Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON - Coggle Diagram
GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON
Definisi Gugus Fungsi
Gugus fungsional adalah bagian dari suatu molekul yang menyebabkan suatu molekul memiliki sifat fisik dan kimia yang khas, yang berbeda dari senyawa sejenis dengan gugus fungsi yang berbeda.
ALKANON
Alkanon adalah senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi –CO– yang terikat pada dua gugus alkil.
ASAM ALKANOAT
Asam alkanoat adalah turunan alkana dari keluarga asam karboksilat dengan gugus fungsi karboksil –COOH yang terikat pada satu gugus alkil R.
ALKANAL
Alkanal adalah senyawa karbon turunan alkana dengan gugus fungsi –CHO pada salah satu ujungnya.
ALKIL ALKANOAT
Alkil alkanoat merupakan turunan alkana dari kelompok ester dengan gugus fungsi –COO– yang terikat pada dua rantai alkil.
ETER
Eter adalah turunan alkana dengan gugus fungsi –OR’.
HALOALKANA
Haloalkana merupakan turunan alkana dengan satu atau lebih atom H-nya digantikan dengan halogen –X (F, Cl, Br, dan I).
ALKOHOL
Alkohol adalah turunan alkana dengan gugus fungsi hidroksi menggantikan satu atau lebih atom hidrogen pada senyawa alkana.
Aplikasi senyawa dalam kehidupan sehari-hari
APLIKASI ALKANON
Propanon digunakan untuk bahan baku pembuatan senyawa alkil alkanoat pada produksi plastik perspex, pelarut senyawa organik, dan pembersih cat kuku.
Butanon digunakan sebagai pelarut senyawa organik dalam proses di industri.
APLIKASI ASAM KARBOSILAT
Asam etanoat: cuka makanan, bahan dalam produksi serat semisintetik.
Asam palmitat: komponen dalam sabun (bentuk garam).
APLIKASI ALKANAL
Metanal sebagai bahan dasar plastik polimetanal.
Metanal digunakan sebagai pelarut zat perekat.
Metanal untuk membuat larutan formalin.
APLIKASI ESTER
Pelarut dalam produksi zat perekat di industri.
Bahan baku pembuatan serat poliester
Pembuatan sabun.
Memberikan aroma buah pada produk makanan dan minuman,
APLIKASI ETER
Dietil eter digunakan sebagai pelarut senyawa organik dalam ekstraksi dan digunakan sebagai obat bius.
Metil tersier butil eter (MTBE) merupakan zat aditif pada bensin yang bersifat karsinogenik.
APLIKASI ALIKL HALIDA
Senyawa C2H4Cl2 adalah bahan pembuatan kloroetena (vinilklorida) untuk produksi PVC.
Diklorometana CH2Cl2 digunakan sebagai pelarut seperti dalam industri produk pengelupas cat (cat minyak).
APLIKASI ALKOHOL
Metanol untuk pembuatan pupuk, obat juga plastik, yang dapat juga digunakan sebagai pelarut.
Etanol dapat digunakan sebagai pelarut, minuman beralkohol dari proses fermentasi, dan bahan bakar alternatif.
Tata Nama Senyawa
ALKANON
Beri nomor sehingga gugus –CO– mendapatkan nomor C yang paling kecil. Jika terdapat cabang, beri nama sesuai dengan nama alkana.
Nama lazim: alkil keton
untuk: dimetil keton (aseton), etil propil keton
Rantai karbon terpanjang dengan gugus –CO–. Beri nama sesuai nama alkananya dengan menggantikan akhiran ‘-a’ dengan ‘-on’.
Contoh : propanon, butanon
ASAM KARBOSILAT
Penomoran dimulai dari atom karbon pada gugus karboksil. Jika ada percabangan, beri nama sesuai tata nama alkana.
Pilih rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus karboksil,
ESTER
Nama IUPAC: alkil alkanoat, di mana “alkil” adalah rantai yang terikat pada atom O karboksilat, sedangkan alkanoat adalah rantai R-COO-nya.
Nama lazim: alkil keton
untuk: dimetil keton (aseton), etil propil keton
ALKANAL
Nama IUPAC: alkoksi alkana.
Contoh : metanal, etanal, propanal
Nama lazim
Nama lazim: asetildehida
untuk: etanal
Nama lazim: Propionaldehida
untuk: propanal
Nama lazim: formaldehida
untuk: metanal
ALKIL HALIDA
Pilih rantai karbon terpanjang dan beri nama sesuai dengan nama alkananya.
Beri nomor atom C pada rantai sedemikian rupa sehingga gugus –X terletak pada posisi terkecil. Atom halogen diberi akhiran “-o”.
ETER
Nama IUPAC: alkoksi alkana.
Contoh : metoksi metana, metoksi etana (alkoksi adalah rantai C lebih pendek).
Nama lazim: alkil eter.
Contoh: dimetil eter, metil propil eter.
ALKOHOL
Apabila posisi –OH terdapat pada nomor C yang berbeda, maka posisi –OH harus dimasukkan dalam penamaan.
Contoh : 1-propanol, 2-propanol, 2-butanol
Nama lazim: alkil alkohol.
Contoh: metil alkohol, etil alkohol.
Alkohol dengan satu gugus –OH memiliki nama lazim alkanol, disesuaikan dengan jumlah rantai induk karbon.
Contoh : metanol, epanol. propanol
Reaksi-Reaksi
REKASI-REAKSI ALKANON
Hidrogenasi (adisi hidrogen) alkanon menghasilkan alkohol sekunder.
Alkanon tidak dapat mereduksi oksidator lemah seperti Fehling dan Tollens.
REKASI-REAKSI ASAM KARBOSILAT
Dari 7 reaksi yang ada, saya mengambil 3 contoh reaksi yang terjadi pada asam karbolisat
Reaksi penetralan oleh suatu basa, menghasilkan garam.
Reaksi adisi (reduksi) gugus karbonil –CO–.
Reaksi pembentukan alkil alkanoat (esteri kasi).
REKASI-REAKSI ESTER
Reaksi hidrolisis menghasilkan asam alkanoat dan alkanol, kebalikan dari reaksi esteri kasi.
Reaksi dengan basa membentuk garam alkanoat dan alkanol (saponi kasi).
REKASI-REAKSI ETER
3 contoh yang saya ambil dari reaksi-rekasi eter
Reaksi dengan asam halida berlebih akan menghasilkan dua alkil halida dan H2O.
Eter bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa hidroperoksida.
Reaksi dengan asam halida terbatas akan menghasilkan alkohol dan alkil halida.
REKASI-REAKSI ALKIL HALIDA
Dari 4 saya mengambil 2 contoh umumnya saja
Reaksi haloalkana dengan air (hidrolisis), menghasilkan alkanol dan asam halida.
Reaksi substitusi atom halogen dengan gugus –OR menghasilkan eter.
REKASI-REAKSI ALKOHOL
Rekasi pada alkohol kurang lebih ada 7 contoh, namun saya akan mengemas secara ringkas dengan memberi 3 contoh saja.
Reaksi oksidasi berupa pembakaran.
Reaksi oksidasi menghasilkan aldehid dan keton.
Reaksi alkohol dengan X2
(halogen) melalui reaksi substitusi radikal.
Sifat-Sifat ALkohol
SIFAT-SIFAT ALKANON
Jumlah ikatan hidrogen ini lebih banyak daripada alkohol, sehingga titik didih asam alkanoat lebih tinggi. Adanya gugus karbonil menyebabkan terbentuknya gaya dipol-dipol antarmolekul asam alkanoat.
SIFAT-SIFAT ASAM KARBOSILAT
Adanya gugus hidroksil pada asam alkanoat memungkinkan terbentuknya ikatan hidrogen antarmolekul asam alkanoat. Adanya gugus karbonil menyebabkan terbentuknya gaya dipol-dipol antarmolekul asam alkanoat. Asam alkanoat dapat terionisasi dalam air melepaskan ion H+ sehingga bersifat asam.
SIFAT-SIFAT ALKANAL
Alkanal merupakan senyawa yang bersifat polar, karena adanya gugus karbonil –CO-sehingga gaya yang berperan pada ikatan antamolekulnya adalah gaya dipol-dipol. Alkanal tidak memiliki ikatan hidrogen. Alkanal dapat bercampur dengan senyawa ion, senyawa kovalen polar, dan kovalen nonpolar.
SIFAT-SIFAT ESTER
Alkil alkanoat mengandung gugus –COO– yang bersifat polar. Ketiadaan atom H pada gugus tersebut menyebabkan kelompok ini tidak dapat membentuk ikatan hidrogen antarmolekulnya. Ketiadaan ikatan hidrogen ini menyebabkan alkil alkanoat memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih rendah daripada asam alkanoat dengan jumlah C yang sama. Titik didih alkil alkanoat meningkat dengan bertambahnya jumlah atom C karena meningkatnya gaya London. Adanya dominasi gugus alkil menyebabkan kelarutan alkil alkanoat akan berkurang dengan bertambah panjangnya rantai alkil.
SIFAT-SIFAT ETER
Dibandingkan dengan alkohol, eter memiliki titik didih yang lebih rendah karena tidak terbentuk ikatan hidrogen antarmolekulnya. Gaya antarmolekul eter adalah gaya London.
SIFAT-SIFAT ALKIL HALIDA
Sifat fisik haloalkana dipengaruhi oleh gaya antarmolekul yang bekerja pada haloalkana. Sifat kimia haloalkana terutama ditentukan terutama oleh kekuatan ikatan antara karbon dengan atom halogennya. Hal ini menunjukkan haloalkana yang mengandung C-F bersifat sangat stabil dan sukar bereaksi.
SIFAT-SIFAT ALKOHOL
Alkohol bersifat lebih polar, karena memiliki gugus –OH sehingga dapat bercampur dengan air. Titik didih alkohol lebih tinggi daripada eter, karena alkohol memiliki ikatan hidrogen antarmolekulnya. Waals. Alkohol dapat bereaksi dengan logam aktif seperti Na dan K membentuk senyawa alkoksida logam dan melepaskan gas hidrogen, sedangkan reaksi yang sama tidak terjadi pada eter.