Ginjal Multilobar
sapi
terdiri dari unit tubular yaitu nefron yang berfungsi untuk
filtrasi selektif
Reabsorpsi
Ekskresi produk limbah
Vesika urinaria
Pada duktus mesonephricus, sinus urogenital primitif terbagi menjadi
Kanal vesiko-uretra kranial
primordium kandung kemih
sinus urogenital caudal
penile urethra (pada embrio jantan)
urethra and vestibulum (pada embrio betina)
Terminal saluran mesonefros dan saluran ureter (awalnya ujungnya bersatu) berkembang membentuk bukaan terpisah dan masing-masing masuk ke bladder primordium.
PATOLOGI
common
hydronephrosis
pembengkakan ginjal akibat urin yg menumpuk di ginjal.
Penyebabnya adalah penyumbatan sebagian atau seluruhnya aliran urin pada bagian ujung atas ureter (pelvis) atau saluran yg akan membawa urin dari ginjal ke VU.
Ginjal hydronephitis -> kantung berisi cairan berdinding tipis (2-3 mm). Kantung ini dilapisi oleh epitel transitional pipih
urolithiasis
keadaan dimana adanya batu pada kandung kemih.
dapat terjadi pada
Domba, sapi, anjing, kucing, babi,dan kuda
Penyebab
Diet atau pakan
dehidrasi
Infeksi saluran kemih
faktor genetik
Kondisi medis tertentu
Faktor lingkungan
Gejala klinis
Nyeri abdomen
Serangan mendadak
Kemih yang sering ataupun jarang
•- Hematuria
Urin berbau aneh atau muncul keruh
Penurunan nafsu makan
Pembengkakan abdomen
Diagnosa penunjang
Radiografi
CBC
USG
Urinalisis
Pyelonephritis
penyakit infeksi pada saluran kemih bagian atas, khususnya pada bagian parenkim dan pelvis ginjal.
Penyebab
kebanyakan karena ascending infection: bakteri mulai menjajah uretra dan kandung kemih
Gejala klinis
Demam
hematuria
stranguria
pyuria
menurunnva nafsu makan
abdominal pain
gelisan
Diagnosa penunjang
[- Kultur bakteri
CBC
USG/X-ray
Urinalisis
Cystitis
(Inflamasi dindind kandung kemin yang bisa membuat saluran unin tersumbat, sering teriadu pada betina karena saluran uretra yg relatif pendek dibanding jantan.
Penyebab
Escherichia coli
corynebacterium renale (sapi)
actinobaculum suis (babi)
enterococcus (kucing)
klebsiella (kuda)
proteus sp
staphylococcus
streptococcus
Gejala klinis
Pollakuria
hematuria
stranguria
periura
dysuria
Diagnosa penunjang
USG
X-ray
• Urinalisis
Renal Aplasia, Hipoplasia, dan Dyplasia
renal aplasia
gak ada ginjal atau
ureter.
gejala klinis
hipertensi (ginjal terganggu dan tubuh tidak dapat mengatur tekanan darah dengan baik.)
pertumbuhan tubuh terganggu
ketidakseimbangan elektrolit
renal hipoplasia
Ginjal kecil,
tidak ada nefron.
gejala klinis
polluria (sering unin)
polidipsia (haus berlebihan)
dehidrasi
kelesuan
penumpukan racun pada darah
Hematuria
Uremia
renal Dysplasia
Tubulus proksimal yang gak berkembang, sel-selnya ngalamin perubahan
gejala klinis
Hipertensi
polidipsia
poliuria
nafsu makan turun
kelesuan
zoonosis
Leptospirosis
infeksi sistemik akut pada manusia dan hewan yang disebabkan olen beberapa serovar dan genus Leptospira
etiologi
Bersifat motil dengan ukuran 6-20 x
0.1 um
Bakteri gram negatif
Manifestasi klinis
Manusia
Masa inkubasi (kasus simptomatik)
5-14 hari (range 2-26 hari)
Geiala klinis :
demam 40 C, menggigil, malaise, sakit kepala, meningeal irritation, batuk non produktif, myalgias, hiperemi konjungtiva, dan hemoragik, hepatomegaly, jaundice (mild), abdominal pain, kehilangan nafsu makan, nausea, muntah, dan diare
Hewan
Pada hewan domestik : demam, kehilangan nafsu makan, anemia, hematuria, hemoragi (sclerae), muntah, kejang, nephritis, dan jaundice
Pada hewan ternak: agalactia (ketidakmampuan menghasilkan susu), stillbirths (kematian fetus), abortion, neonatal weakness, dan infertilitas
Pada kuda juga: inflamasi pada mata, moon blindness (peradangan mata kronis berulang kali) Pada kuda juga: inflamasi pada mata, moon blindness (peradangan mata kronis berulang kali)
transmisi
Inang tertular leptospira patogen melalui
kontak langsung atau tidak langsung dengan urin hewan yang terinfeksi.
Spirochaetes menyerang inang melalui luka, lecet, kulit yang melunak karena air, atau selaput lendir yang utuh, dan melewati saluran limfatik ke aliran darah
DIAGNOSIS KLINIK
Sinyalemen dan History Taking
history harus mancakup informasi tentang
frekuensi urinasi
volume urin yang dihasilkan
produksi urine pada anjing dan kucing
produksi urin normal adalah 26-44 ml/kg/hari
poliuria didefinisikan sebagai produksi urin melebihi 50 ml/kg/hari
changes in water intake
Konsumsi air pada anjing dan kucing
konsumsi air normal dalam lingkungan terkendali adalah 6-25 ml/kg/hari
polidipsia didefinisikan sebagai konsumsi air melebihi 100 ml/kg/hari.
penampakan dan bau urin
Physical Examination pada Saluran Urinaria
palpasi abdomen
untuk evaluasi ginjal
lokasi
ukuran
bentuk
konsistensi
respon sakit
urethra
Uretra anjing jantan dapat diperiksa dengan inspeksi dan palpasi.
Bagian perineum uretra pada anjing jantan dapat dipalpasi tepat di bawah kulit.
Seperti halnya kandung kemih, uretra dipalpasi dan dievaluasi posisinya, derajat distensinya, respon nyeri, ketebalan dinding, dan adanya massa intramural atau intraluminal.
posisi ginjal
ginjal kanan lebih cranial
ginjal kiri lebih caudal
Collection of a urine sample
Natural voiding
Prosedurnya tanpa risiko dan dapat dilakukan oleh pemiliknya
Kerugiannya adalah sampel mungkin terkontaminasi sel, bakteri, dan kotoran yang terletak di uretra distal, saluran genital, atau pada kulit dan rambut.
Colleting sample ini diperlukan , untuk verifikasi adanya proteinuria atau piuria
Cystocentesis
menusuk kandung kemih (vesika urinaria) dengan jarum melalui dinding perut untuk mendapatkan sampel urin yang tidak terkontaminasi,
prosedur
Prosedurnya dilakukan dengan menggunakan jarum 22 gauge 1” , srynge 10-12 ml
posisi: lateral atau dorsal recumbency atau berdiri
jarum dimasukkan melalui dinding ventral atau ventrolateral kandung kemih untuk meminimalkan risiko trauma pada ureter dan large abdominal vessel.
Jarum diarahkan melalui dinding kandung kemih pada sudut 45° sehingga terbentuk saluran miring
komplikasi dan kontraindikasi
hematuria dan laserasi/luka robek kandung kemih atau usus (risiko terjadinya infeksi rendah)
Urethral catheterization of the bladder
Kateterisasi uretra pada kandung kemih dapat digunakan untuk mendapatkan sampel urin ketika sistosentesis tidak berhasil
Kateterisasi mungkin juga diperlukan untuk meringankan obstruksi uretra
komplikasi
trauma, dan masuknya infeksi.
FARMAKOLOGI
Principles of Acid–Base Balance: Fluid and Electrolyte Therapy, Blood Substitutes
Total Body Water (TBW)
rata” 60% namun rangenya 50-75%
dipengaruhi oleh
usia
jenis hewan
massa tubuh tanpa lemak (karena lemak menyebabkan lebih rendahnya
kandungan airnya)
terbagi menjadi
Intracellular fluid (ICF)
Exracellular fluid (ECF)
Plasma volume, interstitial lymph fluid, transcellular
fluid, and fluid present in dense connective tissue and bone
Transcellular fluid
cerebrospinal fluid, pleural cavity, GI tract,
bladder, synovia, aqueous humor, and peritoneal cavity
derajat dehidrasi
sangat ringan
<4%
belum terjadi perubahan fisik
ringan
5-6%
mukosa kering, turgor kulit normal
sedang
7-8 %
turgor kulit lumayan lama kembali, CRT normal, mukosa kering, takikardia, lemas, ada riwayata muntah dan diare
berat
9-11%
, turgor kulit lama kembali, elastisitas buruk, CRT > 3 detik, badan dingin, ekstremitas dingin
sangat berat
12-15%
disertai tidak sadarkan diri, shock dan circulatory collapse, hingga kematian
Jenis Terapi Cairan
Colloid
Dextran 40
indikasi
short-term intravascular volume resuscitation from hypovolemic shock
prophylaxis of deep vein thrombosis
pulmonary emboli
dosis
10-20 ml/kg/day IV
Vetstarch
indikasi
Pengobatan dan profilaksis hipovolemia. Bukan pengganti sel darah merah atau faktor koagulasi dalam plasma
dosis
20 ml/kg/hari pada pasien hewan kecil; infus awal 10-20 ml secara perlahan dan amati kemungkinan anafilaktoid
Hypertonic Solutions
Indikasi
pengobatan syok yang berhubungan dengan perdarahan, trauma, volvulus dilatasi lambung, pankreatitis akut, luka bakar, dan sepsis
kontraindikasi
pasien hipernatremia atau pasien dengan peningkatan osmolalitas plasma. Penggunaan pada hewan yang mengalami dehidrasi masih kontroversial karena pasien ini sering mengalami peningkatan pada kedua parameter tersebut.
dosis
HSS diberikan paling efektif jika dikombinasikan dengan koloid atau kristaloid untuk mengoptimalkan efek resusitasi; HSS 5%, dengan dosis 6–10 ml/kg, dan HSS 7–7,5%, dengan dosis 4–8 ml/kg, diberikan dengan kecepatan 1 ml/kg/menit.
Blood replacements
Hemoglobin-Based Oxygen Carriers
indikasi
untuk menggantikan sel darah merah pada manusia dan hewan yang anemia
merk dagang
Oxyglobin®
dosis
untuk pengobatan anemia pada anjing, diberikan dalam dosis tunggal (10–30 ml/kg)
kontraindikasi
nefrotoksisitas
Diuretics and Renal Pharmacology
Obat yang menambah kecepatan pembentukan urin, volume urin atau zat yang terlarut di dalamnya
mekanisme
menghambat reabsorpsi Na -> Na dapat menarik air dan direabsorpsi secara terus menerus. Jadi, apabila dihambat reabsorpsi Na -> sehingga Na akan keluar melalui urin.
jenis
Inhibitors of Carbonic Anhydrase
mekanisme kerja
Menghambat reabsorpsi Na, HC03-, H+. Tempat kerja: tubulus proksimal.
contoh obat
Asetazolamid
5-10 mg/kg PO q 8 jam
Diclorofenamide
Methazolamide
5 mg/kg PO q 12 jam diberikan 2-3x
efek samping
Membuat urin menjadi basa -> pembentukan batu kalsium fosfat meningkat.
Osmotic Diuretics
Mekanisme
Menghambat reabsorpsi Na dan air melalui daya osmotiknya. Tempat kerjanya di tubulus proksimal, ansa henle descendens, dan duktus koligentes.
Administrasi & Sediaan:
Infus IV. Larutan 10%, 15%, 20% (50 g/500 ml, 75 g/500 ml, 100 g/500 ml)
Indikasi
Menurunkan tekanan dan volume intrakranial (udem otak), menurunkan tekanan dan volume intraokuler (glaukoma), dan AKI. Penurunan tekanan intrakranial dan intraokuler terjadi dalam 15 menit setelah dimulainya infus manitol dan bertahan selama 3-8 jam setelah infus dihentikan; diuresis terjadi setelah 1-3 jam.
contoh obat
mannitol
efek samping
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Infus dosis tinggi akan menyebabkan kelebihan sirkulasi dan asidosis. Dapat menyebabkan diare bila diberikan secara oral.
Inhibitors of Na+/K+/Cl− Symport (Loop or High-Ceiling Diuretics)
mekanisme
Menghambat reabsorpsi Na, K, Cl, meningkatkan ekskresi K, Ca (calciuria), Mg. Tempat kerja: ansa henle ascenden. Sering digunakan pada penyakit jantung. Meningkatkan ekskresi kalsium, magnesiu, dan hidrogen serta aliran daraj ginjal dan laju filtrasi glomerulus
Administrasi & Sediaan:
Injeksi: larutan 50 mg/ml. Oral: tablet 10 mg, 20 mg, 40 mg; larutan oral bebas gula 20 mg/5 ml, 40 mg/5 ml, 50 mg/5 ml.
indikasi
Gagal jantung -> cairan banyak di pembuluh darah -> dibuang -> mengurangi kerja jantung, gagal ginjal akut, edema, dan hiperkalemia.
contoh obat
Furosemide
Torsemide
Bumetanide
Asam Etakrinat
efek samping
Anjing & Kucing: hipokalemia, hipokloremia, hipokalsemia, hipomagnesemia, dan hiponatremia.
Sugar Glider: hipersensitivitas, gangguan GI.
Inhibitors of Na+/Cl− Symport (Thiazide and Thiazide-Like Diuretics)
mekanisme
Menghambat reabsorpsi (simpoter) Na dan Cl. Tempat kerja: tubulus distal bagian hulu. ekskresi kalium, magnesium, dan bikarbonat. Diformulasikan bersama amiloride (diuretik hemat kalium).
Administrasi & Sediaan:
Oral: tablet 25 mg Hydroflumethiazide + 2,5 mg amiloride, 50 mg Hydroflumethiazide + 5 mg amiloride.
Indikasi:
Hipertensi, gagal jantung, edema, dan hipercalciuria.
Contoh obat
Hidroklorotiazid
Indapamid
Clorotiazida
Hydroflumethiazide
Dosis:
Anjing
0,5 - 4 mg/kg PO q 12-24 jam. Dimulai dengan dosis rendah dan titrasi naik setiap 5-10 hari hingga berefek. Monitor urea, kreatinin, elektrolit, dan tekanan darah sebelum meningkatkan dosis.
Kucing
1-2 mg/kg PO q 12-24 jam. Mulai dengan dosis rendah dan titrasi naik seperti pada anjing.
Efek samping:
Kerusakan ginjal -> karena cenderung menurunkan laju filtrasi glomerulus. Hiperglikemia, hipokalemia, hiponatremia, hiperkloremia, dan kontraksi volume.
Inhibitors of Renal Epithelial Sodium Channels (K+-Sparing Diuretics)
Mekanisme kerja:
Menghambat reabsorpsi Na, menghambat sekresi K ke tubulus. Tempat kerja: tubulus distal hilir dan duktus koligentes yang menyebabkan berkurangnya ketersediaan natrium untuk ditukar dengan kalium.
Administrasi & Sediaan:
Amiloride: oral: tablet 5 mg; larutan 1 mg/ml (amilamont). Campuran untuk hydrochlorothiazide (Moduret, Moduretic) dan furosemide (Co-amilofruse).
Spironolactone: oral: tablet 10 mg, 40 mg, 50 mg, 80 mg, dan 100 mg.
Campuran benazepril (2.5 mg benazepril + 20 mg spironolactone; 5 mg benazepril + 40 mg spironolactone).
indikasi
Penanganan asites dan edema akibat gagal jantung atau hati. Hipertensi, gagal jantung, hiperaldosteronisme.
Efek samping:
Amiloride: hipotensi, hiperkalemia, asidosis, dan hiponatremia.
Spironolactone: hiponatremia dan hiperkalemia.
TOKSIKOLOGI
Nephrotoxic agent
mycotoxins
ocratoxins
berasal dari jamur aspergilus, penicilium, dan berbagai biji-bijian cereal grains, cottonseed, nuts, dried beans
hewan yang dapat terkena
babi
bebek
kuda
ayam
kelinci
anjing
ikan
citrinin
berasal dari penicilium, aspergilus, monascus spp., rice, wheat, oat, corn, barley
plants
Amaranthus spp.
Herbivores (pigs and calves)
and domestic animals
Geiala klinis setelah konsumsi tanaman:
kelemahan
Ataksia
kelumpuhan dan koma
kematian terjadi di dalam 12 hari setelah timbulnya gejala.
Patologi anatomy meliputi edema (paling sering disekitar ginjal, rektum, omentum).
Lilium spp. and
Hemerocallis spp.
Cats only
Lesion: Tubular degeneration and necrosis, vascular fibrinoid necrosis
Efek racun berasal dari ekstrak bunga lili Paskah.
Seluruh bagian tanaman, termasuk serbuk sari, bersifat racun, dan bahkan konsumsi kecil pun dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang signifikan.
Gejala klinis meliputi :
->muntah, depresi, poliuria, polidipsia, azotemia glukosuria, proteinuria, dan isostenuria.
Quercus spp.
Grazing animals,
cattle most cammon
Lesion: Tubular degeneration and
necrosis. perierenal edema
Gejala klinis dimulai 2 hari hingga seminggu atau lebih setelah hewan mengonsumsi oak foliage dalam jumlah besar.
anoreksia,
depresi
stasis rumen dan konstipasi yang dilkuti oleh diare (1/2 darah)
dehidrasi
kolik
poliuria
edema subkutan pada area ventral seperti leher, punggung, perut dan perineum
metal
cadmium
Kadmium dalam tanah dapat diserap oleh tanaman dan kadmium dalam air dapat terakumulasi secara hayati pada kerang.
Paparan kadmium secara inhalasi dapat terjadi melalui paparan asapknalpot industri, produk pembakaran bahan bakar fosil, dan asap rokok.
all spesies
lead
all spesies
lead/timbal biasanya terdapat pada cat-cat rumah tua serta barang-barang rumah tangga biasa seperti mainan, cat karya seniman, linoleum, pemberat timbal, pemberat timah, dan ornamen.
Lesion: Tubular degeneration and necrosis intranuclear inclusion bodies, karyomegaly of tubular epithelium