Salah satu aspek positif dari era Orde Baru adalah terciptanya stabilitas politik selama periode pemerintahannya. Soeharto berhasil mengatasi berbagai pemberontakan yang mengancam persatuan dan integritas negara, termasuk pemberontakan G30S/PKI, pemberontakan DI/TII, pemberontakan PRRI/Permesta, dan pemberontakan RMS. Selain itu, Soeharto sukses dalam mengelola partai politik dan kelompok-kelompok massa yang memiliki potensi untuk menimbulkan perselisihan ideologi, seperti PKI, NU, Muhammadiyah, PNI, dan lainnya. Dalam konteks ini, Soeharto juga menerapkan sistem demokrasi Pancasila yang menekankan pentingnya mencapai kesepakatan melalui konsensus dan musyawarah daripada mengadopsi sikap konfrontatif atau oposisi.