Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa, Dinamika Perwujudan Pancasila…
Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa
Periode 1945 – 1950
Pada masa ini, ada upaya upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Ada upaya pemberontakan dengan tujuan mengganti Pancasila. Pemberontakan pada masa ini adalah Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) yang dipimpin oleh Muso dengan tujuan mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis, sedangkan pemberontakan kedua adalah Pemberontakan Darul Islam / Tentara Islam Indonesia yang dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo dengan tujuan mendirikan Negara Islam Indonesia.
Periode 1950-1959
Pada periode ini persatuan dan kesatuan mendapat tantangan yang berat dengan munculnya pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), dan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) yang ingin melepaskan diri dari NKRI. Selain itu tantangan berikutnya adalah gagalnya konstituante untuk menyusun Undang-Undang Dasar. Hal ini menimbulkan krisis politik, ekonomi, dan keamanan.
Akhirnya pemerintah mengeluarkan Dekrit Presiden 1959 yang berisi:
Membubarkan Konstituante
Kembali pada Undang Undan Dasar 1945
Undang-Undang Sementara Tahun 1950 tidak berlaku lagi
Kesimpulan: Pancasila diarahkan sebagai ideologi liberal yang ternyata tidak menjamin stabilitas pemerintahan.
Periode 1959-1965
Periode ini dikenal sebagai periode demokrasi terpimpin. Pada periode ini kekuasaan bukan lagi berada di tangan rakyat, namun berada di tangan Presiden.
Penyimpangan yang terjadi:
Diangkatnya Presiden Soekarno sebagai presiden seumur hidup.
Munculnya NASAKOM (Nasionalis, Agama, Komunis).
Pada periode ini terjadi pemberontakan PKI pada tanggal 30 September 1965 yang dipimpin oleh D.N Aidit.
Tujuan dari pemberontakan ini adalah kembali mendirikan Negara Soviet di Indonesia serta mengganti Pancasila dengan paham komunis. Pemberontakan ini dikenal sebagai G 30 S PKI.
Masa Orde Baru
Era demokrasi terpimpin dibawah pimpinan Presiden Soekarno mendapat tamparan keras ketika terjadinya peristiwa tanggal 30 September 1965 dan digantikan dengan era yang kemudian dikenal sebagai Orde Baru dengan konsep Demokrasi Pancasila dibawah pimpinan Presiden Soeharto.
Visi utama pemerintah Order Baru ini adalah untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Namun dalam perjalanan politik pemerintahan Orde Baru, kekuasaan Presiden merupakan pusat dari seluruh proses politik di Indonesia.
Kesimpulannya adalah pada masa orde baru tidak ada perbedaan dengan orde lama, sama-sama bersifat otoriter.
Masa Reformasi
Setelah lengsernya Presiden Soeharto munculah era baru yang dinamakan Masa Reformasi. Dengan adanya masa ini diharapkan penerapan Pancasila tidak ada lagi penyelewengan kekuasaan.
Pada masa ini tidak lagi muncul pemberontakan untuk mengganti Pancasila, namun muncul masalah lainnya yaitu kondisi kehidupan masyarakat yang diwarnai oleh kehidupan serba bebas.
Kebebasan ini menimbulkan dampak positif dan negatif.
Dampak positif adalah kebebasan masyarakat dalam berekspresi dijamin oleh pemerintah.
Namun dampak negatifnya pun banyak contohnya adalah pergaulan bebas, pola komunikasi yang tidak beretika dapat memicu terjadinya perpecahan, dan sebagainya.
Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar Negara