Sediaan Liquid
Jenis
Eliksir: menggunakan hidroalkohol (10-12%) untuk pelarut
Suspensi: obat padat, tidak larut dan terdispersi sempurna dalam cairan pembawa, atau sediaan padat terdiri dari obat berbentuk serbuk halus yang terdispersi sempurna dalam cairan pembawa
Sirup: menggunakan eksipien gula (60-80%)
Emulsi/Mikroemulsi: 2 zat yg saling tidak bercampur, ukuran pastikel 5-100 nm, stabil secara kinetika, opaque, viskositas tinggi. Jenis: O/W atau W/O
Larutan: mengandung 1/lebih jenis obat dalam pelarut yg sesuai
Makroemulsi: ukuran partikel: >100 nm, stabil secara termodinamika, translucent, viskositas rendah. Jenis: O/W atau W/O
Eksipien
Dapar: mempertahankan pH
Antioksidan: mencegah kerusakan karena oksidasi
Suspending agent: mendispersikan zat padat yang tidak larut, meningkatkan viskositas, menurunkan laju pengendapan
Pengawet
Kosolven: meningkatkan kelarutan dalam air
Surfaktan: menurunkan tegangan permukaan (hidrofil, lipofil)
Anticaplocking agent: mencegah kristalisasi gula pada leher botol
Flocculating agent: menurunkan muatan zeta potensial sehingga membentuk agregasi
Pemanis
Wetting agent/pembasah: menurunkan sudut kontak, memperluas permukaan yg terbasahi
Flavouring agent
Pewarna
Metode pembuatan
Mekanisme Emulgator
membentuk film monomolekuler
membentuk film berupa partikel padat
membentuk film multimolekuler
Suspensi
Emulsi
Larutan
Suhu
Mekanik: pengadukan, penggerusan
Dispersi: bahan ditambah ke mucilage kemudian diencerkan
Presipitasi: zat terdispersi dilarutkan dalam pelarut organik, terbentuk endapan halus
Gom kering: minyak:air: gom 4:2:1, alkohol ditambahkan terakhir karena dapat merusak emulsi
Gom basah: gom+air = mucilago + minyak perlahan = emulsi
Botol forbes: untuk minyak menguap/bahan viskositas rendah, minyak dan gom dimasukkana ke botol + 2 bagian air, kocok kuat
Tipe Aliran/Rheologi
Masalah & Solusi
Evaluasi Sediaan
AEROSOL
Suspensi
Emulsi
Deflokulasi
Flokulasi
Inversi
Creaming
Breaking
Flocculation
Coalescence
partikel memisah, laju pengendapan lambat, endapan terbentuk lambat, endapakn susah didispersikan lagi, suspensi penampilan menarik
partikel membentuk agregat bebas, aju pengendapan tinggi, endapan terbentuk cepat, endapan mudah didispersikan lagi, suspensi keruh
irreversible, 2/lebih droplet bergabung --> tambah/hanti emulgator
irreversible, coalescence terus menerus
perubahan tipe emulsi
reversible, agregasi 2/lebih globul membentuk lapisan --> pengocokan, pe+ emulgator, pe- fasa internal globul
reversible, doplet minyak berkumpul tetapi tidak bergabung membentuk droplet yang lebih besar
Perhitungan HLB
(Berat campuran x HLB campuran)=(B1 x HLB1) + (B2 x HLB2)
Tipe kelarutan
Uji Volume terpindahkan
untuk melarutkan 1g atau 1 mL zat dalam mL pelarut
dosis ganda:volume rata2 tidak kurang 100% dan tidak ada yang <95%, ga sesuai uji 20 wadah, tidak lebih dari 1 yg volumenya <95% dan tidak ada yang <90%
untuk volume <250 mL, ambil 30 wadah, kocok 10 wadah tuang ke gelas ukur, diamkan 30 menit (dosis ganda) dan 5 menit (dosis tunggal)
dosis tunggal: volume rata2 tidak kurang 100% dan berada pada 95-110%, ga sesuai uji 20 wadah, tidak kurang dari 100% dan tidak lebih dari 1 yang di luar 95-110% tapi masih berada di 90-115%
Newtonian
Non Newtonian: viskositas dipengaruhi gaya
Pseudoplastis
Dilkatan
Plastis
viskositas tidak dipengaruhi besar gaya yang diberikan
viskositas **turun karena peningkatan gaya geser (ada yield value**)
viskositas turun karena peningkatan gaya geser (ga ada yield value)
viskositas meningkat karena peningkatan gaya geser
Sifat alir karena lama pengadukan
Tiksotropik (gel-sol-gel)
Antitiksotropik (sol-gel-sol)
viskositas turun karena ada shear stress dengan waktu tertentu, reversible
viskositas naik karena ada shear stress dengan waktu tertentu
Pembuatan
Formulasi
Evaluasi
Penyemprot
Wadah
Katup
Propelan : memberi tekanan
Konsentrat zat aktif
3 fase (gas + cair + padat /cair)
2 fase (gas + cair)
pengisian dg pendinginan
pengisian dg tekanan
uji tekanan (4 wadah)
uji kebocoran (12 wadah, diamkan 3 hari)