Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Dengue Fever, Eva Fitri Handayani 2106757805 LTM 1 Modul Terapi…

- - - - menyebarkan virusnya ke orang lain melalui gigitannya
- - - - melakukan tirah baring adekuat
      - berikan parasetamol oral (tidak lebih dari 75mg/kgBB/hari dengan dosis maks 4gr/hari
      - memberikan asupan cairan adekuat
        
        susu, jus buah, cairan elektrolit
  - - - Cairan intravena diberikan secukupnya
        
        untuk mempertahankan perfusi yang baik dan diuresis yang cukup
        
        selama 24-48 jam
  - - - resusitasi cairan
        
        intravena dalam jumlah besar (misal 10–20 ml/kg/bolus) pada waktu singkat
        
        cairan koloid pada syok hipotensif
      - Pemeriksaan golongan darah dan cross matched test
        
        untuk semua pasien yang mengalami syok
      - transfusi darah
        
        untuk perdarahan hebat (perdarahan saluran cerna)
- - - - seperti
        
        Leukopenia (Leukosit ≤ 5000 /mm³)
        
        Trombositopenia (Trombosit < 150.000/mm³)
        
        Peningkatan hematokrit 5 – 10 %
        
        Nyeri sendi (arthralgia)
  - - - Demam tinggi ( >40℃) yang mendadak, terus menerus
        
        selama 2-7 hari
    - - mimisan, perdarahan kulit
    - - disebabkan peregangan kapsul hati
    - - terjadi syok
    - - DBD
        
        terjadi hemokonsentrasi
        
        peningkatan hematokrit 20% atau lebih
      - DD
        
        tidak mengalami kebocoran plasma
  - - - Fase demam (febris)
        
        Demam mendadak tinggi ≥ 39ºC
        
        berlangsung 2-7 hari
        
        facial flushing, eritema kulit, sakit di seluruh tubuh, mialgia, stralgia, sakit kepala, anoreksia, mual dan muntah
      - Fase kritis
        
        Penurunan suhu tubuh hingga 35,7-38ºC
        
        pada hari ke 3-7
        
        terjadi kebocoran plasma (24-48 jam)
        
        permeabilitas kapiler dan kadar hematokrit meningkat
        
        terjadi syok perdarahan
      - Fase konvalesens
        
        Kebocoran plasma berhenti dan reabsorpsi cairan dimulai
        
        Hematokrit kembali normal
        
        Leukosit dan trombosit meningkat
        
        penderita merasa sudah membaik, nafsu makan meningkat
        
        tanda vital mulai stabil
        
        Dilakukan pengelolaan cairan intravena
        
        untuk
        
        menghindari kelebihan cairan
        
        indikator
- - - - Rehidrasi
        
        terdiri dari
        
        Cairan Kristaloid (Ringer Laktat)
        
        dosis
        
        bergantung dengan kondisi, berat badan, dan juga usia pasien
        
        ESO
        
        Overhidrasi, rasa nyeri di dada, bradikardia, takikardia
        
        indikasi
        
        Pengganti cairan koloidal plasma untuk pasien dengue dengan dehidrasi atau syok
        
        Cairan Koloid (Gelofusine)
        
        dosis
        
        diberikan dengan tetesan cepat 10-20 ml/kgBB
        
        indikasi
        
        Pengganti cairan koloidal plasma bagi pasien dengan syok
        
        ESO
        
        Takikardia, hipotensi, kedinginan, mual, muntah
    - - mengobati gejala
        
        terdiri dari
        
        Antipiretik
        
        contoh
        
        Parasetamol
        
        mekanisme kerja
        
        1 more item...
        
        dosis
        
        1 more item...
        
        ESO
        
        1 more item...
        
        Interaksi obat
        
        1 more item...
        
        bentuk sediaan
        
        1 more item...
        
        Farmakokinetika
        
        1 more item...
        
        Antiemetik
        
        contoh
        
        Ondansetron
        
        mekanisme kerja
        
        1 more item...
        
        dosis
        
        1 more item...
        
        bentuk sediaan
        
        1 more item...
        
        interaksi obat
        
        1 more item...
        
        ESO
        
        1 more item...
        
        Farmakokinetika
        
        4 more items...
        
        Domperidon
        
        mekanisme kerja
        
        1 more item...
        
        Dosis
        
        1 more item...
        
        ESO
        
        1 more item...
        
        Interaksi obat
        
        1 more item...
        
        bentuk sediaan
        
        1 more item...
        
        Farmakokinetika
        
        4 more items...
        
        Diuretik
        
        contoh
        
        Furosemid
        
        mekanisme kerja
        
        1 more item...
        
        dosis
        
        1 more item...
        
        bentuk sediaan
        
        1 more item...
        
        ESO
        
        1 more item...
        
        diberikan pada
        
        penderita dengan syok dan diuresis tidak mencukupi saat kebutuhan cairan terpenuhi
        
        Antiulcer
        
        contoh
        
        Ranitidin
        
        mekanisme kerja
        
        1 more item...
        
        dosis
        
        1 more item...
        
        bentuk sediaan
        
        1 more item...
        
        ESO
        
        1 more item...
        
        Antasida
        
        mekanisme kerja
        
        1 more item...
        
        dosis
        
        2 more items...
        
        ESO
        
        1 more item...
        
        bentuk sediaan
        
        1 more item...
        
        Sedatif
        
        contoh
        
        Diazepam
        
        mekanisme kerja
        
        1 more item...
        
        dosis
        
        1 more item...
        
        bentuk sediaan
        
        1 more item...
        
        ESO
        
        1 more item...
        
        untuk
        
        menenagkan penderita yang gelisah saat mengalami syok
  - - - pemberian jus jambu biji merah
    - - menggunakan cairan atau alat
        yang menimbulkan suhu hangat
- - - - DENV akan bereplikasi dan sel terinfeksi
        
        menghasilkan IL-8, TNF-α, and IFN-α and IFN-β yang memberikan sinyal untuk respon imun
        
        seperti neutrofil dan sel nk (sel darah putih) menurun, sel T (limfosit) meningkat
        
        dibawa oleh peredaran oleh respon dari sitokin menyebabkan perubahan struktur sel endotel (EC) sehingga terjadi inflamasi
        
        gejala: timbul petechiae dan purpura (primer dengue fever)
      - berikatan dengan reseptor pada sel monosit, dendritik, dan langerhans
  - - - diamati pada limpa, ginjal, paru-paru,
        dan hati melalui dendritik cell, monosit, dan makrofag
- - - - suhu, denyut nadi, frekuensi pernafasan dan tekanan darah
        
        setiap 2-4 jam pada pasien non-syok
        
        1-2 jam pada pasien syok
      - kadar hematokrit
        
        diperiksa tiap 4-6 jam sampai kondisi klinis pasien stabil
- - - - terdiri dari
        
        Hematologi
        
        Peningkatan hematokrit >20%
        
        Penurunan leukosit (≤5000 sel/mm3)
        
        Penurunan jumlah trombosit (≤100.000/μl)
        
        Serologi
        
        Uji Antibodi IgM/IgG (MAC-ELISA)
        
        Menggunakan serum/plasma pada fase konvalesen
        
        Uji Netralisasi
        
        mengukur antibodi netralisasi yang menghambat kemampuan virus untuk infeksi sel invitro
        
        Uji Hambatan Hemaglutinasi (HH)
        
        antibodi virus berikatan dengan virus
        
        menghambat virus untuk aglutinasi sel eritrosit
        
        Deteksi Antigen NS1
        
        Dilakukan terutama pada fase akut dengan metode ELISA dan imunokromatografi
        
        Deteksi RNA Virus
        
        RT - PCR
        
        Isolasi Virus
        
        sampel berupa serum , plasma atau jaringan pada fase viremia (1-6 hari)
        
        Radiologi
        
        Dilakukan foto toraks pada posisi lateral dekubitus
        
        untuk deteksi efusi pleura