Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Cut Nyak Dien, Perancangan Buku Cut Nyak Dien, Sesuai dengan prinsip Islam…
Cut Nyak Dien
Sifat
Pemberani
Dikenal sebagai 'Ratu Aceh'
Ditakuti oleh Belanda
Taat beragama
Mahir menghafal Al-Qur'an
Taat beragama hingga akhir hayatnya
Saat ditangkap Belanda, Cut Nyak Dien tak melepaskan tasbih di tangannya
Mengajarkan ilmu agama di pengasingan
Berasal dari keluarga yang taat beragama
Bermental kuat
Tetap memperjuangjan kemerdekaan bahkan ketika terpukul oleh kematian suaminya
Berjiwa pemimpin
Cut Nyak Dien melanjutkan perjuangan suaminya
Menjadi pemimpin rakyat Aceh melawan Belanda
Idealis
Ingin hasil terbaik
Pantang menyerah hingga menang dalam perang
Disiplin dalam melaksanakan rencananya
Cerdas
Ahli membuat strategi perang
Perang gerilya yang memukul mundur Belanda
Membakar semangat pejuang-pejuangnya
Senjata andalannya adalah rencong
Senjata asli Aceh
Menyerupai huruf 'L'
Sejenis Belati
Simbol
Pertahanan diri rakyat Aceh
Keperkasaan
Keberanian
Perlawanan rakat Aceh
Filosofi
Keislaman
Religius
Tanggung jawab
Merawat orangtuanya
Mendampingi suaminya dengan setia
Menjaga anaknya saat suaminya pergi berperang
Penampilan
Menggunakan baju daerah Aceh
Berwarna hitam dengan selendang putih
Hitam dalam budaya Aceh melambangkan kebesaran
Dikenakan oleh keluarga bangsawan
Putih melambangkan kesucian
Tertutup
Terdiri dari beberapa lapis
Sesuai dengan prinsip Islam
Menjaga tubuh tetap hangat
Bergerilya berhari-hari di hutan
Rambut disanggul ke atas
Perempuan
Stereotip perempuan
Lemah lembut
Perlu dilindungi
Fisik lemah
Keunikan
Pahlawan perempuan
Tokoh feminis
Mendobrak stereotip perempuan itu lemah
Cut Nyak Dien dapat memukul mundur Belanda
Kebanyakan panglima perang adalah laki-laki
Kebanyakan pahlawan nasional adalah laki-laki
Perjuangannya dimulai dari menyediakan logistik & senjata untuk suaminya
Setelah suaminya meninggal, Cut Nyak Dien mulai terjun ke medan perang
Ia ingin membalas dendam kepada Belanda
Ia ingin membebaskan Aceh dari penjajah di wilayahnya sendiri
Alasan Aceh menjajah Belanda
Posisi strategis
Jalur perdagangan
Strategi Perang
Kaya akan SDA
Kayu
Minyak bumi
Batu bara
Perak
Gas alam
Emas
Ia tidak tahan melihat penderitaan rakyat Aceh
Kaya akan rempah
Lada
Merica
Keturunan bangsawan namun mau ikut berperang dengan rakyat
Berjiwa nasionalis
Menginspirasi orang lain untuk memiliki jiwa nasionalis juga
Tidak memandang status
Rendah hati
Kepedulian
Kasih sayang
Kerja sama
Memandang bahwa selutruh golongan (Ulama, bangsawan & rakyat) harus bekerja sama melawan Belanda
Daerah tempat tinggal
Aceh
Tanah kelahiran
Percampuran budaya Melayu & Islam
Mayoritas beragama Islam
Prinsip Islam
Perang terus atau mati sahid
Menggunakan pakaian tertutup
Kota maritim
Sumedang
Tempat pengasingan
Saat itu satu-satunya akses ke Sumedang adalah jalan dari arah Bandung
Terpencil
Perbedaan budaya dengan Aceh
Cut Nyak Dien merasa kesepian
Sulit berkomunikasi dengan warga setempat
Budaya luar sulit masuk
Budaya Sunda & Islam
Kehidupan
Pernikahan
Teuku Ibrahin Lam Nga
Menikah saat usia 12 tahun (1862)
Dijodohkan
Teuku Umar
Menikah pada 1880
Memiliki seorang anak
Cut Gambang
Dijanjikan boleh turun ke medan perang jika menerima lamaran tersebut
Keluarga
Keluarga bangsawan
Perancangan Buku Cut Nyak Dien
Tokoh
Tujuan
Mempopulerkan cerita pahlawan Indonesia
Kisah pahlawan Indonesia sebenarnya menarik
Setiap pahlawan memiliki kekhasan tersendiri
Meningkatkan nasionalisme
Pada era globalisasi banyak hal di Indonesia telah dipengaruhi budaya luar
Korea
Gaya make up
Fashion
Lagu
Makanan Korea
Jepang
Anime
Cosplay
Barat
Clubbing
Fashion (baju terbuka)
Nasionalisme sangat penting
Mencegah lunturnya budaya bangsa
Meningkatkan perekonomian bangsa
Bangga akan produk lokal
Mempopulerkan produk Indonesia ke luar negeri
Meningkatkan ekspor
Mencegah pasar Indonesia dikuasai oleh produk asing
Woman empowerment
Menginspirasi perempuan Indonesia
Lebih mandiri
Lebih kuat mental
Lebih percaya diri akan kemampuannya
Sadar akan value diri sendiri
Lebih taat beragama
Kesetaraan gender
Mengurangi diskriminasi
Perlakuan lebih baik terhadap perempuan
Respect terhadap perempuan
Media
Buku cetak
Biaya produksi lebih tinggi
Ada user experience yang lebih memorable karena ada pengalaman sensori (memegang bukunya)
Buku digital
Biaya produksi murah
Target Audiens
Tingkat ekonomi
Menengah ke atas
Kebutuhan primer terpenuhi
Mampu membeli handphone
Memiliki akses hiburan
Menonton TV
Menonton Netflix
Membeli buku
Membaca Webtoon
Mendengarkan musik
Menonton Youtube
Memiliki akses info terbaru
Tahu produk yang baru launching
Berwawasan luas
Memiliki akses komunikasi
Bisa sharing ke orang lain
Memilik jangkauan relasi yang besar
Mampu membeli barang yang ia suka
Barang koleksi
Barang dengan desain menarik yang sebenarnya tidak dibutuhkan
Barang yang sedang diskon
Psikografis
Orang yang tidak menyukai sejarah
Sejarah membosankan
Terlalu banyak teks
Kurang storytelling
Bahasa terlalu formal
Gaya bahasa sulit dimengerti
Sejarah memiliki terlalu banyak timeline yang sulit diingat
Kurang visualisasi untuk membantu mengingat tanggal, waktu, nama tokoh yang sulit, dll
Kecenderungan pendidikan yang mengharuskan murid menghafal sejarah sampai detail sekecil apapun
Orang yang suka membaca buku/Webtoon/menonton film/drama
Orang yang suka kisah heroik
Penonton film action
Penonton film thriller
Demografis
Perempuan (utama)
Kecenderungan sifat
Emosional
Mudah terharu
Peka
Perasaan > logika
Suka sesuatu yang imajinatif
Novel fiksi
Drama
Film
Menyukai genre romantis
Peduli
Bisa multitasking
Lebih cerewet
Usia
18-25 tahun
Gen Z
Karakteristik
Open-minded
Lebih toleran
Paham isu dunia
Paham isu sosial
Melek teknologi
Senang berekspresi
Kreatif
Permasalahan
Apatis
Terpengaruh budaya asing
Kebanyakan merupakan mahasiswa
Uang terbatas
Berpendidikan tinggi
Laki-laki
Geografis
Aceh
(+) Sudah lebih familiar dengan Cut Nyak Dhien
(-) Mungkin sudah banyak yang tahu tentang Cut Nyak Dhien jadi tidak tertarik lagi
(+) Tertarik untuk mengetahui sejarah daerah tempat tinggalnya
Indonesia
Sudah lebih familiar dengan pahlawan negaranya sendiri
Buku dalam bahasa Indonesia
Cerita Kunci
Kelahiran
Lahir dari keluarga bangsawan
Ayahnya bernama Teuku Nanta Seutia
Uleebalang VI Mukim
Keturunan Datuk Makhudum Sati
Ibunya merupakan putri dari uleebalang Lampageu
12 Mei 1848
Kampung Lam Padang Peukan Bada, wilayah VI Mukim, Aceh Besar
Masa kecil
Paras rupawan
Memperoleh pendidikan
Agama Islam
Rumah tangga
Memasak
Melayani suami
Menikah pada usia 12 tahun dengan Teuku Ibrahim Lam Nga
Perjuangan melawan Belanda
Belanda menyerang Aceh pada 26 Maret 1873
Belanda mendarat di Pantai Ceureumen pada 8 April 1873
Belanda menguasai wilayah VI Mukim pada 1873
Belanda menguasai keraton pada 1874
Teuku Ibrahim Lam Nga gugur pada tahun 1878
Teuku Umar berpura-pura bekerja sama dengan Belanda
Teuku Umar berhasil mengalahkan Belanda
Belanda semakin gencar menyerang dan Teuku Umar gugur pada tahun 1989
Cut Nyak Dhien melanjutkan perjuangan suaminya
Cut Nyak Dhien akhirnya ditangkap pada tahun 1901
Anaknya berhasil melarikan diri dan melanjutkan perjuangan orangtuanya
Cut Nyak Dhien diasingkan ke Sumedang dan meninggal di sana
Sesuai dengan prinsip Islam