Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Perlawanan pada Masa Sutan Ali Mughayat Syah (Karisa XI-C/20) - Coggle…
Perlawanan pada Masa Sutan Ali Mughayat Syah (Karisa XI-C/20)
Sebab
Ambisi Portugis untuk memonopoli peragangan di wilayah Aceh
Portugis melarang orang-orang Aceh berlayar untuk berdagang melewati Laut Merah.
Penangkapan kapal-kapal Aceh oleh Portugis.
Akibat
Tahun 1568, pasukan Kesultanan Aceh Darussalam menyerang Portugis di Malaka
Gagal karena militer Portugis yang lebih kuat daripada Aceh
Setahun kemudian, Portugis menyerang dan Aceh mampu mengalahkan mereka
Ali Mughayat Syah
Pendiri dan raja pertama Kerajaan Aceh
Masa pemerintahan: 1514-1528
Salah satu tokoh yang berhasil mengusir Portugis dari Aceh
Pada 1529, Kerajaan Aceh sebenarnya tengah mengadakan persiapan untuk menyerang Portugis di Malaka. Akan tetapi, niatan itu urung dilakukan karena Sultan Ali Mughayat Syah lebih dulu wafat pada 1530.
Upaya pertahanan diri kapal-kapal dagang Aceh
Melengkapi kapal-kapal dagang Aceh dengan persenjataan seperti meriam dan menempatkan prajurit untuk pengawalan.
Mendatangkan bantuan persenjataan, tentara, dan tenaga-tenaga ahli dari Turki.
Mendatangkan bantuan persenjataan dari Kalikut (India) dan Jepara.
Timeline Perlawanan
Kontak langsung pertama antara Portugis dan Aceh adalah pada tahun 1519, dimana Gaspar da Costa yang tiba dengan kapalnya ditangkap oleh penduduk setempat
Tahun berikutnya, Sultan Ali Mughayat Syah mulai mengadakan serangkaian kampanye militer untuk mendominasi wilayah utara Sumatera. Dalam usahanya melawan Portugis, Sultan Ali Mughayat Syah didampingi oleh Raja Ibrahim, adik sekaligus tangan kanannya yang paling berani. Beliau juga memimpin serangan untuk mengusir Portugis di Daya, Pedir, dan Samudera Pasai
Pada 1521, armada Portugis di bawah pimpinan Jorge de Brito tiba dengan membawa 200 pasukan yang kemudian berhasil dikalahkan oleh Sultan Ali Mughayat Syah yang membawa sekitar 1.000 pasukan dan enam gajah.
Kemenangan demi kemenangan itu membuat Kerajaan Aceh semakin kuat karena mendapatkan banyak barang rampasan berupa peralatan perang